Fasilitas bernama Sichuan Yuanqi Xingguang Heavy-Duty Truck Megawatt Supercharging Station ini dibangun dengan teknologi Megawatt Supercharging milik Huawei.
Stasiun pengisian daya ini menjadi proyek percontohan supercharging megawatt untuk transportasi material jarak menengah hingga pendek di tambang pasir dan kerikil Beichuan.
Dibangun oleh Sichuan Yuanqi Xingguang Digital Energy Technology Co., Ltd. dengan investasi sebesar 150 juta yuan (sekitar Rp3,4 triliun), fasilitas ini berdiri di atas lahan seluas 70 mu atau sekitar 11,5 hektare.
Baca Juga: Ini Dia Alasan, Mengapa Tekanan Ban Mobil Listrik Lebih Besar |
Kapasitas Raksasa dan Fasilitas Lengkap
Dengan kapasitas daya terpasang 100 MW, stasiun ini dilengkapi 18 terminal supercharging 1,44 MW dan 108 terminal supercharging berpendingin cair 600 kW. Fasilitas ini mampu melayani hingga 700 truk listrik berat setiap hari dengan volume pengisian harian diproyeksikan lebih dari 300.000 kWh.Selain itu, stasiun ini juga terintegrasi dengan carport fotovoltaik berkapasitas hampir 1 MW serta dua unit penyimpanan energi berpendingin cairan cerdas 215 kWh.
Efisiensi Tinggi dan Hemat Biaya
Dengan peralatan Huawei Megawatt Supercharging, stasiun ini mendukung truk listrik berat 3.5C supercharging. Pengemudi hanya perlu mengisi daya lima menit untuk menempuh jarak 100 km.Pemilik truk diperkirakan bisa menghemat biaya energi hingga 1,5 yuan (Rp3.500) per kilometer atau sekitar 150.000 yuan (Rp315 juta) per tahun. Penghematan ini setara dengan biaya satu unit truk dalam tiga tahun. Sementara itu, bagi operator stasiun, peningkatan efisiensi pengisian diperkirakan bisa meningkatkan produktivitas lebih dari 15%.
Baca Juga: Tikus Kerap Menggerogoti Kabel di Mobil, Begini Cara Ngusirnya! |
Ramah Jaringan dan Lingkungan
Salah satu inovasi utama stasiun ini adalah teknologi grid friendliness. Solusi Huawei mengintegrasikan energi surya pintar dan penyimpanan energi grid-forming untuk menciptakan mikrogrid 'source-grid-load-storage'.Sistem ini dapat beroperasi baik terhubung maupun terpisah dari jaringan listrik utama, sehingga mampu mengurangi dampak beban tinggi pengisian daya terhadap stabilitas jaringan.
Mikrogrid tersebut juga memanfaatkan teknologi Virtual Power Plant (VPP) untuk berinteraksi dengan jaringan listrik, memaksimalkan konsumsi energi terbarukan, menekan biaya melalui peak-valley arbitrage, serta meningkatkan pendapatan.
Solusi terintegrasi PV-storage-charging yang diterapkan di stasiun ini mampu menghasilkan sekitar 5.000 kWh listrik hijau setiap hari. Dengan elektrifikasi truk berat, emisi karbon diperkirakan dapat ditekan hingga 45.000 ton per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id