BSD City: Pembalap Truk Hino Team Dakar Rally, Teruhito Sugawara, berkunjung ke Indonesia di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Bahkan dikesempatan kali ini, dia membeberkan rahasia bagaimana cara bertahan di kelas truk Reli Dakar.
Pria asal Jepang ini membeberkan ada tiga kunci untuk bertahan di balap truk paling ganas tersebut, yakni kendaraan, tim yang solid, dan pembalap serta navigator yang tangguh. Menurutnya tidak semua pembalap, termasuk pembalap top, bisa bertahan untuk ikut balap truk di Reli Dakar.
"Balap truk lebih sulit. Bahkan pembalap biasa naik ke truk pun tidak sanggup. Tantangannya berbeda jauh," ungkap Teruhito Sugawara Senin (23/7/2019) di GIIAS 2019.
Di mulai dari setting kendaraan ini adalah penting untuk bisa bertahan di Reli Dakar. Mengingat presentasi peserta balap truk hanya 20 persen yang bisa berhasil menyelesaikan balapan.
Di tahun ini, Hino Team Dakar Rally menggunakan Hino500 Series dengan mesin terbaru A09. Mesin ini memiliki tenaga lebih dari 650 daya kuda, dan bahkan bisa dimaksimalkan hingga 750 daya kuda.
Kemudian di bagian sasis, khusus di tahun ini akan menggunakan sasis baru yang didesain khusus untuk balap Reli Dakar. Sasis ini dikatakan akan meningkatkan 30 persen kemampuan truk.
"Jika membandingkan dengan kompetitornya, ukuran Hino500 Series ini terbilang lebih kecil. Sehingga memiliki keunggulan di area berpasir," bebernya.
Selanjutnya, kendaraan yang kencang pun tidak menjamin berhasil menyelesaikan balapan. Oleh karena itu Teruhito Sugawara melanjutkan memerlukan tim yang kompak untuk sebuah balapan.
"Setelah itu semua, pembalap truk berpengalaman tidak banyak. Membawa truk kencang di atas 100 kilometer per jam itu perlu pembalap setengah gila," tandasnya.
BSD City: Pembalap Truk Hino Team Dakar Rally, Teruhito Sugawara, berkunjung ke Indonesia di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Bahkan dikesempatan kali ini, dia membeberkan rahasia bagaimana cara bertahan di kelas truk Reli Dakar.
Pria asal Jepang ini membeberkan ada tiga kunci untuk bertahan di balap truk paling ganas tersebut, yakni kendaraan, tim yang solid, dan pembalap serta navigator yang tangguh. Menurutnya tidak semua pembalap, termasuk pembalap top, bisa bertahan untuk ikut balap truk di Reli Dakar.
"Balap truk lebih sulit. Bahkan pembalap biasa naik ke truk pun tidak sanggup. Tantangannya berbeda jauh," ungkap Teruhito Sugawara Senin (23/7/2019) di GIIAS 2019.
Di mulai dari setting kendaraan ini adalah penting untuk bisa bertahan di Reli Dakar. Mengingat presentasi peserta balap truk hanya 20 persen yang bisa berhasil menyelesaikan balapan.
Di tahun ini, Hino Team Dakar Rally menggunakan Hino500 Series dengan mesin terbaru A09. Mesin ini memiliki tenaga lebih dari 650 daya kuda, dan bahkan bisa dimaksimalkan hingga 750 daya kuda.
Kemudian di bagian sasis, khusus di tahun ini akan menggunakan sasis baru yang didesain khusus untuk balap Reli Dakar. Sasis ini dikatakan akan meningkatkan 30 persen kemampuan truk.
"Jika membandingkan dengan kompetitornya, ukuran Hino500 Series ini terbilang lebih kecil. Sehingga memiliki keunggulan di area berpasir," bebernya.
Selanjutnya, kendaraan yang kencang pun tidak menjamin berhasil menyelesaikan balapan. Oleh karena itu Teruhito Sugawara melanjutkan memerlukan tim yang kompak untuk sebuah balapan.
"Setelah itu semua, pembalap truk berpengalaman tidak banyak. Membawa truk kencang di atas 100 kilometer per jam itu perlu pembalap setengah gila," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)