Cikarang: Industri otomotif dalam negeri kini menambah model produksi mobil listrik. Pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, kini memproduksi Kona Electric.
President of Hyundai Motor Asia Pacific, Sunny Kim, menjelaskan Kona Electric merupakan mobil listrik produksi Indonesia yang menandai komitmen perusahaan dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia. Mobil baru ini adalah kendaraan listrik pertama asal Korea Selatan yang menggunakan bukan hanya baterai buatan Indonesia namun juga ditenagai oleh baterai sel buatan lokal.
"Ini adalah bukti inovasi dan komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan, serta akan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan lingkungan Indonesia di luar memproduksi kendaraan. Kami akan terus memberikan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal," jelas Sunny Kim melalui keterangan resminya.
Kona Electric dilengkapi dengan baterai yang diproduksi oleh PT Hyundai Energy Indonesia (HEI) dan sel yang disuplai oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Pendekatan ini mendukung industri dalam negeri, inisiatif pemerintah, dan mengurangi jejak lingkungan mobil.
"Dengan Kona Electric, kami bertujuan untuk memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin global dalam produksi EV dan industri otomotif secara keseluruhan," tambahnya Sunny Kim.
Pabrik HMMI memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 kendaraan per tahun, dengan kemampuan untuk diperluas hingga 250.000 unit. Fasilitas ini memproduksi beberapa model yang paling populer, termasuk Creta, Ioniq 5, Santa Fe, Stargazer, dan Kona Electric.
HMMI beroperasi dengan komitmen terhadap prinsip lingkungan. Pabrik ini didukung oleh 100 persen energi listrik terbarukan, memanfaatkan panel surya dan tenaga air. Dedikasi terhadap energi bersih ini telah mendapatkan pengakuan dari program global RE100 yang menjadi bukti komitmen terhadap keberlanjutan.
Lebih dari itu, HMMI menggunakan Regenerative Thermal Oxidizers (RTO) untuk meminimalkan polusi dan mengurangi Senyawa Organik Volatil (VOC) yang berbahaya yang dilepaskan selama produksi. Ini memastikan lingkungan yang lebih bersih bagi pekerja dan komunitas sekitarnya.
Cikarang: Industri
otomotif dalam negeri kini menambah model produksi
mobil listrik. Pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, kini memproduksi Kona Electric.
President of Hyundai Motor Asia Pacific, Sunny Kim, menjelaskan Kona Electric merupakan mobil listrik produksi Indonesia yang menandai komitmen perusahaan dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia. Mobil baru ini adalah kendaraan listrik pertama asal Korea Selatan yang menggunakan bukan hanya baterai buatan Indonesia namun juga ditenagai oleh baterai sel buatan lokal.
"Ini adalah bukti inovasi dan komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan, serta akan terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan lingkungan Indonesia di luar memproduksi kendaraan. Kami akan terus memberikan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal," jelas Sunny Kim melalui keterangan resminya.
Kona Electric dilengkapi dengan baterai yang diproduksi oleh PT Hyundai Energy Indonesia (HEI) dan sel yang disuplai oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power. Pendekatan ini mendukung industri dalam negeri, inisiatif pemerintah, dan mengurangi jejak lingkungan mobil.
"Dengan Kona Electric, kami bertujuan untuk memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin global dalam produksi EV dan industri otomotif secara keseluruhan," tambahnya Sunny Kim.
Pabrik HMMI memiliki kapasitas produksi hingga 150.000 kendaraan per tahun, dengan kemampuan untuk diperluas hingga 250.000 unit. Fasilitas ini memproduksi beberapa model yang paling populer, termasuk Creta, Ioniq 5, Santa Fe, Stargazer, dan Kona Electric.
HMMI beroperasi dengan komitmen terhadap prinsip lingkungan. Pabrik ini didukung oleh 100 persen energi listrik terbarukan, memanfaatkan panel surya dan tenaga air. Dedikasi terhadap energi bersih ini telah mendapatkan pengakuan dari program global RE100 yang menjadi bukti komitmen terhadap keberlanjutan.
Lebih dari itu, HMMI menggunakan Regenerative Thermal Oxidizers (RTO) untuk meminimalkan polusi dan mengurangi Senyawa Organik Volatil (VOC) yang berbahaya yang dilepaskan selama produksi. Ini memastikan lingkungan yang lebih bersih bagi pekerja dan komunitas sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)