medcom.id, Jakarta: Kendaraan bermotor selain memberikan manfaat juga memberikan efek negatif. Salah satu efek yang paling terasa adalah pencemaran udara.
Mohamad Islah, Unit Pendidikan dan Pengkaderan Wahan Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), menyebutkan bahwa isu kemacetan dan pencemaran udara sangat dekat dengan dunia otomotif. Dia bahkan menyebutkan bahwa 23 persen polusi yang ada di udara merupakan hasil pembakaran kendaraan bermotor.
"Dua hal ini isu dominan sebagai masalah lingkungan hidup di Indonesia. Dan hampir semua kota besar di dunia. Pencemaran bukan hanya dari kendaraan angkutan umum yang tak terawat tapi juga dari mobil pribadi," ujar Islah pada Kamis, 21 Januari, di acara Curhat Otomotif di Jakarta.
"Kendaraan bermotor, menyebabkan 23 persen emisi gas rumah kaca secara global dan 13 persen secara nasional. Perlu diingat Ketika udara di satu kota buruk, maka efeknya kepada kesehatan sangat tinggi. Bukan hanya penyakit yang secara langsung di derita, tapi juga menyebabkan penyakit yang jangka panjang,' lanjutnya.
Islah sendiri memberikan saran kepada pemerintah agar sektor transportasi massal agar semakin diperbaiki dan digenjot keberadaanya. Sehingga masyarakat dapat beralih dari transportasi pribadi, menggunakan transportasi massal.
medcom.id, Jakarta: Kendaraan bermotor selain memberikan manfaat juga memberikan efek negatif. Salah satu efek yang paling terasa adalah pencemaran udara.
Mohamad Islah, Unit Pendidikan dan Pengkaderan Wahan Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), menyebutkan bahwa isu kemacetan dan pencemaran udara sangat dekat dengan dunia otomotif. Dia bahkan menyebutkan bahwa 23 persen polusi yang ada di udara merupakan hasil pembakaran kendaraan bermotor.
"Dua hal ini isu dominan sebagai masalah lingkungan hidup di Indonesia. Dan hampir semua kota besar di dunia. Pencemaran bukan hanya dari kendaraan angkutan umum yang tak terawat tapi juga dari mobil pribadi," ujar Islah pada Kamis, 21 Januari, di acara Curhat Otomotif di Jakarta.
"Kendaraan bermotor, menyebabkan 23 persen emisi gas rumah kaca secara global dan 13 persen secara nasional. Perlu diingat Ketika udara di satu kota buruk, maka efeknya kepada kesehatan sangat tinggi. Bukan hanya penyakit yang secara langsung di derita, tapi juga menyebabkan penyakit yang jangka panjang,' lanjutnya.
Islah sendiri memberikan saran kepada pemerintah agar sektor transportasi massal agar semakin diperbaiki dan digenjot keberadaanya. Sehingga masyarakat dapat beralih dari transportasi pribadi, menggunakan transportasi massal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)