Singapura: Shell sudah memiliki target netralitas karbon di bisnisnya yang dicapai pada tahun 2050. Oleh sebab itu perusahaan energi ini terus mengembangkan energi ramah lingkungan, termasuk rencana penggunaan limbah minyak sawit.
Shell baru saja mengakuisisi EcoOils, yakni sebuah perusahaan pengolah limbah minyak sawit yang berbasis di Asia. Proses akuisisi tersebut menjadi rencana strategis Shell meningkatkan produksi bahan bakar rendah karbon untuk sektor transportasi, termasuk bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
Senior Vice President for Low Carbon Fuels Shell, Sinead Lynch, menjelaskan perusahaan berencana untuk memasok energi yang dibutuhkan oleh konsumen di masa depan. Perusahaan kemudian berinvestasi dan produksi bahan bakar minyak yang berkelanjutan dengan rendah karbon.
"Akuisisi ini memberikan akses aman ke bahan baku canggih yang diakui dan dapat digunakan di fasilitas bahan bakar nabati perusahaan untuk memenuhi tujuan itu," ujar Sinead Lynch disitat dari situs resmi perusahaan.
EcoOils menggunakan perusahaan yang memiliki teknologi daur ulang untuk mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Limbah di sini menghasilkan minyak bumi pemutihan bekas, bahan baku biofuel yang diakui secara internasional dapat digunakan untuk memproduksi bahan bakar rendah karbon.
Lynch menjelaskan lebih lanjut menjelaskan akuisisi ini menjadi transformasi perusahaan dalam menghadirkan energi rendah karbon. Termasuk penggunaan bahan bakar untuk pesawat, perusahaan menargetkan dunia aviasi setidaknya 10 persen menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan pada tahun 2030.
Singapura: Shell sudah memiliki target netralitas karbon di bisnisnya yang dicapai pada tahun 2050. Oleh sebab itu perusahaan energi ini terus mengembangkan energi ramah lingkungan, termasuk rencana penggunaan limbah minyak sawit.
Shell baru saja mengakuisisi EcoOils, yakni sebuah perusahaan pengolah limbah minyak sawit yang berbasis di Asia. Proses akuisisi tersebut menjadi rencana strategis Shell meningkatkan produksi bahan bakar rendah karbon untuk sektor transportasi, termasuk bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
Senior Vice President for Low Carbon Fuels Shell, Sinead Lynch, menjelaskan perusahaan berencana untuk memasok energi yang dibutuhkan oleh konsumen di masa depan. Perusahaan kemudian berinvestasi dan produksi bahan bakar minyak yang berkelanjutan dengan rendah karbon.
"Akuisisi ini memberikan akses aman ke bahan baku canggih yang diakui dan dapat digunakan di fasilitas bahan bakar nabati perusahaan untuk memenuhi tujuan itu," ujar Sinead Lynch disitat dari situs resmi perusahaan.
EcoOils menggunakan perusahaan yang memiliki teknologi daur ulang untuk mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Limbah di sini menghasilkan minyak bumi pemutihan bekas, bahan baku biofuel yang diakui secara internasional dapat digunakan untuk memproduksi bahan bakar rendah karbon.
Lynch menjelaskan lebih lanjut menjelaskan akuisisi ini menjadi transformasi perusahaan dalam menghadirkan energi rendah karbon. Termasuk penggunaan bahan bakar untuk pesawat, perusahaan menargetkan dunia aviasi setidaknya 10 persen menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan pada tahun 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)