Suasana pameran mobil di mall. Astra Daihatsu
Suasana pameran mobil di mall. Astra Daihatsu

Industri Otomotif

Daftar Mobil yang Dapatkan Insentif PPnBM Permanen, Kalau Disahkan

Ekawan Raharja • 17 Desember 2021 14:17
Jakarta: Kementerian Perindustrian mengeluarkan wacana rencana untuk mempermanenkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk industri otomotif. Apabila kebijakan ini disahkan, maka tidak banyak mobil-mobil yang akan mendapatkan kebijakan ini.
 
Bentuk usulan yang diusulkan oleh Kementerian Perindustrian adalah insentif PPnBM 100 persen  secara permanen untuk produk otomotif dengan local purchase yang sudah mencapai 80 persen. “Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan biaya dan keuntungannya, serta menyusun time frame-nya,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, disitat dari situs resmi Kementerian Perindustrian.
 
Mengacu kepada Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1737 Tahun 2021 Tentang Kendaraan Bermotor Dengan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyeragan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Ditanggung oleh Pemerintah Tahun Anggaran 2021, maka tidak banyak mobil yang mendapatkan. Tercatat hanya ada 11 model yang berpotensi mendapatkan insentif PPnBM ini secara permanen.

Misalkan untuk mobil-mobil yang diproduksi oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia hanya Toyota Veloz dan Toyota Kijang Innova yang local purchase mencapai 80 persen. Kemudian untuk mobil yang lahir dari PT Astra Daihatsu Motor, maka Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Daihatsu Sigra, dan Toyota Calya berpotensi mendapatkannya.
 
Kemudian Mitsubishi Xpander, Mitsubishi Xpander Cross, dan Nissan Livina yang lahir dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mendapatkannya. Sedangkan untuk mobil yang lahir dari PT Honda Prospect Motor dan berkesempatan mendapatkan insentif ini adalah Honda Brio Satya dan Honda HR-V 1.8L.

Permanenkan Insentif untuk Mendorong Pertumbuhan Industri Otomotif

Industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting dan sebagai kontributor utama terhadap PDB. Saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih dengan kapasitas produksi sebesar 2,35 juta unit per tahun yang menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 38 ribu orang. Total investasi yang telah tertanam mencapai Rp140 triliun dan memberikan penghidupan kepada 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.
 
”Saya sangat bangga, bahwa saat ini produk otomotif kita telah berhasil diekspor ke lebih dari 80 negara. Selama Januari-Oktober 2021 tercatat sebanyak 235 ribu unit kendaraan CBU (kendaraan utuh) dengan nilai sebesar Rp43 triliun, 79 ribu set CKD (kendaraan terurai) dengan nilai sebesar Rp1 triliun, dan 72 juta unit komponen dengan nilai sebesar Rp24 triliun,” sebutnya.
 
Pemerintah menargetkan pada tahun 2025, ekspor kendaraan CBU dapat mencapai 1 juta unit. Ini hanya bisa tercapai apabila semua pihak berkolaborasi dalam peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan