BSD City: Isuzu MU-X model year 2024 sudah diperkenalkan melalui ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Melalui impresi singkat yang didapatkan, MU-X memiliki kesan yang berbeda dengan pesaingnya di segmen sport utility vehicle (SUV) ladder frame.
Tester driver medcom.id mendapatkan kesempatan singkat untuk mencoba MU-X di area test drive yang disediakan oleh GIIAS 2024. Meski tidak banyak yang bisa dicoba, namun ada benang merah yang bisa ditangkap yakni SUV Pekerja keras.
MU-X yang digunakan ini sudah menggunakan mesin RZ4E-TC 1.9 liter diesel, 16 katup, intercooled VFS, euro 4 dengan induksi turbo yang mampu memproduksi tenaga sampai 147 daya kuda @pada 3.600 rpm dan torsi maksimal 350 Nm @ 1.800-2.600 rpm. Output itu disalurkan langsung pada keempat rodanya dengan transmisi otomatis 6-percepatan.
Mesin yang digunakan ini tergolong halus bagi penumpang untuk ukuran mesin diesel. Cukup ditekan sedikit saja pedal gas, maka tenaganya langsung mengisi dengan baik dan peningkatan linear tenaga juga terasa halus.
Kenyamanan MU-X juga tergolong baik karena menggunakan suspensi depan Independent Coil Spring dengan Gas Shock Absorber dikawinkan peredam belakang model 5-Link Coil Spring, Rear Stabilizer Bar dengan Gas Shock Absorber. Lalu, seluruh roda pakai ukuran ban profil besar 225/65 ring 17 inci.
Untuk libas speed trap atau rumble strip dengan kecepatan di atas 40 km/jam redamannya terasa lembut. Efek smooth ini dirasakan ketika menjadi driver maupun penumpang. Guncangan ke dalam kabin bisa direduksi dengan baik, menambah kenyamanan MU-X.
Tetapi, jika dibandingkan dengan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport, karakter setir yang ditawarkan MU-X terasa lebih berat. Rasa-rasanya karakter setir ini sangat cocok Ketika mobil diajak offroad sehingga memberikan rasa mengemudi yang kokoh.
Kemudian untuk fitur di interior rasanya kurang komplit layaknya kedua pesainnya tersebut. Misalkan saja di unit yang kami coba ini tidak memiliki steering wheel control, pengaturan AC belum ada climate zone, pengaturan jok masih manual, dan lain-lainnya.
Kami menilai, para insinyur di Jepang mendesain MU-X lebih kepada aspek fungsional untuk mendukung tugasnya sebagai SUV pekerja keras. Kira-kira seperti apa sih serunya kalau MU-X ini dibawa ke habitat aslinya?
BSD City: Isuzu MU-X model year 2024 sudah diperkenalkan melalui ajang
GAIKINDO Indonesia International Auto Show (
GIIAS) 2024. Melalui impresi singkat yang didapatkan, MU-X memiliki kesan yang berbeda dengan pesaingnya di segmen sport utility vehicle (SUV) ladder frame.
Tester driver medcom.id mendapatkan kesempatan singkat untuk mencoba MU-X di area test drive yang disediakan oleh GIIAS 2024. Meski tidak banyak yang bisa dicoba, namun ada benang merah yang bisa ditangkap yakni SUV Pekerja keras.
MU-X yang digunakan ini sudah menggunakan mesin RZ4E-TC 1.9 liter diesel, 16 katup, intercooled VFS, euro 4 dengan induksi turbo yang mampu memproduksi tenaga sampai 147 daya kuda @pada 3.600 rpm dan torsi maksimal 350 Nm @ 1.800-2.600 rpm. Output itu disalurkan langsung pada keempat rodanya dengan transmisi otomatis 6-percepatan.
Mesin yang digunakan ini tergolong halus bagi penumpang untuk ukuran mesin diesel. Cukup ditekan sedikit saja pedal gas, maka tenaganya langsung mengisi dengan baik dan peningkatan linear tenaga juga terasa halus.
Kenyamanan MU-X juga tergolong baik karena menggunakan suspensi depan Independent Coil Spring dengan Gas Shock Absorber dikawinkan peredam belakang model 5-Link Coil Spring, Rear Stabilizer Bar dengan Gas Shock Absorber. Lalu, seluruh roda pakai ukuran ban profil besar 225/65 ring 17 inci.
Untuk libas speed trap atau rumble strip dengan kecepatan di atas 40 km/jam redamannya terasa lembut. Efek smooth ini dirasakan ketika menjadi driver maupun penumpang. Guncangan ke dalam kabin bisa direduksi dengan baik, menambah kenyamanan MU-X.
Tetapi, jika dibandingkan dengan Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport, karakter setir yang ditawarkan MU-X terasa lebih berat. Rasa-rasanya karakter setir ini sangat cocok Ketika mobil diajak offroad sehingga memberikan rasa mengemudi yang kokoh.
Kemudian untuk fitur di interior rasanya kurang komplit layaknya kedua pesainnya tersebut. Misalkan saja di unit yang kami coba ini tidak memiliki steering wheel control, pengaturan AC belum ada climate zone, pengaturan jok masih manual, dan lain-lainnya.
Kami menilai, para insinyur di Jepang mendesain MU-X lebih kepada aspek fungsional untuk mendukung tugasnya sebagai SUV pekerja keras. Kira-kira seperti apa sih serunya kalau MU-X ini dibawa ke habitat aslinya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)