Jakarta: Ada yang menarik pada mobil Formula 1 yang akan digunakan musim balap 2018. Pada area pengemudi, terdapat perangkat khusus yang melintang di atas kepala pembalap, yang disebut dengan Halo.
Halo adalah struktur yang terbuat dari titanium untuk melindungi kepala pengemudi dari material yang beterbangan saat kecelakaan. Sebuah tiang menopang Halo tepat di depan pandangan pembalap.
Piranti ini didesain untuk mencegah objek besar menghantam kepala pembalap seperti roda, mobil yang terbang dan pembatas sirkuit saat kecelakaan. Setidaknya kejadian Jules Bianchi yang menderita cidera kepala berat bisa diminimalkan.
Awal mula penggunaan Halo berdasarkan hasil riset FIA dari struktur mobil single seaters. Mercedes-Benz mengajukan konsep Halo ini tahun 2015 silam, dengan bahan besi.
Prototype Halo diuji dengan melontarkan ban mobil seberat 20 kg dengan kecepatan 225 km/jam. Hasilnya positif dan ampuh melindungi kepala pembalap. Ferrari kemudian menguji Halo berbahan karbon pada tes pramusim 2016.
Halo berbahan titanium dikenalkan saat seri Austria 2016, yang diklaim lebih kuat dan ringan. Bentuk Halo pun lebih lebar untuk meningkatkan area penglihatan pembalap, dan mengantisipasi kepala pembalap terbentur Halo.
Hasil uji benturan terakhir dilakukan 2017 lalu, yang difokuskan untuk menguji kekuatan Halo. Halo dilempari dan dibenturkan dari berbagai arah, termasuk dari atas.
Halo dibuat oleh suplier yang ditunjuk FIA dan pemasangannya tertanam pada sasis mobil. Meski begitu setiap tim bisa mengubah Halo sehingga tak semua bentuk Halo sama, walau ruang yang ada sangat terbatas, hanya 20mm saja.
Tim bisa berkreasi dengan Halo seperti mengurangi bobotnya, selama itu masih sesuai standar FIA. Tapi banyak pembalap yang mengeluhkan pandangannya yang terbatas, khususnya pada trek dengan permukaan naik-turun, seperti Spa-Francorchamps, Belgia.
Meski menuai pro-kontra khususnya dari penggemar Formula 1, Halo didukung oleh pembalap dan asosiasi pembalap Grand Prix. Terlebih ini berkaitan dengan keselamatan pembalap yang tak bisa ditawar.
Jakarta: Ada yang menarik pada mobil Formula 1 yang akan digunakan musim balap 2018. Pada area pengemudi, terdapat perangkat khusus yang melintang di atas kepala pembalap, yang disebut dengan Halo.
Halo adalah struktur yang terbuat dari titanium untuk melindungi kepala pengemudi dari material yang beterbangan saat kecelakaan. Sebuah tiang menopang Halo tepat di depan pandangan pembalap.
Piranti ini didesain untuk mencegah objek besar menghantam kepala pembalap seperti roda, mobil yang terbang dan pembatas sirkuit saat kecelakaan. Setidaknya kejadian Jules Bianchi yang menderita cidera kepala berat bisa diminimalkan.

Awal mula penggunaan Halo berdasarkan hasil riset FIA dari struktur mobil single seaters. Mercedes-Benz mengajukan konsep Halo ini tahun 2015 silam, dengan bahan besi.
Prototype Halo diuji dengan melontarkan ban mobil seberat 20 kg dengan kecepatan 225 km/jam. Hasilnya positif dan ampuh melindungi kepala pembalap. Ferrari kemudian menguji Halo berbahan karbon pada tes pramusim 2016.
Halo berbahan titanium dikenalkan saat seri Austria 2016, yang diklaim lebih kuat dan ringan. Bentuk Halo pun lebih lebar untuk meningkatkan area penglihatan pembalap, dan mengantisipasi kepala pembalap terbentur Halo.
Hasil uji benturan terakhir dilakukan 2017 lalu, yang difokuskan untuk menguji kekuatan Halo. Halo dilempari dan dibenturkan dari berbagai arah, termasuk dari atas.

Halo dibuat oleh suplier yang ditunjuk FIA dan pemasangannya tertanam pada sasis mobil. Meski begitu setiap tim bisa mengubah Halo sehingga tak semua bentuk Halo sama, walau ruang yang ada sangat terbatas, hanya 20mm saja.
Tim bisa berkreasi dengan Halo seperti mengurangi bobotnya, selama itu masih sesuai standar FIA. Tapi banyak pembalap yang mengeluhkan pandangannya yang terbatas, khususnya pada trek dengan permukaan naik-turun, seperti Spa-Francorchamps, Belgia.
Meski menuai pro-kontra khususnya dari penggemar Formula 1, Halo didukung oleh pembalap dan asosiasi pembalap Grand Prix. Terlebih ini berkaitan dengan keselamatan pembalap yang tak bisa ditawar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)