medcom.id: Brand Lexus sebagai pemain di segmen mobil premium, pastinya menjadikan kualitas sebagai jualan utama mereka. Meski pasar Tiongkok cukup menggiurkan, namun brand asal Jepang itu bersikeras tak ingin bikin pabrik di sana.
Menurut laporan Bloomberg, produsen mobil Jepang Lexus akan terus membuat mobil di Jepang, meskipun terkena pajak yang signifikan untuk mengimpor kendaraan ke Tiongkok. Alasannya adalah karena jika membuat mobil di Tiongkok, reputasi mereka bisa turun. Mengingat produksi kendaraan di sana sudah kental dengan penurunan kualitas produk.
"Terlalu banyak risiko kualitas untuk memproduksi di sana. Made-in-Jepang jaminan kualitas,” kata Takashi Yamamoto, executive vice president of Lexus International.
Sebagai perbandingan, saingan terbesar Lexus, termasuk BMW, Mercedes, Audi dan semua mobil manufaktur lokal bertujuan mencegah harga mereka turun.
Namun bukan berarti pandangan Lexus tentang Made-in-Tiongkok yang kurang bagus dari segi kualitas tidak serta merta benar. Menurut studi terbaru, sekarang Tiongkok membangun mobil dengan meningkatkan segi kualitasnya.
Lexus selalu memegang patokan kualitas manufaktur di Jepang sebagai bagian dari reputasi itu. Hanya ada dua pabrik Lexus yang terdapat di luar Jepang, di Kentucky yang baru dibuka. Pabrik ini khusus untuk memproduksi sedan ES, dan pabrik di Ontario membuat crossover RX.
Lexus menunjukkan bahwa kurangnya pengalaman Tiongkok dalam membangun kendaraan, merupakan indikator kurang dari kualitas bintang. Di sisi lain, perusahaan belum mengalami pertumbuhan yang sama sebagai saingan Jerman, terutama karena pajak impor yang sangat mahal.
medcom.id: Brand Lexus sebagai pemain di segmen mobil premium, pastinya menjadikan kualitas sebagai jualan utama mereka. Meski pasar Tiongkok cukup menggiurkan, namun
brand asal Jepang itu bersikeras tak ingin bikin pabrik di sana.
Menurut laporan Bloomberg, produsen mobil Jepang Lexus akan terus membuat mobil di Jepang, meskipun terkena pajak yang signifikan untuk mengimpor kendaraan ke Tiongkok. Alasannya adalah karena jika membuat mobil di Tiongkok, reputasi mereka bisa turun. Mengingat produksi kendaraan di sana sudah kental dengan penurunan kualitas produk.
"Terlalu banyak risiko kualitas untuk memproduksi di sana. Made-in-Jepang jaminan kualitas,” kata Takashi Yamamoto, executive vice president of Lexus International.
Sebagai perbandingan, saingan terbesar Lexus, termasuk BMW, Mercedes, Audi dan semua mobil manufaktur lokal bertujuan mencegah harga mereka turun.
Namun bukan berarti pandangan Lexus tentang Made-in-Tiongkok yang kurang bagus dari segi kualitas tidak serta merta benar. Menurut studi terbaru, sekarang Tiongkok membangun mobil dengan meningkatkan segi kualitasnya.
Lexus selalu memegang patokan kualitas manufaktur di Jepang sebagai bagian dari reputasi itu. Hanya ada dua pabrik Lexus yang terdapat di luar Jepang, di Kentucky yang baru dibuka. Pabrik ini khusus untuk memproduksi sedan ES, dan pabrik di Ontario membuat crossover RX.
Lexus menunjukkan bahwa kurangnya pengalaman Tiongkok dalam membangun kendaraan, merupakan indikator kurang dari kualitas bintang. Di sisi lain, perusahaan belum mengalami pertumbuhan yang sama sebagai saingan Jerman, terutama karena pajak impor yang sangat mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)