Penjualan Mitsubishi di tahun fiskal 2023 mengalami penurunan 13,7 persen, ternyata ini penyebabnya. MMKSI
Penjualan Mitsubishi di tahun fiskal 2023 mengalami penurunan 13,7 persen, ternyata ini penyebabnya. MMKSI

Penjualan Mitsubishi Turun 13,7 Persen di FY 2003, Ini Penyebabnya!

Ahmad Garuda • 03 April 2024 12:27
Jakarta - Penjualan kendaraan di tahun 2023 pada beberapa pabrikan tertentu diklaim mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun di Mitsubishi, justru mengalami penurunan sebesar 13,7 persen. Yaitu dari total 90,341 unit kendaraan di tahun fiskal 2022, menjadi 77,937 unit di tahun fiskal 2023 yang baru saja berakhir Maret 2024 kemarin. 
 
Penurunan dengan angka yang cukup besar itu, tentu menjadi tanda tanya besar, terutama dengan banyaknya brand kendaraan dari negara Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Lalu apa sebenarnya yang terjadi dengan penjualan kendaraan di bawah brand berlogo tiga berlian itu?
 
Dalam pemaparan komprehensif yang diberikan Director of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Yoshio Igarashi di Parle Senayan, Jakarta pada Senin (1/4/2024) lalu, bahwa ada sejumlah kendala yang mereka hadapi. Termasuk kondisi pasar yang mengalami penurunan permintaan sebagai dampak dari situasi dan sentimen politik di Indonesia. 

"Kami di MMKSI berhasil menjual 77.937 unit kendaraan dari periode April 2023 hingga Maret 2024. Ini tentu bukan hasil terbaik bagi kami, jika dibandingkan tahun sebelumnya. Ditambah lagi kondisi pasar yang mengalami penurunan. Apalagi penurunan permintaan ini terjadi di segmen line-up Kami yang kuat yaitu small MPV yang dihuni oleh Xpander dan variannya," ujar Yoshio Igarashi.
 
Baca Juga:
Siap-Siap, Mobil Listrik GAC Aion Mau Masuk Ke Indonesia

 
Meski Mitsubishi juga telah meluncurkan produk anyar mereka di segmen SUV kompak yaitu Xforce, namun tidak kehilangan 13,7 persen tadi. Jika melihat tren penjualan kendaraan mulai di pertengahan tahun 2023 hingga awal 2024 ini, rata-rata mengalami koreksi. Bukan hanya di kendaraan roda empat, namun juga di kendaraan roda dua. 
 
Faktor paling krusial yang diklaim banyak pihak menjadi biang turunnya penjualan di segmen otomotif ini tak lepas dari sentimen politik yang membuat banyak orang ingin menunggu kebijakan dan kondisi perekonomian pasca pemilu. "Kami sudah menyiapkan strategi kompetitif dan inovatif agar bisa membeirkan pilihan bagi masyarakat. Termasuk dalam memenuhi permintaan pasar agar tetap dapat mempertahankan posisi."
 
Hingga saat ini, jagoan mereka di segmen SUV kompak yaitu XForce mendapat respon positif sejak dikenalkan pada November 2023. Adapun market share yang dicapai sebesar 13%. Igarashi melihat ini jadi indikasi baik buat Xforce. Di mana model ini mempertahankann posisi kedua di SUV 5 seater, penantang yang perlu diperhitungkan. 
 
Untuk MPV mereka mempertahankan posisi sebagai top two di segmen, Xpander dan Xpander Cross masih jadi pilihan masyarakat Indonesia. Berkat performa dan kenyamanan terbaik, kami mendapatkan nmarket share 23%. Sedangkan di segmen SUV melalui Pajero Sport masih bersaing dengan market share 41%.  
 
Baca Juga:
Astra Infra Berikan Diskon Tarif Tol, Catat Tanggalnya!

 
Satu-satunya segmen yang paling dominan mereka kuasai adalah kendaraan niaga ringan melalui L300. Pencapaian market share di segmen ini mencapai 55%, dan diklaim jadi mobil pickup tiada banding bagi konsumen di Indonesia. Tak heran jika merek ini pasang target tinggi sebesar 100,000 unit kendaraan untuk 2024. Mengingat prediksi perbaikan kondisi perekonomian akan membaik seiring isu persaingan politik yang kian mereda.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan