Jakarta: Program recall merupakan tanggung jawab pabrikan otomotif sebagai bentuk evaluasi kualitas produk produksinya. Program ini bisa dilakukan oleh semua produsen otomotif, tidak terkecuali produsen premium seperti Ferrari.
Diketahui Keselamatan Jalan Raya di Amerika Serikat (National Highway Traffic Safety Administration - NHTSA) mengumumkan mobil-mobil Ferrari yang diproduksi di sepanjang 2017 dan 2019. Pengumuman ini diumumkan ada 2.732 unit oleh mereka melalui situs resminya per 14 Februari 2019.
Menurut Motor1, model pertama yang terkena recall adalah GTC4 Lusso produksi 2017 - 2019 dan GTC4 Lusso T produksi 2018 - 2019 dengan total mencapai 582 unit yang berada di Amerika Utara. Disebutkan bahwa recall ini dikarenakan masalah di mekanisme pintu yang tidak bisa dibuka.
"Mekanisme kunci pintu yang tertalu kaku dapat menyebabkan pintu mobil tidak dapat di buka dengan menggunakan gagang pintu di luar," ungkap dokumen yang diunggah NHTSA.
Kemudian ada juga untuk model-model lainnya seperti LaFerrari Aperta produksi 2017, 488 GTB GTC4Lusso T, GTC4Lusso, 488 Spider, serta 812 Superfast produksi 2018 - 2019, dan 488 Pista produksi 2019 yang ada masalah kebocoran bahan bakar. Masalah ini memilik potensi kebakaran mobil yang jelas membahayakan penumpangnya.
"Mobil tersebut dilengkapi dengan alat pemisah uap bahan bakar, namun ada kesalahan produksi dari pemasok, sehinga bahan bakar bisa menguap dan menyembabkan mobil terbakar," dikutip dari Motor1.
Program recall untuk kesemua model ini akan dimulai per 14 April 2019. Konsumen si Kuda Jingkrak bisa berkunjung ke dealer resmi Ferrari untuk melakukan perbaikan dan tidak dikenakan biaya.
Belum diketahui apakah Ferrari yang ada di Indonesia juga terkena recall atau tidak. Mengingat Ferrari yang ada di seluruh dunia, dipasok dari pabrik yang ada di Italia. Namun tidak ada salahnya juga para penunggang kuda jingkrak untuk memeriksakan mobilnya di dealer resmi Ferrari.
Jakarta: Program recall merupakan tanggung jawab pabrikan otomotif sebagai bentuk evaluasi kualitas produk produksinya. Program ini bisa dilakukan oleh semua produsen otomotif, tidak terkecuali produsen premium seperti Ferrari.
Diketahui Keselamatan Jalan Raya di Amerika Serikat (National Highway Traffic Safety Administration - NHTSA) mengumumkan mobil-mobil Ferrari yang diproduksi di sepanjang 2017 dan 2019. Pengumuman ini diumumkan ada 2.732 unit oleh mereka melalui situs resminya per 14 Februari 2019.
Menurut Motor1, model pertama yang terkena recall adalah GTC4 Lusso produksi 2017 - 2019 dan GTC4 Lusso T produksi 2018 - 2019 dengan total mencapai 582 unit yang berada di Amerika Utara. Disebutkan bahwa recall ini dikarenakan masalah di mekanisme pintu yang tidak bisa dibuka.
"Mekanisme kunci pintu yang tertalu kaku dapat menyebabkan pintu mobil tidak dapat di buka dengan menggunakan gagang pintu di luar," ungkap dokumen yang diunggah NHTSA.
Kemudian ada juga untuk model-model lainnya seperti LaFerrari Aperta produksi 2017, 488 GTB GTC4Lusso T, GTC4Lusso, 488 Spider, serta 812 Superfast produksi 2018 - 2019, dan 488 Pista produksi 2019 yang ada masalah kebocoran bahan bakar. Masalah ini memilik potensi kebakaran mobil yang jelas membahayakan penumpangnya.
"Mobil tersebut dilengkapi dengan alat pemisah uap bahan bakar, namun ada kesalahan produksi dari pemasok, sehinga bahan bakar bisa menguap dan menyembabkan mobil terbakar," dikutip dari Motor1.
Program recall untuk kesemua model ini akan dimulai per 14 April 2019. Konsumen si Kuda Jingkrak bisa berkunjung ke dealer resmi Ferrari untuk melakukan perbaikan dan tidak dikenakan biaya.
Belum diketahui apakah Ferrari yang ada di Indonesia juga terkena recall atau tidak. Mengingat Ferrari yang ada di seluruh dunia, dipasok dari pabrik yang ada di Italia. Namun tidak ada salahnya juga para penunggang kuda jingkrak untuk memeriksakan mobilnya di dealer resmi Ferrari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)