Renault Kwid gunakan pelek luabgn tiga. MTVN/Ekawan Raharja
Renault Kwid gunakan pelek luabgn tiga. MTVN/Ekawan Raharja

Tips Mobil

Begini Cara Ngakalin Pelek Renault Kwid

M. Bagus Rachmanto • 31 Oktober 2016 10:20
medcom.id, Jakarta: Kehadiran Renault Kwid meramaikan industri otomotif Indonesia sejak diperkenalkan pada Rabu 19 Oktober. Kwid berbeda dari sejumlah mobil yang dipasarkan di Indonesia karena menggunakan pelek berlubang tiga/berbaut tiga.
 
Meski hanya punya tiga baut, pelek tersebut aman untuk digunakan serta sudah memenuhi standar keamanan. Buktinya mobil yang proses produksinya berlangsung di India ini mengantongi satu bintang dari hasil uji keamanan. "Jadi tidak perlu kuatir soal kualitas dan kekuatanya," ujar Head of Sales and Marketing Division PT Auto Euro Indonesia.
 
Hanya saja yang jadi masalah bagi konsumen adalah tampilan pelek yang terbilang out of date dan cungkring untuk sebuah crossover. Mengganti pelek 13" dan ban 155 itu sudah pasti akan jadi prioritas para peminat mobil yang diimpor utuh dari India tersebut.

Begini Cara <i>Ngakalin</i> Pelek Renault Kwid
Adaptor pelek mobil
 
Masalahnya pelek aftermarket yang berlubang tiga sejauh ini belum ada di pasaran. Tapi jangan putus asa, keterbatasan ini bisa kok diakali dengan memasang adaptor pelek. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila hendak mengganti pelek dan memasang adaptor pelek.
 
Mus Mulyadi, kepala bengkel Autopit di daerah Kalimalang, Jakarta Timur, mengingatkan yang terpenting adalah ukuran PCD (Pitch Centre Diameter) lubang/hole pelek. Perhatikan juga ukuran jarak antara bagian dalam tengah pelek/offset dengan permukaan mounting/dudukan pelek di kaki-kaki mobil. Hal itu dilakukan agar roda tidak mentok rumah ban atau chasis saat berbelok.
 
Selain itu, ada beberapa pertimbangan ketika memasang atau membuat adaptor di pelek mobil. Di antaranya pemilihan bahan/material yang akan digunakan serta ketebalan adaptor.
 
"Pilihan material adaptor bisa menggunakan aluminium atau besi. Meski lebih cepat berkarat, material besi lebih kuat dari aluminium," ujar Mus Mulyadi kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Ketebalan minimal adaptor tidak boleh kurang dari 10 milimeter dan ketebalan maksimal 14 milimeter. Aturan ini berlaku untuk semua jenis dan model kendaraan. Baik pelek berlubang empat maupun lima. 


"Ini penting dalam membuat adaptor yang aman dan direkomendasikan. Jika kurang dari ketebalan minimal, dudukan belakang baut PCD berisiko pecah. Jika lebih dari ketebalan maksimal momen gaya yang ditumbulkan makin besar dan timbulnya getaran," tutup Mus Mulyadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan