medcom.id, BSD City: Dewasa ini penggunaan mobil bertenaga listrik atau paduan mesin bakar dan motor listrik pada kendaraan tengah menjadi pembahasan hangat. Pasalnya, mobil listrik dinilai sebagai solusi untuk mengatasi persoalan bahan bakar dan pencemaran lingkungan.
"Kenapa mobil listrik? Karena saat ini banyak negara berkembang semakin menggalakkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon untuk mereduksi penggunaan BBM dan melindungi lingkungan dari pemanasan global," papar President Organisation Internationale des Contructeurs d'Automobiles (OICA), Yong-Geun Kim dalam event Indonesia International Automotive Conference 2015, di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (25/8/2015).
Keuntungan menggunakan mobil ini di antaranya rendah emisi, menggunakan energi terbarukan (saat pengereman, mobil melakukan pengisian baterai), dan memiliki akselerasi dengan tenaga dan torsi optimal ketika memulai berkendara.
"Berbagai negara pun telah membuat peraturan untuk menggalakkan penggunaan mobil listrik, di antaranya memberikan insentif khusus, mengurangi pajak untuk mobil listrik dan membangun fasilitas pengisian ulang umum tanpa dikenakan biaya," sambung Kim dalam presentasinya.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Sejumlah APM sendiri telah memiliki line up produk bermesin hybrid yang seluruhnya paduan mesin bakar dan motor listrik. Namun seperti yang dikatakan Kim, harga mobil ini cukup tinggi yakni rata-rata di atas Rp500 juta.
Pemerintah Indonesia sendiri belum memiliki kebijakan khusus yang mengatur atau menggalakkan penggunaan mobil jenis ini, sehingga harganya yang tinggi membuat hanya sebagian orang yang tertarik membeli mobil hybrid.(fit)
medcom.id, BSD City: Dewasa ini penggunaan mobil bertenaga listrik atau paduan mesin bakar dan motor listrik pada kendaraan tengah menjadi pembahasan hangat. Pasalnya, mobil listrik dinilai sebagai solusi untuk mengatasi persoalan bahan bakar dan pencemaran lingkungan.
"Kenapa mobil listrik? Karena saat ini banyak negara berkembang semakin menggalakkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi karbon untuk mereduksi penggunaan BBM dan melindungi lingkungan dari pemanasan global," papar President Organisation Internationale des Contructeurs d'Automobiles (OICA), Yong-Geun Kim dalam event Indonesia International Automotive Conference 2015, di ICE BSD City, Tangerang, Selasa (25/8/2015).
Keuntungan menggunakan mobil ini di antaranya rendah emisi, menggunakan energi terbarukan (saat pengereman, mobil melakukan pengisian baterai), dan memiliki akselerasi dengan tenaga dan torsi optimal ketika memulai berkendara.
"Berbagai negara pun telah membuat peraturan untuk menggalakkan penggunaan mobil listrik, di antaranya memberikan insentif khusus, mengurangi pajak untuk mobil listrik dan membangun fasilitas pengisian ulang umum tanpa dikenakan biaya," sambung Kim dalam presentasinya.
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Sejumlah APM sendiri telah memiliki
line up produk bermesin
hybrid yang seluruhnya paduan mesin bakar dan motor listrik. Namun seperti yang dikatakan Kim, harga mobil ini cukup tinggi yakni rata-rata di atas Rp500 juta.
Pemerintah Indonesia sendiri belum memiliki kebijakan khusus yang mengatur atau menggalakkan penggunaan mobil jenis ini, sehingga harganya yang tinggi membuat hanya sebagian orang yang tertarik membeli mobil
hybrid.(fit)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
