Bangkok: Toyota Motor Corporation semakin serius memperkuat posisinya di pasar otomotif Thailand dengan menggelontorkan investasi sebesar 55 miliar baht atau sekitar Rp24 triliun. Investasi ini akan difokuskan untuk meningkatkan produksi mobil hybrid, seperti yang diumumkan setelah pertemuan antara Chairman Toyota, Akio Toyoda, dan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, di Gedung Pemerintahan pada Rabu (27/12).
Menteri Perindustrian Thailand, Akanat Promphan, mengungkapkan investasi tersebut mencakup pembaruan jalur produksi agar dapat mendukung pembuatan mesin pembakaran internal (ICE) dan motor listrik baterai untuk kendaraan hybrid. Langkah ini juga diyakini akan menciptakan lapangan kerja baru, mentransfer teknologi, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja local.
"Pemerintah Thailand siap menyelaraskan kebijakan untuk mendukung kebutuhan industri otomotif, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan baik oleh produsen maupun konsumen," ujar Paetongtarn dikutip dari Bangkok Post.
Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk mendukung investasi, memberikan rasa percaya diri pada sektor manufaktur Jepang di Thailand, serta mengembangkan industri komponen lokal yang berkelanjutan.
Toyota, yang telah beroperasi di Thailand selama lebih dari 60 tahun, memandang negeri Gajah Putih sebagai salah satu pusat produksi utama. Akio Toyoda pun memuji kualitas suku cadang otomotif buatan Thailand yang dinilai setara dengan standar Jepang.
Investasi ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Thailand yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan di industri kendaraan listrik (EV). Di tengah fokus global pada kendaraan listrik murni, Toyota tetap memprioritaskan kendaraan hybrid, yang terbukti memberikan hasil finansial positif.
Dalam tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2024, Toyota mencatat rekor penjualan 10,3 juta unit mobil secara global. Dari jumlah tersebut, kendaraan hybrid menyumbang 3,5 juta unit, naik 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Toyota memutuskan untuk memangkas target produksi EV pada 2026 menjadi sekitar 1 juta unit, dari target awal 1,5 juta unit.
Bangkok: Toyota Motor Corporation semakin serius memperkuat posisinya di pasar
otomotif Thailand dengan menggelontorkan investasi sebesar 55 miliar baht atau sekitar Rp24 triliun. Investasi ini akan difokuskan untuk meningkatkan produksi mobil hybrid, seperti yang diumumkan setelah pertemuan antara Chairman Toyota, Akio Toyoda, dan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, di Gedung Pemerintahan pada Rabu (27/12).
Menteri Perindustrian Thailand, Akanat Promphan, mengungkapkan investasi tersebut mencakup pembaruan jalur produksi agar dapat mendukung pembuatan mesin pembakaran internal (ICE) dan motor listrik baterai untuk kendaraan hybrid. Langkah ini juga diyakini akan menciptakan lapangan kerja baru, mentransfer teknologi, serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja local.
"Pemerintah Thailand siap menyelaraskan kebijakan untuk mendukung kebutuhan industri otomotif, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan baik oleh produsen maupun konsumen," ujar Paetongtarn dikutip dari Bangkok Post.
Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk mendukung investasi, memberikan rasa percaya diri pada sektor manufaktur Jepang di Thailand, serta mengembangkan industri komponen lokal yang berkelanjutan.
Toyota, yang telah beroperasi di Thailand selama lebih dari 60 tahun, memandang negeri Gajah Putih sebagai salah satu pusat produksi utama. Akio Toyoda pun memuji kualitas suku cadang otomotif buatan Thailand yang dinilai setara dengan standar Jepang.
Investasi ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Thailand yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan di industri kendaraan listrik (EV). Di tengah fokus global pada kendaraan listrik murni, Toyota tetap memprioritaskan kendaraan hybrid, yang terbukti memberikan hasil finansial positif.
Dalam tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2024, Toyota mencatat rekor penjualan 10,3 juta unit mobil secara global. Dari jumlah tersebut, kendaraan hybrid menyumbang 3,5 juta unit, naik 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, Toyota memutuskan untuk memangkas target produksi EV pada 2026 menjadi sekitar 1 juta unit, dari target awal 1,5 juta unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)