Jakarta: Ekskavator/Excavator (mesin pengeruk) adalah alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian. Untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, ternyata model Ekskavator ini berbeda-beda. Situs resmi Hydropower mencatat ada 7 model ekskavator yang kerap digunakan, yakni:
1. Crawler Excavator
Biasanya jenis ini merupakan excavator versi standar dan mudah ditemukan dimana saja. Roda penggeraknya berupa undercarriage yang dilengkapi dengan alat pengeruk (backhoe), bucket (keranjang), dan cabin yang diletakkan di atas turret bed sehingga dapat berputar.
Mengingat jenis excavator ini dapat dioperasikan pada medan yang tidak rata, Crawler Excavator sering digunakan untuk mengerjakan berbagai proyek tambang, penataan lanskap, hingga penggalian parit.
2. Hydraulic Shovel Excavator
Meskipun secara tampilan tidak terlalu berbeda jauh dengan Crawler Excavator, namun jenis ini dilengkapi kapasitasi bucket serta mesin yang lebih besar sehingga sering digunakan pada pekerjaan pertambangan yang membutuhkan penggalian besar.
3. Wheeled Excavator
Jika secara umum excavator identik dengan roda penggerak berupa undercarriage, nah hal ini tidak berlaku pada tipe yang satu ini. Pasalnya, ciri khas Wheeled Excavator yaitu penggunaan roda karet ban karet sehingga hanya dapat digunakan pada medan atau area permukaan yang datar dan keras.
Sehingga jenis exacvator ini memang dimanfaatkan untuk kebutuhan pekerjaan seperti pembangunan jalan atau lainnya yang disesuikan dengan permukaan jalanan rata.
4. Suction Excavator
Excavator jenis ini juga memiliki istilah lain yaitu Vacum Excavator. Suction Excavator merupakan varian yang digunakan pada penggalian daerah mudah sekali retak. Contohnya seperti membantu proyek bawah tanah, hingga membersihkan puing-puing bangunan. Sehingga kelebihan yang didapat yakni dapat mengurangi potensi kerusakan pada daerah yang mudah retak.
Namun kelemahannya tidak dapat digunakan pada proyek skala besar sebab daya hisap pipa hanya berukuran 30 meter saja.
5. Long Reach Excavator
Sesuai dengan namanya, ciri khas dari jenis ini memiliki arm dan boom yang sangat panjang, bahkan hingga mencapai 30 meter. Sehingga Long Reach Excavator dimanfaatkan untuk keperluan pengerjaan dengan kapasitas besar seperti Seperti normalisasi sungai, pengerukan pesisir pantai, pengerukan danau, pembersihan saluran irigasi, pembuatan bendungan dan pekerjaan lainnya.
Sayangnya, excavator jenis ini tidak dapat melakukan penggalian pada ruangan yang sempit serta tidak terjangkau dengan arm jenis excavator lainnya.
6. Dragline Excavator
Mempunyai ukuran cukup besar, jenis Dragline Excavator mampu melakukan penggalian hingga sedalam 65 meter. Sehingga memang sering digunakan pada kebutuhan proyek konstruksi, pelabuhan, penambangan, penggalian dalam, pembuatan jalan raya, dan penggalian bawah air.
Karena memiliki bentuk arm yang lebih pipih dan kecil, excavator ini lebih leluasa dalam melakukan pekerjaannya. Sayangnya memiliki ukuran yang terlalu besar sehingga kurang fleksibel.
7. Skid Steer Excavator
Karena memiliki ukuran yang lebih kecil, Skid Steer dapat digunakan untuk membersihkan lokasi dari berbagai tumpukan puing-puing material, maupun sampah. Excavator jenis ini fleksibel sehingga dapat digunakan pada ruang terbatas atau sempit.
Sayangnya, varian excavator ini menggunakan ban sebagai roda penggerak sehingga memang tidak disarankan beroperasi pada medan yang tidak rata, berpasir, bersalju maupun lokasi berlumpur.
