BSD City: Banyak faktor yang menentukan seorang pengemudi mampu memberikan pengalaman berkendara dengan keuntungan terbaik. Bukan hanya faktor keselamatan berkendara yang perlu diperhatikan, namun ada beberapa faktor lagi yang tak kalah pentingnya. Terutama untuk moda transportasi ekspedisi dan angkutan barang.
Di UD Trucks ada empat faktor yang menjadi tolak ukur bagi mereka untuk melakukan proses berkendara terbaik. Tujuannya tidak lain untuk mengedukasi para pengendara agar bisa lebih baik dalam hal keselamatan di jalan raya, juga bisa memberikan keuntungan terbaik.
“Ada empat pilar penting bagi kami di UD Trucks untuk para pengendara di jalan raya. Di antaranya adalah Pre-Drive Inspection, Driving Skill, Pick-up Time atau Delivery dan yang terakhir adalah Delivery. Keempatnya sekaligus jadi patron untuk memberikan, keuntungan secara menyeluruh bukan hanya kepada perusahaan tempatnya bekerja, namun juga terhadap terhadap caranya berkendara sehari-hari,” klaim Marketing & After Sales Service Director PT UD Trucks Motor Indonesia, Aloysius Chrisnoadhi, saat menjelaskan kepada Medcom.id di Extra Mile Challenge (EMC) 2020.
Hal ini pun mereka terapkan langsung di acara kompetisi berkendara EMC 2020 yang finalnya berlangsung hari ini, Rabu (26/2/2020) di bilangan BSD City, Tangerang Selatan. Keempat item tersebut jadi penilaian utama bagi enam peserta yang lolos seleksi final kompetisi berkendara secara efisien. Empat peserta diantaranya berasal dari Jakarta dan dua lainnya berasal dari Solo dan Palembang. Peserta ini didapat dari proses seleksi yang dilakukan secara nasional di daerah untuk mencari pengemudi terbaik untuk diadu di Jakarta dan disaring lagi untuk kompetisi tingkat dunia.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Aloysius Chrisnoadhi menegaskan soal empat item tersebut jadi dasar penilaian dan seperti apa caranya. Pre-drive Inspection ini mewakili cara pengemudi untuk melakukan pengecekan kendaraan sebelum berkendara. Aloysius memasukkan kategori ini jadi salah satu faktor penting mengingat prosedur standar pengecekan juga menentukan seperti apa kendala yang bisa didapat di perjalanan nantinya.
Faktor kedua adalah Driving Skill yang menentukan seberapa harus seorang pengemudi membawa mobil di jalan raya. “Untuk menentukan ini pengemudi sebuah bejana berisi air akan ditempatkan di bagian belakang muatan mobil truk. Semakin sedikit air yang tumpah, maka semakin baik pula cara berkendara pengemudi itu.”
Lalu faktor ketiga adalah Pick-up Time atau Delivery yang akan diukur berdasarkan waktu. Waktu yang diberikan adalah 12 menit mulai dari mobil berjalan hingga parkir di tempat semula yang ditentukan. Lalu faktor terakhir adalah Safety Driving. Di sisi ini ada beberapa rambu-rambu kejutan yang diberikan dalam tiga lap yang harus diselesaikan dengan baik.
Dari enam orang pengemudi ini, satu di antaranya akan dipilih sebagai pemenang dan dibawa ke Jepang untuk mengikuti kompetisi tingkat dunia. Di sini, semua pengemudi yang ikut kompetisi tersebut tingkat dunia, akan diadu. Tahun 2018 lalu, Indonesia mampu keluar sebagai juara. Tentu ini tantangan besar yang harus dipertahankan tahun ini.
Kompetisi berkendara irit bukan hanya dilakukan UD Trucks, namun beberapa pabrikan juga melakukan hal yang sama. Di antaranya Volvo untuk segmen tambang dan juga Hino melalui kompetisi khusus pengemudi truk. Jika dikaitkan dengan keselamatan di jalan raya, ini patut dilakukan banyak pihak, mengingat truk masih jadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan di jalan raya.
