Bandung: Pemerintah Kota Bandung sudah menggunakan bus listrik untuk rute BRT (bus rapid transit). Mereka memilih bus listrik E-Inobus produk PT INKA untuk digunakan melayani mobilitas masyarakat di Kota Paris Van Java tersebut.
Bus listrik buatan dalam negeri ini memiliki dimensi panjang 8.000 mm dan lebar 2.000 mm. Secara keseluruhan, E-Inobus yang digunakan memiliki kapasitas maksimal 19-25 orang penumpang.
Performa E-Inobus didukung baterai lithium iron phosphate berkapasitas 138 kWH dengan waktu charging 1-3 jam. Dengan kapastias tersebut, bus listrik E-Inobus mampu menempuh jarak 160 kilometer.
PT INKA juga memproduksi charger untuk bus listrik dengan merk SETRUM yang merupakan akronim Sustainable Energy to Rejuvenate the Environment. Charger tersebut memiliki input voltage 380 Vac dengan daya output maksimum 120 kW atau 60 kW x 2.
Penggunaan bus listrik oleh BRT Bandung sebagai solusi tingginya penggunaan kendaraan pribadi sehari-hari. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan mayoritas dari penduduk lingkungan Bandung ini menggunakan transportasi pribadi kurang lebih hampir 84 persen.
“Dalam hitungan 20-30 tahun kalau ini dibiarkan maka pas keluar rumah semua sudah kena macet. Solusinya selanjutnya apa? Salah satunya mari perlahan-lahan mengubah gaya hidup berpindah ke transportasi publik,” jelas Ridwan dikutip dari situs resmi INKA.
Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship PT INKA (Persero), Bambang Ramadhiarto mengungkapkan bahwa pengoperasian di Bandung ini merupakan kota kedua setelah Surabaya yang telah dimulai Selasa, 20 Desember 2022 kemarin.
“8 bus listrik sudah kami sediakan di Bandung, dan Bandung ini kota ke dua pengoperasian bus listrik E-Inobus setelah Surabaya. Bus listrik ini merupakan armada angkutan untuk KTT G20 kemarin, yakni yang berdimensi panjang 8 meter,” jelas Bambang.
Bandung: Pemerintah Kota Bandung sudah menggunakan bus listrik untuk rute BRT (bus rapid transit). Mereka memilih bus listrik E-Inobus produk PT INKA untuk digunakan melayani mobilitas masyarakat di Kota Paris Van Java tersebut.
Bus listrik buatan dalam negeri ini memiliki dimensi panjang 8.000 mm dan lebar 2.000 mm. Secara keseluruhan, E-Inobus yang digunakan memiliki kapasitas maksimal 19-25 orang penumpang.
Performa E-Inobus didukung baterai lithium iron phosphate berkapasitas 138 kWH dengan
waktu charging 1-3 jam. Dengan kapastias tersebut, bus listrik E-Inobus mampu menempuh jarak 160 kilometer.
PT INKA juga memproduksi charger untuk bus listrik dengan merk SETRUM yang merupakan akronim Sustainable Energy to Rejuvenate the Environment. Charger tersebut memiliki input voltage 380 Vac dengan daya output maksimum 120 kW atau 60 kW x 2.
Penggunaan bus listrik oleh BRT Bandung sebagai solusi tingginya penggunaan kendaraan pribadi sehari-hari. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan mayoritas dari penduduk lingkungan Bandung ini menggunakan transportasi pribadi kurang lebih hampir 84 persen.
“Dalam hitungan 20-30 tahun kalau ini dibiarkan maka pas keluar rumah semua sudah kena macet. Solusinya selanjutnya apa? Salah satunya mari perlahan-lahan mengubah gaya hidup berpindah ke transportasi publik,” jelas Ridwan dikutip dari situs resmi INKA.
Senior Manager TJSL dan Stakeholder Relationship PT INKA (Persero), Bambang Ramadhiarto mengungkapkan bahwa pengoperasian di Bandung ini merupakan kota kedua setelah Surabaya yang telah dimulai Selasa, 20 Desember 2022 kemarin.
“8 bus listrik sudah kami sediakan di Bandung, dan Bandung ini kota ke dua pengoperasian bus listrik E-Inobus setelah Surabaya. Bus listrik ini merupakan armada angkutan untuk KTT G20 kemarin, yakni yang berdimensi panjang 8 meter,” jelas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)