Jakarta: Ekskavator/Excavator (mesin pengeruk) adalah
alat berat yang terdiri dari batang, tongkat, keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian. Untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, ternyata model Ekskavator ini berbeda-beda. Situs resmi Hydropower mencatat ada 7 model ekskavator yang kerap digunakan, yakni:
1. Crawler Excavator
Biasanya jenis ini merupakan excavator versi standar dan mudah ditemukan dimana saja. Roda penggeraknya berupa undercarriage yang dilengkapi dengan alat pengeruk (backhoe), bucket (keranjang), dan cabin yang diletakkan di atas turret bed sehingga dapat berputar.
Mengingat jenis excavator ini dapat dioperasikan pada medan yang tidak rata, Crawler Excavator sering digunakan untuk mengerjakan berbagai proyek tambang, penataan lanskap, hingga penggalian parit.
2. Hydraulic Shovel Excavator
Meskipun secara tampilan tidak terlalu berbeda jauh dengan Crawler Excavator, namun jenis ini dilengkapi kapasitasi bucket serta mesin yang lebih besar sehingga sering digunakan pada pekerjaan pertambangan yang membutuhkan penggalian besar.
3. Wheeled Excavator
Jika secara umum excavator identik dengan roda penggerak berupa undercarriage, nah hal ini tidak berlaku pada tipe yang satu ini. Pasalnya, ciri khas Wheeled Excavator yaitu penggunaan roda karet ban karet sehingga hanya dapat digunakan pada medan atau area permukaan yang datar dan keras.
Sehingga jenis exacvator ini memang dimanfaatkan untuk kebutuhan pekerjaan seperti pembangunan jalan atau lainnya yang disesuikan dengan permukaan jalanan rata.
4. Suction Excavator
Excavator jenis ini juga memiliki istilah lain yaitu Vacum Excavator. Suction Excavator merupakan varian yang digunakan pada penggalian daerah mudah sekali retak. Contohnya seperti membantu proyek bawah tanah, hingga membersihkan puing-puing bangunan. Sehingga kelebihan yang didapat yakni dapat mengurangi potensi kerusakan pada daerah yang mudah retak.
Namun kelemahannya tidak dapat digunakan pada proyek skala besar sebab daya hisap pipa hanya berukuran 30 meter saja.
5. Long Reach Excavator
Sesuai dengan namanya, ciri khas dari jenis ini memiliki arm dan boom yang sangat panjang, bahkan hingga mencapai 30 meter. Sehingga Long Reach Excavator dimanfaatkan untuk keperluan pengerjaan dengan kapasitas besar seperti Seperti normalisasi sungai, pengerukan pesisir pantai, pengerukan danau, pembersihan saluran irigasi, pembuatan bendungan dan pekerjaan lainnya.
Sayangnya, excavator jenis ini tidak dapat melakukan penggalian pada ruangan yang sempit serta tidak terjangkau dengan arm jenis excavator lainnya.
6. Dragline Excavator
Mempunyai ukuran cukup besar, jenis Dragline Excavator mampu melakukan penggalian hingga sedalam 65 meter. Sehingga memang sering digunakan pada kebutuhan proyek konstruksi, pelabuhan, penambangan, penggalian dalam, pembuatan jalan raya, dan penggalian bawah air.
Karena memiliki bentuk arm yang lebih pipih dan kecil, excavator ini lebih leluasa dalam melakukan pekerjaannya. Sayangnya memiliki ukuran yang terlalu besar sehingga kurang fleksibel.
7. Skid Steer Excavator
Karena memiliki ukuran yang lebih kecil, Skid Steer dapat digunakan untuk membersihkan lokasi dari berbagai tumpukan puing-puing material, maupun sampah. Excavator jenis ini fleksibel sehingga dapat digunakan pada ruang terbatas atau sempit.
Sayangnya, varian excavator ini menggunakan ban sebagai roda penggerak sehingga memang tidak disarankan beroperasi pada medan yang tidak rata, berpasir, bersalju maupun lokasi berlumpur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)