Serang: Brand otomotif asal Tiongkok yaitu Dongfeng Sokon, melakukan penetrasi ke pasar otomotif nasional. Komitmen mereka bahkan tak main-main dengan meresmikan pabrik di Kawasan Industri Modern CIkande, Serang-Banten pada Selasa (28/11/2017).
Ini menjadi bukti bahwa pasar Indonesia punya potensi besar bagi brand otomotif Tiongkok. Mereka mengaku tak terlalu gembar-gembor wacana untuk bertarung di pasar otomotif nasional, agar tak menjadi bumerang bagi mereka sendiri.
Terkesan seperti kejutan besar terhadap industri otomotif nasional yang didominasi brand dari Jepang. Lantaran Indonesia dikatakan bakal jadi basis untuk pasar ASEAN dan juga global. Terutama bagi negara-negara yang mengaplikasikan sistem pengemudian kendaraan di sebelah kanan.
"Fokus utama kami untuk pasar otomotif nasional adalah membangun brand yang kuat melalui kualitas produk terbaik. Dengan membangun pabrik di Indonesia, ini menjadi bukti bahwa kami serius. Terlebih pabrik ini sudah dilengkapi dengan peralatan robotik artificial intelegent (AI) yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan produk yang permintaannya besar," klaim Co-CEO PT Sokonindo Auomobile, Alexander Barus saat memberikan sambutannya.
Pabrik yang mereka bangun sejak 2015 lalu ini, memang tak setenar Wuling. Namun bukan berarti Sokon tak serius. Alexander bahkan menegaskan bahwa mereka harus hati-hati dalam hal pemasaran. Karena jika salah dalam menyampaikan pesan, maka itu bakal jadi bumerang bagi diri sendiri.
"Pandangan orang terhadap brand otomotif Tiongkok kan masih rendah. Masih dianggap belum punya kualitas sebagus mobil Jepang, makanya kami hadir untuk menepis hal itu. Tapi untuk serta-merta membuat ragam wacana tanpa kesiapan seperti jaringan purna jual, sama saja membuat masalah baru."
Sebagai bentuk awal komitmen Sokon di pasar nasional, mereka bakal memainkan segmen SUV dan pick up bermesin kecil. Ini akan berbeda dengan Wuling yang lebih mengutamakan pasar MPV. Apakah ini jadi bagian konsiderasi mereka sebagai pabrikan otomotif asal Tiongkok?
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id