Jakarta: Shell masih menganggap Indonesia sebagai pasar potensial, dan masuk tiga besar negara utama selain India dan Cina. Karena kebutuhan akan pelumas di Indonesia yang tergolong tinggi. Terutama bicara pertumbuhan kendaraan bermotor di Tanah Air, baik roda empat maupun roda dua.
Direktur Pelumas Shell Indonesia, Andri Pratiwa, menegaskan Indonesia begitu penting lantaran konsumsi pelumasnya kuat. Sehingga menurutnya menjadi salah satu alasan, mengapa pabrik di Marunda, Jakarta Utara, sementara tidak untuk ekspor.
“Pabrik di Marunda kami prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu, domestic market. Sehingga bisa berguna bagi konsumen di Indonesia. Bila sudah terpenuhi, barulah kita berpikir untuk menyasar pasar global,” terang Andri Jumat (3-2-2023) di Kuningan Jakarta
Kendati dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, namun kualitas pelumas yang diproduksi tetap mengacu pada standar internasional.
“Adapun mengenai penentuan harga, tergantung kondisi pasarnya. Setiap negara punya kondisi market berbeda-beda. Di Indonesia, selama value for customer, dan bisa diterima, itulah yang menjadi dasarnya,” urai Andri.
Sekarang ini investasi masih dominan di Pulau Jawa, walaupun mempunyai fasilitas logistik dan gudang di 3 (tiga) kota yaitu di Medan, Balikpapan dan Makassar.
“Apakah ke depannya akan melakukan ekspansi? Kita lihat dinamikanya ke depan. Kalau memang kita bisa memproduksi di luar Pulau Jawa, ya kita lakukan. Kita berpikir untuk produksi di Pulau Sulawesi,” ungkap Andri.
Pabrik pelumas di Marunda dibangun dan beroperasi sejak tahun 2015, dengan kapasitas produksi mencapai 136 juta liter per tahun. Fasilitas ini merupakan pabrik pelumas terbesar, yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan energi internasional di Indonesia.
Kemudian pada Nopember 2022, Shell meresmikan perluasan pabrik Marunda dan meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 300 juta liter per tahun. Proyek perluasan pabrik Marunda antara lain mencakup pembuatan 40 tangki baru dengan kapasitas 21 ribu m3, peningkatan kapasitas pencampuran, serta pemasangan empat mesin pengisian baru terkini dengan kinerja tinggi. (Autogear.id / Alun Segoro)
Jakarta: Shell masih menganggap Indonesia sebagai pasar potensial, dan masuk tiga besar negara utama selain India dan Cina. Karena kebutuhan akan pelumas di Indonesia yang tergolong tinggi. Terutama bicara pertumbuhan kendaraan bermotor di Tanah Air, baik roda empat maupun roda dua.
Direktur Pelumas Shell Indonesia, Andri Pratiwa, menegaskan Indonesia begitu penting lantaran konsumsi pelumasnya kuat. Sehingga menurutnya menjadi salah satu alasan, mengapa pabrik di Marunda, Jakarta Utara, sementara tidak untuk ekspor.
“Pabrik di Marunda kami prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu, domestic market. Sehingga bisa berguna bagi konsumen di Indonesia. Bila sudah terpenuhi, barulah kita berpikir untuk menyasar pasar global,” terang Andri Jumat (3-2-2023) di Kuningan Jakarta
Kendati dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, namun kualitas pelumas yang diproduksi tetap mengacu pada standar internasional.
“Adapun mengenai penentuan harga, tergantung kondisi pasarnya. Setiap negara punya kondisi market berbeda-beda. Di Indonesia, selama value for customer, dan bisa diterima, itulah yang menjadi dasarnya,” urai Andri.
Sekarang ini investasi masih dominan di Pulau Jawa, walaupun mempunyai fasilitas logistik dan gudang di 3 (tiga) kota yaitu di Medan, Balikpapan dan Makassar.
“Apakah ke depannya akan melakukan ekspansi? Kita lihat dinamikanya ke depan. Kalau memang kita bisa memproduksi di luar Pulau Jawa, ya kita lakukan. Kita berpikir untuk produksi di Pulau Sulawesi,” ungkap Andri.
Pabrik pelumas di Marunda dibangun dan beroperasi sejak tahun 2015, dengan kapasitas produksi mencapai 136 juta liter per tahun. Fasilitas ini merupakan pabrik pelumas terbesar, yang dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan energi internasional di Indonesia.
Kemudian pada Nopember 2022, Shell meresmikan perluasan pabrik Marunda dan meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 300 juta liter per tahun. Proyek perluasan pabrik Marunda antara lain mencakup pembuatan 40 tangki baru dengan kapasitas 21 ribu m3, peningkatan kapasitas pencampuran, serta pemasangan empat mesin pengisian baru terkini dengan kinerja tinggi. (Autogear.id / Alun Segoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)
