Jakarta: Peugeot 3008 dinobatkan menjadi Indonesian Car of The Year 2018 (ICOTY). Uniknya, mobil itu dianggap punya nilai lebih karena memiliki pengharum kabin yang built-in dan bisa diatur tingkat keharumannya.
Program yang digelar Majalah Mobil Motor, diikuti 29 mobil yang dipasarkan di Indonesia selama 2018 dan 3008 menjadi mobil yang dinilai paling unggul karena mendapatkan poin tertinggi dari semua klasifikasi yang ditentukan.
Berbicara kepada Medcom.id, yaitu Ketua Tim Juri ICOTY yaitu Jannes Martinus Pasaribu, bahwa mobil ini memenuhi semua aspek yang ditentukan oleh tim juri dengan nilai tertinggi. Namun yang menurutnya paling berbeda adalah ketika masuk ke kabin, selain desain (interior dan eksterior), fitur teknologi, tak kalah pentingnya adalah soal kenyamanan berkendara, termasuk aroma kabin.
"Mobil ini menurut kami adalah yang paling baik di antara semua finalis yang ikut di acara ini. Salah satu yang menurut kami paling unik adalah aroma kabin yang bisa diatur tingkat keharumannya. Itu sudah built-in dengan mobil itu, sehingga bukan tambahan pengharum yang dibeli konsumen. Sayangnya, mobil ini harganya memang terlalu mahal, sehingga kalah di value for money saja," klaim Martinus yang sering diundang sebagai pengamat otomotif di beberapa panel diskusi.
Pengujian yang dilakukan tim juri pun tidak main-main, lantaran setiap anggota tim juri (5 orang) diberikan kesempatan untuk menjajal satu per satu mobil sejauh 200 km. Rute yang dilalui pun menjadi gambaran ril pengetesan mobil untuk Indonesia. Lantaran melalui kondisi kemaceta, lalu jalan perkotaan, jalan berkelok, menanjak, turunan, jalan rusak hingga jalan high speed.
Semua mobil yang masuk dalam kategori pengujian ini, pun dibagi dalam 10 kategori. "Sehingga mobil yang kategorinya SUV tak mungkin bakal dimasukkan dalam kategori MPV. Ini dilakukan agar data yang kami dapat itu ril, bukan mengadu yang tidak sekelas atau satu segmen."
Aspek lain yang menjadi kategori penilaian juri menurut Martinus adalah soal pencahayaan di mobil. Misalnya penggunaan LED atau ciri khas lampu belakang yang menjadi pembeda dengan mobil lainnya. Ia menuturkan bahwa rata-rata pabrikan sudah membekali mobil mereka dengan tata kelola lampu depan dan belakang dengan baik.
Sayangnya, brand Peugeot untuk pasar Indonesia kurang digubris oleh konsumen. Sehingga penjualannya pun tak begitu menarik.
Jakarta: Peugeot 3008 dinobatkan menjadi Indonesian Car of The Year 2018 (ICOTY). Uniknya, mobil itu dianggap punya nilai lebih karena memiliki pengharum kabin yang built-in dan bisa diatur tingkat keharumannya.
Program yang digelar Majalah Mobil Motor, diikuti 29 mobil yang dipasarkan di Indonesia selama 2018 dan 3008 menjadi mobil yang dinilai paling unggul karena mendapatkan poin tertinggi dari semua klasifikasi yang ditentukan.
Berbicara kepada Medcom.id, yaitu Ketua Tim Juri ICOTY yaitu Jannes Martinus Pasaribu, bahwa mobil ini memenuhi semua aspek yang ditentukan oleh tim juri dengan nilai tertinggi. Namun yang menurutnya paling berbeda adalah ketika masuk ke kabin, selain desain (interior dan eksterior), fitur teknologi, tak kalah pentingnya adalah soal kenyamanan berkendara, termasuk aroma kabin.

"Mobil ini menurut kami adalah yang paling baik di antara semua finalis yang ikut di acara ini. Salah satu yang menurut kami paling unik adalah aroma kabin yang bisa diatur tingkat keharumannya. Itu sudah built-in dengan mobil itu, sehingga bukan tambahan pengharum yang dibeli konsumen. Sayangnya, mobil ini harganya memang terlalu mahal, sehingga kalah di value for money saja," klaim Martinus yang sering diundang sebagai pengamat otomotif di beberapa panel diskusi.
Pengujian yang dilakukan tim juri pun tidak main-main, lantaran setiap anggota tim juri (5 orang) diberikan kesempatan untuk menjajal satu per satu mobil sejauh 200 km. Rute yang dilalui pun menjadi gambaran ril pengetesan mobil untuk Indonesia. Lantaran melalui kondisi kemaceta, lalu jalan perkotaan, jalan berkelok, menanjak, turunan, jalan rusak hingga jalan high speed.
Semua mobil yang masuk dalam kategori pengujian ini, pun dibagi dalam 10 kategori. "Sehingga mobil yang kategorinya SUV tak mungkin bakal dimasukkan dalam kategori MPV. Ini dilakukan agar data yang kami dapat itu ril, bukan mengadu yang tidak sekelas atau satu segmen."
Aspek lain yang menjadi kategori penilaian juri menurut Martinus adalah soal pencahayaan di mobil. Misalnya penggunaan LED atau ciri khas lampu belakang yang menjadi pembeda dengan mobil lainnya. Ia menuturkan bahwa rata-rata pabrikan sudah membekali mobil mereka dengan tata kelola lampu depan dan belakang dengan baik.
Sayangnya, brand Peugeot untuk pasar Indonesia kurang digubris oleh konsumen. Sehingga penjualannya pun tak begitu menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)