medcom.id, Jakarta: Buang jauh-jauh asumsi tentang mobil Korea yang tak bisa diandalkan untuk urusan tampilan, performa dan kelincahan. Sebab saat ini, hampir semua tipe dari mobil-mobil Korea seperti Hyundai dan Kia, sudah mengaplikasi desain global.
Kali ini, kami akan mengulas tentang performa dan kelincahan Hyundai i10 tipe X. Tipe ini adalah tipe pertengahan yang mengadopsi model crossover dan diklaim punya dimensi yang cukup kompak. Setelah merasakan sendiri performanya, memang ada kebanggaan tersendiri, karena merasakan versi mini dari Santa Fe.
Desain
Dari sisi desain, mobil ini adalah versi GL dari i10 X. Hanya ada penambahan yang membuatnya berbeda. Di antaranya adalah bagian bawah sekujur bodi seperti spoiler, skirt sudah mengaplikasi material berwarna dove. Sehingga memang terlihat lebih gagah. Apalagi ada tempelan pada body moulding di samping bawah pintu depan dan belakang.
Dari keterangan yang dirilis oleh Hyundai saat meluncurkan varian terbaru ini, mereka tak melakukan ubahan ketinggian pada sektor peredam kejut untuk membuatnya terlihat lebih tinggi. Namun ada perubahan pada profil bannya yaitu 175/70 R14 dari tipe biasa yang lebih tipis. Lalu penggunaan velg tipe aluminium alloy wheel, juga memberikan kesan yang sangat gagah.
Meski terkesan lebih tinggi secara kasat mata, namun saat diujicoba jalan, kesan mobil tidak berubah ketimbang saat menggunakan versi GL. Dengan dimensi panjang 3.765 mm, lalu lebar 1.660 mm dan tinggi 1.655 mm, mobil ini punya centre of gravity yang cukup bagus.
Masuk ke dalam interior, tidak ada perubahan besar dari versi terendah tipe ini. Panel-panel dashboard disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Bagian yang langsung menyita pandangan adalah sisi head unit alias pemanja telinga. Mengaplikasi head unit dari Pioneer double din dan speaker 6 inci 3-way system, membuat penumpang bakal lebih betah berlama-lama di dalam kabin.
Bagian dashboard mengaplikasi warna double tone yang terbuat dari bahan plastik keras. Sementara untuk joknya menggunakan bahan fabric. Sayangnya pada saat melongok ke bagian belakang, ada sedikit kejanggalan pada panel power window yang cukup menganggu. Kemudian juga kaca spion yang belum ada pengaturan otomatisnya dan harus dilipat secara manual jika berada di parkiran.
Performa dan Kelincahan
Berbicara tentang kebolehan mesin 1.250 cc D-CVVT yang digendongnya, mobil ini sudah lebih dari cukup untuk melakukan akselerasi-akselerasi pendek khas perkotaan. Cukup terbantu juga dengan rasio gigi yang cukup responsif, serta sistem manual yang membuatnya bisa menahan gigi di putaran yang diinginkan pengemudi.
Meski di awal rasionya terbilang pendek-pendek, namun saat di ajak ke putaran mesin yang lebih tinggi dengan kecepatan 100 km per jam, baru kenyamanannya terasa. Setup suspensi yang lebih kaku, membuatnya sangat stabil dibandingkan dengan mobil citycar lain yang jadi kompetitornya. Intinya, mobil ini punya performa yang lebih oke jika diajak menjajal jalan yang sedikit bergelombang.
Namun kadang bikin kaget jika kemudi diputar penuh ke kiri atau ke kanan, sepertinya karet penahan setang, rada tipis. Mengingat bunyi sentakan terasa cukup menganggu.
Sistem Safety
Mungkin bagian ini yang jadi kelemahan paling besar dari Hyundai. Mengingat selain perlindungan rangka dan safety belt, fitur lainnya justru tidak ada. Jika dibandingkan dengan rival-rivalnya, fitur seperti airbag, anti-lock braking system atau pun distribusi pengereman secara elektronis, tak disertakan.
Harga
Berbicara tentang harga, Hyundai Indonesia membanderol mobil ini dengan Rp160 juta on the road Jakarta. Ditawarkan dengan empat warna, yaitu sleek silver, golden orange, passion red dan pure white, membuat penggemar crossover punya banyak pilihan.
Rival
Berbicara tentang rivalnya di segmen citycar, terdapat beberapa brand yang hadir. Di antaranya adalah Suzuki Celerio (manual Rp150,5 juta dan CVT Rp162,5 juta), Honda Brio tipe E 1,2L otomatis dengan banderol Rp157 juta, hingga Kia Picanto (manual Rp152 juta, otomatis Rp166 juta dan Platinum A/T Rp180 juta).
Spesifikasi mobil:
Mesin: 1.248 cc 4-silinder
Tenaga: 87 dk/6.000 RPM
TorsiL 120 Nm/4.000 RPM
Transmisi: Manual 5-Speed (penggerak depan)
Ukuran ban: 175/75 R14
Bobot: 1.040 kg
Kapasitas tangki: 43 liter
medcom.id, Jakarta: Buang jauh-jauh asumsi tentang mobil Korea yang tak bisa diandalkan untuk urusan tampilan, performa dan kelincahan. Sebab saat ini, hampir semua tipe dari mobil-mobil Korea seperti Hyundai dan Kia, sudah mengaplikasi desain global.
