Jakarta: Seharusnya hari ini, Minggu (19/4/2020), adalah hari terakhir penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020. Namun kenyataannya berbeda, karena jelang beberapa minggu penyelenggaraan pameran, Dyandra Promosindo mengumumkan penundaan penyelenggaraan dan acara pun urun berlangsung sesuai jadwal awal.
Lantas jika ditunda, kapan waktu pelaksanaan salah satu pameran akbar otomotif ini? Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh, menjelaskan hingga saat ini belum menentukan tanggal pengganti penyelenggaraan IIMS 2020.
"Kita tunggu dulu, mungkin bulan ramadan ada berkah sehingga bisa kita ambil keputusan yang tepat," ucap Hendra Noor Saleh Jumat Malam (18/4/2020) di acara Ngovid bersama Forum Wartawan Otomotif.
Pria yang akrab disapa Kohen ini pun saat ini sedang memikirkan sejumlah opsi untuk penyelenggaraan IIMS 2020. Pertama adalah menyelenggarakan di akhir tahun, atau meniadakan pameran tahun ini sehingga IIMS berlanjut di 2021.
"Kita lihat juga tetangga (pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show/GIIAS), kalau mereka mundur, ada dua pameran akhir tahun. Kalau terjadi, kita habis-habisan di 2021. Kalau ditanya, belum ada keputusan, masih menunggu situasi kondisi," ungkapnya.
Menurutnya untuk sekarang ini tidak bisa melakukan apapun, karena ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengatur sejumlah kegiatan sosial. Salah satunya melarang adanya kerumunan masyarakat dalam jumlah besar, padahal inti dari kegiatan pameran adalah mengumpulkan orang dalam jumlah banyak.
Dyandra Akui Kerugian Meski Tak Seberapa
Kohen juga mengakui bahwa gagal terselenggaranya IIMS 2020 sesuai jadwal di awal membuat sejumlah kerugian. Meski demikian, diakui kerugiannya tidak terlalu signifikan.
“Kalau kerugian ada tetapi besarnya belum terjadi karena lokasi, listrik, penggunaan fasilitas. Pengelola lokasi memahami bukan karena penyelenggara pameran tidak bertanggung jawab, semua ditunda jadi tidak kena pinalti,” sambungnya.
Selain itu, Kohen juga menjamin seluruh uang peserta akan dikembalikan. Mereka akan mengembalikan 100 persen apabila ada peserta yang ingin dikembalikan uangnya.
“Bersamaan penundaan, kita kirim surat semua peserta bahwa Dyandra bertanggung jawab. Kita menjamin 100 persen pengembalian dana. Tapi ada peserta tetap menaruh uang di Dyandra. Kita komitmen ke seluruh produsen mobil, sponsor, aftermarket, kita bayarkan,” tegasnya.
Jakarta: Seharusnya hari ini, Minggu (19/4/2020), adalah hari terakhir penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2020. Namun kenyataannya berbeda, karena jelang beberapa minggu penyelenggaraan pameran, Dyandra Promosindo mengumumkan penundaan penyelenggaraan dan acara pun urun berlangsung sesuai jadwal awal.
Lantas jika ditunda, kapan waktu pelaksanaan salah satu pameran akbar otomotif ini? Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh, menjelaskan hingga saat ini belum menentukan tanggal pengganti penyelenggaraan IIMS 2020.
"Kita tunggu dulu, mungkin bulan ramadan ada berkah sehingga bisa kita ambil keputusan yang tepat," ucap Hendra Noor Saleh Jumat Malam (18/4/2020) di acara Ngovid bersama Forum Wartawan Otomotif.
Pria yang akrab disapa Kohen ini pun saat ini sedang memikirkan sejumlah opsi untuk penyelenggaraan IIMS 2020. Pertama adalah menyelenggarakan di akhir tahun, atau meniadakan pameran tahun ini sehingga IIMS berlanjut di 2021.
"Kita lihat juga tetangga (pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show/GIIAS), kalau mereka mundur, ada dua pameran akhir tahun. Kalau terjadi, kita habis-habisan di 2021. Kalau ditanya, belum ada keputusan, masih menunggu situasi kondisi," ungkapnya.
Menurutnya untuk sekarang ini tidak bisa melakukan apapun, karena ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengatur sejumlah kegiatan sosial. Salah satunya melarang adanya kerumunan masyarakat dalam jumlah besar, padahal inti dari kegiatan pameran adalah mengumpulkan orang dalam jumlah banyak.
Dyandra Akui Kerugian Meski Tak Seberapa
Kohen juga mengakui bahwa gagal terselenggaranya IIMS 2020 sesuai jadwal di awal membuat sejumlah kerugian. Meski demikian, diakui kerugiannya tidak terlalu signifikan.
“Kalau kerugian ada tetapi besarnya belum terjadi karena lokasi, listrik, penggunaan fasilitas. Pengelola lokasi memahami bukan karena penyelenggara pameran tidak bertanggung jawab, semua ditunda jadi tidak kena pinalti,” sambungnya.
Selain itu, Kohen juga menjamin seluruh uang peserta akan dikembalikan. Mereka akan mengembalikan 100 persen apabila ada peserta yang ingin dikembalikan uangnya.
“Bersamaan penundaan, kita kirim surat semua peserta bahwa Dyandra bertanggung jawab. Kita menjamin 100 persen pengembalian dana. Tapi ada peserta tetap menaruh uang di Dyandra. Kita komitmen ke seluruh produsen mobil, sponsor, aftermarket, kita bayarkan,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)