Menanggapi hal itu, Presiden Direktur PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Naeem Hassim nyatanya belum berani memberikan kepastian. Meski demikian, pihaknya menegaskan rencana memboyong bus nol emisi ke tanah air tidak berubah.
"Ya, sebelumnya (tahun lalu) saya katakan (akan datang) pada kuartal pertama atau kedua. Rencana itu masih belum berubah. Kami terus melihat perkembangan di dalam prosesnya. Tentu saja sekarang ada tantangan di seluruh dunia terkait suplai baterai kendaraan (komersial) listrik. Saya akan jujur kepada Anda. Tapi, kami sangat intens dengan OEM dan kami sangat pede membawanya ke sini (Indonesia)," kata Naeem Hassim, Senin, 6 Februari 2023.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika memang tidak ada perubahan rencana, lalu kapan waktu yang tepat bagi Daimler merilis bus listrik Mercedes-Benz tersebut?
"Saya tidak bisa memastikannya. Tapi saya perkirakan pada akhir kuartal kedua karena ada banyak yang harus direncanakan dan kami juga mesti berkomunikasi dengan karoseri-karoseri kami di Indonesia," jawab Naeem.
Tak hanya itu, Naeem juga menjelaskan pihaknya tidak akan mendatangkan bus listrik dalam bentuk utuh (Completely Built Up/CBU) karena ingin melibatkan karoseri lokal.
"Kami ingin bodinya dikerjakan oleh para karoseri di sini. Kami tidak ingin membawa unit dengan bodi yang sudah jadi (utuh). Itulah tujuan kami yaitu memberikan kesempatan bagi karoseri lokal untuk membuat bodi bagi bus listrik kami," tegasnya.
Daimler apresiasi subsidi pemerintah
Daimler juga mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait insentif bus listrik. Namun mereka masih menunggu detil dari peraturan tersebut.
"Kami juga mendengar kabar baik dari pemerintah pada akhir Desember 2022 kemarin mengenai rencana insentif bagi operator bus listrik, tapi kami butuh detil mengenai itu," bebernya.