Kali ini, kami akan mengulas tentang performa dan kelincahan Hyundai i10 tipe X. Tipe ini adalah tipe pertengahan yang mengadopsi model crossover dan diklaim punya dimensi yang cukup kompak. Setelah merasakan sendiri performanya, memang ada kebanggaan tersendiri, karena merasakan versi mini dari Santa Fe.
Desain
Dari sisi desain, mobil ini adalah versi GL dari i10 X. Hanya ada penambahan yang membuatnya berbeda. Di antaranya adalah bagian bawah sekujur bodi seperti
spoiler, skirt sudah mengaplikasi material berwarna dove. Sehingga memang terlihat lebih gagah. Apalagi ada tempelan pada
body moulding di samping bawah pintu depan dan belakang.
Dari keterangan yang dirilis oleh Hyundai saat meluncurkan varian terbaru ini, mereka tak melakukan ubahan ketinggian pada sektor peredam kejut untuk membuatnya terlihat lebih tinggi. Namun ada perubahan pada profil bannya yaitu 175/70 R14 dari tipe biasa yang lebih tipis. Lalu penggunaan
velg tipe aluminium
alloy wheel, juga memberikan kesan yang sangat gagah.
Meski terkesan lebih tinggi secara kasat mata, namun saat diujicoba jalan, kesan mobil tidak berubah ketimbang saat menggunakan versi GL. Dengan dimensi panjang 3.765 mm, lalu lebar 1.660 mm dan tinggi 1.655 mm, mobil ini punya
centre of gravity yang cukup bagus.
Masuk ke dalam interior, tidak ada perubahan besar dari versi terendah tipe ini. Panel-panel
dashboard disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Bagian yang langsung menyita pandangan adalah sisi
head unit alias pemanja telinga. Mengaplikasi
head unit dari Pioneer
double din dan
speaker 6 inci 3-way system, membuat penumpang bakal lebih betah berlama-lama di dalam kabin.

Bagian
dashboard mengaplikasi warna
double tone yang terbuat dari bahan plastik keras. Sementara untuk joknya menggunakan bahan
fabric. Sayangnya pada saat melongok ke bagian belakang, ada sedikit kejanggalan pada panel
power window yang cukup menganggu. Kemudian juga kaca spion yang belum ada pengaturan otomatisnya dan harus dilipat secara manual jika berada di parkiran.
Performa dan Kelincahan
Berbicara tentang kebolehan mesin 1.250 cc D-CVVT yang digendongnya, mobil ini sudah lebih dari cukup untuk melakukan akselerasi-akselerasi pendek khas perkotaan. Cukup terbantu juga dengan rasio gigi yang cukup responsif, serta sistem manual yang membuatnya bisa menahan gigi di putaran yang diinginkan pengemudi.
Meski di awal rasionya terbilang pendek-pendek, namun saat di ajak ke putaran mesin yang lebih tinggi dengan kecepatan 100 km per jam, baru kenyamanannya terasa. Setup suspensi yang lebih kaku, membuatnya sangat stabil dibandingkan dengan mobil citycar lain yang jadi kompetitornya. Intinya, mobil ini punya performa yang lebih oke jika diajak menjajal jalan yang sedikit bergelombang.
Namun kadang bikin kaget jika kemudi diputar penuh ke kiri atau ke kanan, sepertinya karet penahan setang, rada tipis. Mengingat bunyi sentakan terasa cukup menganggu.
Sistem Safety
Mungkin bagian ini yang jadi kelemahan paling besar dari Hyundai. Mengingat selain perlindungan rangka dan
safety belt, fitur lainnya justru tidak ada. Jika dibandingkan dengan rival-rivalnya, fitur seperti
airbag, anti-lock braking system atau pun distribusi pengereman secara elektronis, tak disertakan.
Harga
Berbicara tentang harga, Hyundai Indonesia membanderol mobil ini dengan Rp160 juta on the road Jakarta. Ditawarkan dengan empat warna, yaitu
sleek silver, golden orange, passion red dan
pure white, membuat penggemar
crossover punya banyak pilihan.

Rival
Berbicara tentang rivalnya di segmen
citycar, terdapat beberapa
brand yang hadir. Di antaranya adalah Suzuki Celerio (manual Rp150,5 juta dan CVT Rp162,5 juta), Honda Brio tipe E 1,2L otomatis dengan banderol Rp157 juta, hingga Kia Picanto (manual Rp152 juta, otomatis Rp166 juta dan Platinum A/T Rp180 juta).
Spesifikasi mobil:
Mesin: 1.248 cc 4-silinder
Tenaga: 87 dk/6.000 RPM
TorsiL 120 Nm/4.000 RPM
Transmisi: Manual 5-Speed (penggerak depan)
Ukuran ban: 175/75 R14
Bobot: 1.040 kg
Kapasitas tangki: 43 liter
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)