BSD City: Banyak faktor yang menentukan seorang pengemudi mampu memberikan pengalaman berkendara dengan keuntungan terbaik. Bukan hanya faktor keselamatan berkendara yang perlu diperhatikan, namun ada beberapa faktor lagi yang tak kalah pentingnya. Terutama untuk moda transportasi ekspedisi dan angkutan barang.
Di UD Trucks ada empat faktor yang menjadi tolak ukur bagi mereka untuk melakukan proses berkendara terbaik. Tujuannya tidak lain untuk mengedukasi para pengendara agar bisa lebih baik dalam hal keselamatan di jalan raya, juga bisa memberikan keuntungan terbaik.
“Ada empat pilar penting bagi kami di UD Trucks untuk para pengendara di jalan raya. Di antaranya adalah Pre-Drive Inspection, Driving Skill, Pick-up Time atau Delivery dan yang terakhir adalah Delivery. Keempatnya sekaligus jadi patron untuk memberikan, keuntungan secara menyeluruh bukan hanya kepada perusahaan tempatnya bekerja, namun juga terhadap terhadap caranya berkendara sehari-hari,” klaim Marketing & After Sales Service Director PT UD Trucks Motor Indonesia, Aloysius Chrisnoadhi, saat menjelaskan kepada Medcom.id di Extra Mile Challenge (EMC) 2020.
Hal ini pun mereka terapkan langsung di acara kompetisi berkendara EMC 2020 yang finalnya berlangsung hari ini, Rabu (26/2/2020) di bilangan BSD City, Tangerang Selatan. Keempat item tersebut jadi penilaian utama bagi enam peserta yang lolos seleksi final kompetisi berkendara secara efisien. Empat peserta diantaranya berasal dari Jakarta dan dua lainnya berasal dari Solo dan Palembang. Peserta ini didapat dari proses seleksi yang dilakukan secara nasional di daerah untuk mencari pengemudi terbaik untuk diadu di Jakarta dan disaring lagi untuk kompetisi tingkat dunia.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Aloysius Chrisnoadhi menegaskan soal empat item tersebut jadi dasar penilaian dan seperti apa caranya. Pre-drive Inspection ini mewakili cara pengemudi untuk melakukan pengecekan kendaraan sebelum berkendara. Aloysius memasukkan kategori ini jadi salah satu faktor penting mengingat prosedur standar pengecekan juga menentukan seperti apa kendala yang bisa didapat di perjalanan nantinya.
Faktor kedua adalah Driving Skill yang menentukan seberapa harus seorang pengemudi membawa mobil di jalan raya. “Untuk menentukan ini pengemudi sebuah bejana berisi air akan ditempatkan di bagian belakang muatan mobil truk. Semakin sedikit air yang tumpah, maka semakin baik pula cara berkendara pengemudi itu.”
Lalu faktor ketiga adalah Pick-up Time atau Delivery yang akan diukur berdasarkan waktu. Waktu yang diberikan adalah 12 menit mulai dari mobil berjalan hingga parkir di tempat semula yang ditentukan. Lalu faktor terakhir adalah Safety Driving. Di sisi ini ada beberapa rambu-rambu kejutan yang diberikan dalam tiga lap yang harus diselesaikan dengan baik.
Dari enam orang pengemudi ini, satu di antaranya akan dipilih sebagai pemenang dan dibawa ke Jepang untuk mengikuti kompetisi tingkat dunia. Di sini, semua pengemudi yang ikut kompetisi tersebut tingkat dunia, akan diadu. Tahun 2018 lalu, Indonesia mampu keluar sebagai juara. Tentu ini tantangan besar yang harus dipertahankan tahun ini.
Kompetisi berkendara irit bukan hanya dilakukan UD Trucks, namun beberapa pabrikan juga melakukan hal yang sama. Di antaranya Volvo untuk segmen tambang dan juga Hino melalui kompetisi khusus pengemudi truk. Jika dikaitkan dengan keselamatan di jalan raya, ini patut dilakukan banyak pihak, mengingat truk masih jadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan di jalan raya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)