Jakarta: Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) resmi mengumumkan kepemimpinan baru dengan menunjuk Pandu Sjahrir sebagai Ketua Umum periode 2025-2029. Pandu menegaskan komitmennya untuk memperkuat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
Menurut Pandu pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Sehingga keberadaan kendaraan listrik memiliki potensi besar bagi industri.
“Pada tahun 2023, jumlah kendaraan listrik di Indonesia mencapai 116 ribu unit, melonjak 179% dari tahun sebelumnya. Tren ini berlanjut di 2024 dengan penambahan 91 ribu unit, sehingga total populasi kendaraan listrik saat ini sekitar 207 ribu unit. Angka ini menunjukkan ,” ujar Pandu melalui keterangan resminya.
Pandu juga mengakui masih banyak tantangan dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah membangun kepercayaan masyarakat dan lembaga pembiayaan terhadap berbagai merek kendaraan listrik yang terus bermunculan.
Selain itu, edukasi mengenai manfaat jangka panjang kendaraan listrik, termasuk penghematan biaya operasional dan kontribusi terhadap lingkungan, menjadi faktor penting untuk memperluas adopsi EV di Indonesia.
Visi AEML dalam Mengembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Pandu menegaskan AEML memiliki visi untuk mendukung adopsi kendaraan listrik serta membangun ekosistem yang kompetitif di tingkat global.
“AEML memiliki visi untuk mendukung adopsi kendaraan listrik dan membangun ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif secara global. Selain itu, AEML berkomitmen untuk memberikan suara kepada para anggotanya serta membangun kemitraan strategis guna memperkuat rantai nilai domestik dan mendorong kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” jelas Pandu.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Pandu mengajak seluruh anggota AEML untuk aktif mengidentifikasi dan menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
"Kami mengajak seluruh anggota untuk secara aktif menyampaikan apabila ada permasalahan terkait ekosistem EV, agar kita dapat mencari solusi bersama. Dengan demikian, AEML dapat menjadi wadah yang efektif dalam mengatasi kendala yang ada dan mendorong perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia," tambahnya.
Langkah Strategis AEML untuk Masa Depan Kendaraan Listrik
Dalam jangka pendek, AEML akan berperan aktif dalam menyusun berbagai usulan kebijakan insentif dan disinsentif untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kendaraan listrik juga menjadi prioritas utama.
“Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kendaraan listrik juga menjadi prioritas utama. Dalam jangka panjang, AEML menargetkan pembentukan pasar sekunder kendaraan listrik yang kuat di Indonesia,” ujar Pandu.
AEML akan terus fokus pada tiga pilar utama guna memastikan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tumbuh secara berkelanjutan, yaitu enabler side, supply side, dan demand side. Dengan pendekatan ini, diharapkan industri kendaraan listrik dapat berkembang dengan lebih cepat dan berdaya saing tinggi.
“Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, saya berharap kita semua dapat bekerja sama dan berkontribusi dalam menciptakan industri yang lebih maju serta mengurangi emisi kendaraan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Pandu Sjahrir.
Jakarta: Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (
AEML) resmi mengumumkan kepemimpinan baru dengan menunjuk Pandu Sjahrir sebagai Ketua Umum periode 2025-2029. Pandu menegaskan komitmennya untuk memperkuat pertumbuhan ekosistem
kendaraan listrik di Indonesia melalui kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
Menurut Pandu pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Sehingga keberadaan kendaraan listrik memiliki potensi besar bagi industri.
“Pada tahun 2023, jumlah kendaraan listrik di Indonesia mencapai 116 ribu unit, melonjak 179% dari tahun sebelumnya. Tren ini berlanjut di 2024 dengan penambahan 91 ribu unit, sehingga total populasi kendaraan listrik saat ini sekitar 207 ribu unit. Angka ini menunjukkan ,” ujar Pandu melalui keterangan resminya.
Pandu juga mengakui masih banyak tantangan dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah membangun kepercayaan masyarakat dan lembaga pembiayaan terhadap berbagai merek kendaraan listrik yang terus bermunculan.
Selain itu, edukasi mengenai manfaat jangka panjang kendaraan listrik, termasuk penghematan biaya operasional dan kontribusi terhadap lingkungan, menjadi faktor penting untuk memperluas adopsi EV di Indonesia.
Visi AEML dalam Mengembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
Pandu menegaskan AEML memiliki visi untuk mendukung adopsi kendaraan listrik serta membangun ekosistem yang kompetitif di tingkat global.
“AEML memiliki visi untuk mendukung adopsi kendaraan listrik dan membangun ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif secara global. Selain itu, AEML berkomitmen untuk memberikan suara kepada para anggotanya serta membangun kemitraan strategis guna memperkuat rantai nilai domestik dan mendorong kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan,” jelas Pandu.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Pandu mengajak seluruh anggota AEML untuk aktif mengidentifikasi dan menyampaikan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
"Kami mengajak seluruh anggota untuk secara aktif menyampaikan apabila ada permasalahan terkait ekosistem EV, agar kita dapat mencari solusi bersama. Dengan demikian, AEML dapat menjadi wadah yang efektif dalam mengatasi kendala yang ada dan mendorong perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia," tambahnya.
Langkah Strategis AEML untuk Masa Depan Kendaraan Listrik
Dalam jangka pendek, AEML akan berperan aktif dalam menyusun berbagai usulan kebijakan insentif dan disinsentif untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kendaraan listrik juga menjadi prioritas utama.
“Peningkatan kesadaran masyarakat mengenai manfaat kendaraan listrik juga menjadi prioritas utama. Dalam jangka panjang, AEML menargetkan pembentukan pasar sekunder kendaraan listrik yang kuat di Indonesia,” ujar Pandu.
AEML akan terus fokus pada tiga pilar utama guna memastikan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tumbuh secara berkelanjutan, yaitu enabler side, supply side, dan demand side. Dengan pendekatan ini, diharapkan industri kendaraan listrik dapat berkembang dengan lebih cepat dan berdaya saing tinggi.
“Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, saya berharap kita semua dapat bekerja sama dan berkontribusi dalam menciptakan industri yang lebih maju serta mengurangi emisi kendaraan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tutup Pandu Sjahrir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)