Jakarta: VinFast sudah mulai mengoperasikan pabrik mereka di Subang Jawa Barat, dan siap untuk memproduksi mobil listrik. Kehadiran mobil-mobil buatan Indonesia ini ternyata tidak serta merta membuat harga mobil berubah begitu saja.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menjelaskan pabrik di Subang bakal memproduksi VF3, VF5, VF6, VF7, dan 1 model MPV yang bakal diperkenalkan di masa depan. Pria yang akrab disapa Karri menyebutkan mobil-mobil ini akan diproduksi dengan skema (completely knocked down/CKD) dan tidak akan mengalami perubahan harga.
“Karena kami ikut program BEV, jadi tidak serta-merta meskipun sudah CKD ada perubahan harga dan sebagainya. Harga CBU dan CKD nanti akan sama, tidak akan ada perbedaan,” kata Karri pada pada Senin (15-12-2025) di pabrik VinFast.
Hal ini dikarenakan selama ini mobil-mobil yang diimpor utuh ari Vietnam sudah mendapatkan insentif dari pemerintah. Pihak pabrikan mengikuti program Battery Electric Vehicle (BEV) yang memungkinkan kendaraan listrik mendapatkan berbagai insentif fiskal seperti bebas bea impor kendaraan dan PPnBM.
Baca Juga:
Pindad Siapkan Lahan Pabrik Mobil di Subang
“Dalam hal harga, unit yang kami jual saat ini meskipun masih CBU sudah mendapat insentif dari pemerintah. Jadi secara harga tidak ada perbedaan antara CBU dan CKD, karena CBU-nya sendiri sudah mendapat insentif,” lanjutnya.
Karri menyampaikan pabrik ditarget mulai beroperasi dan mengisi kebutuhan mobil listrik pada Januari 2026 mendatang. Adapun model pertama yang diproduksi ialah VF 3.
Saat ini pabrik VinFast sudah menyelesaikan fase 1 pembangunan menggunakan 10 hektar, dari 171 hektar yang disiapkan, dengan lama pembangunan selama 17 bulan. Pabrik ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 900 orang dan kapasitas produksi yang tersedia hingga 50.000 unit per tahun, dengan total investasi mencapai USD300 juta.
Jakarta: VinFast sudah mulai mengoperasikan pabrik mereka di Subang Jawa Barat, dan siap untuk memproduksi
mobil listrik. Kehadiran mobil-mobil buatan Indonesia ini ternyata tidak serta merta membuat
harga mobil berubah begitu saja.
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menjelaskan pabrik di Subang bakal memproduksi VF3, VF5, VF6, VF7, dan 1 model MPV yang bakal diperkenalkan di masa depan. Pria yang akrab disapa Karri menyebutkan mobil-mobil ini akan diproduksi dengan skema (completely knocked down/CKD) dan tidak akan mengalami perubahan harga.
“Karena kami ikut program BEV, jadi tidak serta-merta meskipun sudah CKD ada perubahan harga dan sebagainya. Harga CBU dan CKD nanti akan sama, tidak akan ada perbedaan,” kata Karri pada pada Senin (15-12-2025) di pabrik VinFast.
Hal ini dikarenakan selama ini mobil-mobil yang diimpor utuh ari Vietnam sudah mendapatkan insentif dari pemerintah. Pihak pabrikan mengikuti program Battery Electric Vehicle (BEV) yang memungkinkan kendaraan listrik mendapatkan berbagai insentif fiskal seperti bebas bea impor kendaraan dan PPnBM.
“Dalam hal harga, unit yang kami jual saat ini meskipun masih CBU sudah mendapat insentif dari pemerintah. Jadi secara harga tidak ada perbedaan antara CBU dan CKD, karena CBU-nya sendiri sudah mendapat insentif,” lanjutnya.
Karri menyampaikan pabrik ditarget mulai beroperasi dan mengisi kebutuhan mobil listrik pada Januari 2026 mendatang. Adapun model pertama yang diproduksi ialah VF 3.
Saat ini pabrik VinFast sudah menyelesaikan fase 1 pembangunan menggunakan 10 hektar, dari 171 hektar yang disiapkan, dengan lama pembangunan selama 17 bulan. Pabrik ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 900 orang dan kapasitas produksi yang tersedia hingga 50.000 unit per tahun, dengan total investasi mencapai USD300 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
