California: Pemerintah negara bagian California memperketat regulasi mengenai kendaraan yang beredar di sana. Salah satu dampak yang dihasilkan adalah Tesla dilarang untuk menyematkan status Full Self-Driving (FSD) di mobilnya.
Sebuah peraturan Senat no 1398, disponsori oleh Senator Lena Gonzale, memaksa Tesla tidak bisa menggunakan nama FSD untuk perangkat Advanced Driver Assist System (ADAS) yang mereka memliki.
"Produsen atau dealer tidak boleh menyebutkan fitur otomatisasi mengemudi sebagian, atau menjelaskan fitur otomatisasi mengemudi parsial apa pun dalam materi pemasaran, menggunakan bahasa yang menyiratkan atau akan mengarahkan orang yang berakal sehat untuk percaya, bahwa fitur tersebut memungkinkan kendaraan berfungsi sebagai kendaraan otonom. kendaraan, sebagaimana didefinisikan dalam Bagian 38750, atau lainnya memiliki fungsi yang sebenarnya tidak disertakan dalam fitur tersebut."
Inti dari peraturan ini adalah produsen otomotif atau dealer di larang untuk memberikan nama FSD atau otonom untuk kebutuhan marketing, apabila masih membutuhkan perhatian manusia dalam berkendara. Tesla, di sisi lain, menjelaskan di situs web mereka bahwa fitur Full Self-Driving memerlukan pemantauan terus menerus dari pengemudi dan tidak akan membuat kendaraan mereka sepenuhnya otonom.
Peraturan ini sudah disahkan pada September 2022 dan wajib ditaati per 1 Januari 2023, seperti dikutip dari InsideEVs.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah Amerika Serikat karena banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang terkait dengan Tesla. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena pengemudi menganggap mobil buatan Tesla sudah bisa melaju sendiri tanpa harus perhatian dari pengemudinya.
California: Pemerintah negara bagian California memperketat regulasi mengenai kendaraan yang beredar di sana. Salah satu dampak yang dihasilkan adalah Tesla dilarang untuk menyematkan status Full Self-Driving (FSD) di mobilnya.
Sebuah peraturan Senat no 1398, disponsori oleh Senator Lena Gonzale, memaksa Tesla tidak bisa menggunakan nama FSD untuk perangkat Advanced Driver Assist System (ADAS) yang mereka memliki.
"Produsen atau dealer tidak boleh menyebutkan fitur otomatisasi mengemudi sebagian, atau menjelaskan fitur otomatisasi mengemudi parsial apa pun dalam materi pemasaran, menggunakan bahasa yang menyiratkan atau akan mengarahkan orang yang berakal sehat untuk percaya, bahwa fitur tersebut memungkinkan kendaraan berfungsi sebagai kendaraan otonom. kendaraan, sebagaimana didefinisikan dalam Bagian 38750, atau lainnya memiliki fungsi yang sebenarnya tidak disertakan dalam fitur tersebut."
Inti dari peraturan ini adalah produsen otomotif atau dealer di larang untuk memberikan nama FSD atau otonom untuk kebutuhan marketing, apabila masih membutuhkan perhatian manusia dalam berkendara. Tesla, di sisi lain, menjelaskan di situs web mereka bahwa fitur Full Self-Driving memerlukan pemantauan terus menerus dari pengemudi dan tidak akan membuat kendaraan mereka sepenuhnya otonom.
Peraturan ini sudah disahkan pada September 2022 dan wajib ditaati per 1 Januari 2023, seperti dikutip dari InsideEVs.
Hal ini menjadi perhatian pemerintah Amerika Serikat karena banyaknya kasus kecelakaan lalu lintas yang terkait dengan Tesla. Banyak kasus kecelakaan terjadi karena pengemudi menganggap mobil buatan Tesla sudah bisa melaju sendiri tanpa harus perhatian dari pengemudinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)