Chief Software Architect & Chief Technology Officer Changan Automobile, Frank Han, menjelaskan Indonesia seharusnya sejak dulu membangun baik pabrik kendaraan listrik, termasuk suku cadangnya, karena masa depan otomotif adalah kendaraan listrik.
"Ya seharusnya kita (China dan Indonesia) bisa melihat keunggulan kendaraan listrik lebih awal dan membuat strateginya lebih awal, tapi hal itu tidak masalah lagi selama dapat memproduksi kendaraan yang berkualitas baik dengan tim lokal yang baik juga. Bahkan kami sudah mendirikan pabrik sendiri di luar negeri, bisnis kami termasuk yang berkembang cukup cepat karena konsumen selalu ingin mobil berkualitas dan aman tetapi dengan harga terjangkau, saya rasa itu keunggulan mobil asal China," kata Han dikutip dari Antara.
Diketahui Changan pada 26 Oktober 2023 lalu baru saja melakukan ekspansi dengan membangun pabrik di Thailand seluas 40 hektare. Pabrik itu dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2025 dengan kapasitas awal 100 ribu unit per tahun.
| Baca Juga: Spek Motor yang Dilelang Ananda Omesh untuk Palestina, Edisi terbatas Loh! |
Pabrik itu akan menjadi basis produksi kendaraan listrik untuk memasok pasar Thailand dan mengekspor ke negara-negara tetangga ASEAN dan pasar lainnya termasuk Australia, Selandia Baru, dan Inggris.
Changan Membuka Tangan untuk Berkolaborasi dengan Indonesia
"Tentu Indonesia punya kesempatan untuk menjadi pemasok lokal atau kerja sama lainnya, kami terbuka untuk semua potensi kolaborasi, apalagi Indonesia dapat menjadi pasar potensial untuk produk otomotif China didukung dengan pertumbuhan permintaan akan mobil listrik juga meningkat pesat," ungkap Frank.Frank menyebut, kendaraan masa depan bukan hanya sebagai alat transportasi melainkan penyatuan teknologi informasi dan komunikasi dalam kendaraan. "Itulah mengapa saya katakan kendaraan tidak lagi hanya menjadi alat transportasi tapi bertransformasi menjadi bagian teknologi informasi dan komunikasi atau menjadi mobile robot, itu adalah perubahan yang natural," tambah Frank.
R&D Changan Didukung 17 Ribu Orang Insinyur
Frank menyebut departemen riset (research and development) dalam industri otomotif sangat penting. Dia mengklaim ada 17 ribu orang insinyur untuk membuat kendaraan listrik Changan. "17 ribu orang untuk mengurus bagian mekanik elektronik, E/E architectures, perangkat keras, perangkat lunak, algoritma untuk autonomous driving, cloud application dan lainnya jadi memang bagian riset mengambil bagian besar khususnya untuk kendaraan listrik," ungkap Frank.| Baca Juga: Rem Over Heat, 'Budaya' Menyiramkan Air Dihilangkan saja |
Frank mengaku, untuk divisi yang dipimpinnya, membentuk tim dalam waktu tiga tahun agar dapat membangun kendaraan listrik baru.
"Dan dari mereka, ada 3.000 orang dari mereka adalah insinyur muda. Itu baru tim untuk membangun E/E architectures, perangkat keras, perangkat lunak, algoritma untuk autonomous driving, cloud application dan belum termasuk insinyur untuk mengerjakan kerangka dasar mobil, baterai, mesin, bagian kontrol dan lainnya," tambah Frank.
Permintaan Kendaraan Listrik Di Masa Depan Semakin Meningkat
Frank menyebut permintaan akan mobil listrik masih akan semakin meningkat karena konsumen tidak hanya ingin mobil yang berkualitas tinggi dan aman tapi juga yang punya fitur canggih."Kami memberikan mobil dengan fitur-fitur canggih demi memberikan kepuasan pengalaman kepada pelanggan, jadi kami menyediakan layanan bukan hanya mobil sebagai suatu barang, seperti orang menggunakan ponsel canggih, kami hanya meniru cara kerjanya, itulah mengapa orang suka dengan mobil China," jelas Frank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id