medcom.id: Formula One tahun 2014 adalah pertarungan performa mesin yang mampu mengoptimalkan teknologi turbocharge dipadukan dengan mesin 1.600 cc. Namun tahun ini pertarungan akan kembali ke arah pertarungan sisi aerodinamika mobil.
Apa pasal yang menyebabkan kembalinya pertarungan sisi aerodinamika mobil? jawabannya adalah perubahan regulasi ketinggian hidung mobil yang jadi penopang sayap depan. Regulasi ini diatur dalam sporting regulation Formula One (F1) yaitu Article 15.4.3. Jarak hidung mobil ke aspal akan berada di titik terendah. Seperti desain hidung mobil Ferrari tahun 2014 lalu.
Desain seperti ini sangat menyulitkan kru desain aerodinamika di tiap tim. Lantaran mereka harus putar otak agar hantaman udara yang mengenai sayap depan, bisa dialirkan dengan baik ke belakang. Alhasil bukan hanya desain sayap yang akan berubah, tapi keseluruhan desain mobil juga akan berubah. Agar aliran angin yang melalui bodi mobil sesuai yang diharapkan," ujar Andy Green, direktur teknis tim Force India.
Hasilnya memang seperti itu. Dari dua tim yang sudah meluncurkan mobil terbaru mereka yaitu tim Sahara Force India dan tim Williams F1, diakui membuat mereka pusing. Bahkan bisa jadi ini desain di mobil yang mereka luncurkan pada Rabu (21/1/2015) kemarin, baru prototipe awal. Lantaran mereka belum mendapatkan paket yang tepat untuk mengalirkan udara dari depan ke belakang.
Padahal di musim-musim sebelumnya, pemanfaatan udara yang mengalir dari sayap depan dan akhirnya melewati kolong mobil dan tembus ke diffuser, cukup besar. Apakah tim Ferrari bisa lebih lihai memanfaatkan momentum ini? Sebab mereka sudah menggunakan konfigurasi model hidung yang rendah seperti ini sejak musim kompetisi 2014 lalu. Kita lihat saja nanti hasil sesi tes resminya
medcom.id: Formula One tahun 2014 adalah pertarungan performa mesin yang mampu mengoptimalkan teknologi
turbocharge dipadukan dengan mesin 1.600 cc. Namun tahun ini pertarungan akan kembali ke arah pertarungan sisi aerodinamika mobil.
Apa pasal yang menyebabkan kembalinya pertarungan sisi aerodinamika mobil? jawabannya adalah perubahan regulasi ketinggian hidung mobil yang jadi penopang sayap depan. Regulasi ini diatur dalam
sporting regulation Formula One (F1) yaitu
Article 15.4.3. Jarak hidung mobil ke aspal akan berada di titik terendah. Seperti desain hidung mobil Ferrari tahun 2014 lalu.

Desain seperti ini sangat menyulitkan kru desain aerodinamika di tiap tim. Lantaran mereka harus putar otak agar hantaman udara yang mengenai sayap depan, bisa dialirkan dengan baik ke belakang. Alhasil bukan hanya desain sayap yang akan berubah, tapi keseluruhan desain mobil juga akan berubah. Agar aliran angin yang melalui bodi mobil sesuai yang diharapkan," ujar Andy Green, direktur teknis tim Force India.
Hasilnya memang seperti itu. Dari dua tim yang sudah meluncurkan mobil terbaru mereka yaitu tim Sahara Force India dan tim Williams F1, diakui membuat mereka pusing. Bahkan bisa jadi ini desain di mobil yang mereka luncurkan pada Rabu (21/1/2015) kemarin, baru prototipe awal. Lantaran mereka belum mendapatkan paket yang tepat untuk mengalirkan udara dari depan ke belakang.
Padahal di musim-musim sebelumnya, pemanfaatan udara yang mengalir dari sayap depan dan akhirnya melewati kolong mobil dan tembus ke diffuser, cukup besar. Apakah tim Ferrari bisa lebih lihai memanfaatkan momentum ini? Sebab mereka sudah menggunakan konfigurasi model hidung yang rendah seperti ini sejak musim kompetisi 2014 lalu. Kita lihat saja nanti hasil sesi tes resminya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)