Inggris: Jaguar Land Rover (JLR) diketahui merumahkan 1.000 pekerjanya yang berada di Solihull, West Midlands, Inggris. Hal ini akibat penurunan penjualan merek tersebut yang tidak lepas karena Brexit dan arah kebijakan pemerintah mengenai mesin diesel.
1.000 pekerja ini merupakan pekerja kontak yang berada di pabrik Solihull, yang mana terdapat 10 ribu total pekerja. Di pabrik ini JLR merakit Range Rovers dan Land Rover Discovery, seperti dikutip dari The Guardian.
Sebagai gantinya, pabrikan asli Inggris ini akan memindahkan sejumlah karyawan mereka dari Castle Bromwich ke Solihull untuk mengisi pos yang kosong. Mengingat Range Rovers dan Land Rover Discovery cukup banyak mendapatkan pemesanan dari konsumen mereka.
Menilik data penjualan mereka dalam tiga bulan terakhir mengalami penurunan 26 persen di pasar Inggris. Bahkan di Jerman yang merupakan pasar otomotif terbesar turun hingga 32 persen.
JLR menilai bahwa konsumen mereka menunda pembelian mobil karena mereka khawatir akan peraturan pemerintah akan mesin diesel. Selain itu Brexit juga masih menjadi salah satu alasannya.
Inggris: Jaguar Land Rover (JLR) diketahui merumahkan 1.000 pekerjanya yang berada di Solihull, West Midlands, Inggris. Hal ini akibat penurunan penjualan merek tersebut yang tidak lepas karena Brexit dan arah kebijakan pemerintah mengenai mesin diesel.
1.000 pekerja ini merupakan pekerja kontak yang berada di pabrik Solihull, yang mana terdapat 10 ribu total pekerja. Di pabrik ini JLR merakit Range Rovers dan Land Rover Discovery, seperti dikutip dari The Guardian.

Sebagai gantinya, pabrikan asli Inggris ini akan memindahkan sejumlah karyawan mereka dari Castle Bromwich ke Solihull untuk mengisi pos yang kosong. Mengingat Range Rovers dan Land Rover Discovery cukup banyak mendapatkan pemesanan dari konsumen mereka.
Menilik data penjualan mereka dalam tiga bulan terakhir mengalami penurunan 26 persen di pasar Inggris. Bahkan di Jerman yang merupakan pasar otomotif terbesar turun hingga 32 persen.
JLR menilai bahwa konsumen mereka menunda pembelian mobil karena mereka khawatir akan peraturan pemerintah akan mesin diesel. Selain itu Brexit juga masih menjadi salah satu alasannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)