Seoul: Hyundai saat ini sudah meluncurkan Ioniq 5 sebagai model terbaru dari seri mobil listriknya secara global. Di sisi lain, kehadiran Ioniq 5 ini juga diikuti dengan berakhirnya produksi Ioniq sebagai mobil listrik pabrikan asal Korea Selatan tersebut.
Ioniq yang diproduksi di pabrik Ulsan, Korea Selatan, akan berakhir diproduksi pada Juli 2022. Tentu saja ini akan berpengaruh juga terhadap penjualan Ioniq di Indonesia karena unit yang ada di Indonesia dipasok dari Negeri Gingseng tersebut.
"Penghentian Ioniq di seluruh dunia merupakan keputusan yang direncanakan lama oleh Hyundai untuk memenuhi permintaan konsumen yang berubah di sektor otomotif," tulis di pernyataan resmi perusahaan.
Sedan listrik ini sudah diperkenalkan pertama kali sejak tahun 2016 dan memulai perjalanan saudara dari KIA di segmen mobil listrik. Kemudian mobil ini juga mengukir sejarah sebagai mobil pertama di dunia yang menawarkan teknologi hybrid, plug-in hybrid, dan listrik murni.
Tercatat periode akhir tahun 2016 sampai akhir tahun 2021, Ioniq sudah terjual sebanyak 135.692 unit di Eropa. Pihak produsen menilai model ini sudah memenuhi harapan ketika mobil ini diluncurkan.
Ioniq memulai penjualan di Indonesia sejak November 2020 dengan status Completely Built Up (CBU) dari Korea Selatan. Dikutip dari data impor Gaikindo, Hyundai sudah mengimpor Ioniq dari Korea Selatan sebanyak 64 unit pada 2020, lalu melesat jadi 233 setahun berikutnya. Kemudian sepanjang Januari - April 2022, Hyundai Ioniq sudah diimpor sebanyak 45 unit.
Saat ini Ioniq masih dipasarkan dengan harga Rp723 juta untuk varian Signature dan Rp682 juta untuk varian Prime. Belum ada informasi, kapan mobil ini akan mulai di stop penjualan di Tanah Air.
Seoul: Hyundai saat ini sudah meluncurkan Ioniq 5 sebagai model terbaru dari seri mobil listriknya secara global. Di sisi lain, kehadiran Ioniq 5 ini juga diikuti dengan berakhirnya produksi Ioniq sebagai mobil listrik pabrikan asal Korea Selatan tersebut.
Ioniq yang diproduksi di pabrik Ulsan, Korea Selatan, akan berakhir diproduksi pada Juli 2022. Tentu saja ini akan berpengaruh juga terhadap penjualan Ioniq di Indonesia karena unit yang ada di Indonesia dipasok dari Negeri Gingseng tersebut.
"Penghentian Ioniq di seluruh dunia merupakan keputusan yang direncanakan lama oleh Hyundai untuk memenuhi permintaan konsumen yang berubah di sektor otomotif," tulis di pernyataan resmi perusahaan.
Sedan listrik ini sudah diperkenalkan pertama kali sejak tahun 2016 dan memulai perjalanan saudara dari KIA di segmen mobil listrik. Kemudian mobil ini juga mengukir sejarah sebagai mobil pertama di dunia yang menawarkan teknologi hybrid, plug-in hybrid, dan listrik murni.
Tercatat periode akhir tahun 2016 sampai akhir tahun 2021, Ioniq sudah terjual sebanyak 135.692 unit di Eropa. Pihak produsen menilai model ini sudah memenuhi harapan ketika mobil ini diluncurkan.
Ioniq memulai penjualan di Indonesia sejak November 2020 dengan status Completely Built Up (CBU) dari Korea Selatan. Dikutip dari data impor Gaikindo, Hyundai sudah mengimpor Ioniq dari Korea Selatan sebanyak 64 unit pada 2020, lalu melesat jadi 233 setahun berikutnya. Kemudian sepanjang Januari - April 2022, Hyundai Ioniq sudah diimpor sebanyak 45 unit.
Saat ini Ioniq masih dipasarkan dengan harga Rp723 juta untuk varian Signature dan Rp682 juta untuk varian Prime. Belum ada informasi, kapan mobil ini akan mulai di stop penjualan di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ERA)
