BSD City: Persaingan kendaraan niaga, khususnya pikap, semakin sengit dengan kehadiran Toyota Hilux Rangga. Meski demikian, Suzuki masih optimis dengan Suzuki Carry masih bisa menjadi pilihan konsumen di Indonesia.
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel, menjelaskan menentukan kendaraan ideal di mata pengusaha memerlukan kekuatan, daya angkut serta berbagai fitur pendukung. Oleh sebab itu, di GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, perusahaan ingin mempresentasikan Carry terhadap pengunjung yang hadir.
"Melalui pameran GJAW 2024, kami ingin memberikan gambaran keuntungan kepada para pengusaha untuk mencapai kesuksesan bersama New Carry. Mobil niaga ini ditampilkan lengkap dengan contoh bisnis produk segar seperti bunga maupun buah-buahan," ujar Harold di GJAW 2024.
Harold juga menyebutkan beberapa faktor ekonomis jadi pertimbangan pelaku usaha ketika menentukan kendaraan apa yang mereka perlukan. Kapasitas daya angkut besar merupakan prioritas karena kemampuan mengangkut dalam volume banyak bisa mengurangi kemungkinan frekuensi pengiriman lebih sering dari seharusnya.
Berikutnya adalah kebutuhan akan performa mesin prima untuk mengejar ketepatan waktu namun tetap hemat bahan bakar. Selanjutnya, durabilitas dan fleksibilitas saat menempuh jarak jauh dengan keberagaman rute ataupun kondisi jalan.
Di GJAW 2024, Carry dipresentasikan lengkap dengan contoh bisnis produk segar seperti bunga maupun buah-buahan. Pengusaha bunga sering dihadapkan pada tantangan menjaga kesegaran produk selama perjalanan. Bunga yang baru dipetik, misalnya, memerlukan kecepatan pengantaran sebelum layu. Kemudian hampir kebanyakan bunga tidak dapat ditumpuk sehingga membutuhkan area angkut luas agar tetap bisa membawa jumlah barang sesuai target dalam satu pengiriman.
“Kami ingin pengusaha, baik yang baru memulai maupun sudah berpengalaman bisa merasakan manfaat dari New Carry. Kendaraan ini dirancang untuk menjadi solusi transportasi efisien, andal, dan ekonomis. Sehingga, fokus usaha dapat dicurahkan kepada keperluan lain sebagai pengembangan bisnis,” tutup Harold.
BSD City: Persaingan kendaraan niaga, khususnya pikap, semakin sengit dengan kehadiran Toyota Hilux Rangga. Meski demikian,
Suzuki masih optimis dengan
Suzuki Carry masih bisa menjadi pilihan konsumen di Indonesia.
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel, menjelaskan menentukan kendaraan ideal di mata pengusaha memerlukan kekuatan, daya angkut serta berbagai fitur pendukung. Oleh sebab itu, di
GAIKINDO Jakarta Auto Week (
GJAW) 2024, perusahaan ingin mempresentasikan Carry terhadap pengunjung yang hadir.
"Melalui pameran GJAW 2024, kami ingin memberikan gambaran keuntungan kepada para pengusaha untuk mencapai kesuksesan bersama New Carry. Mobil niaga ini ditampilkan lengkap dengan contoh bisnis produk segar seperti bunga maupun buah-buahan," ujar Harold di GJAW 2024.
Harold juga menyebutkan beberapa faktor ekonomis jadi pertimbangan pelaku usaha ketika menentukan kendaraan apa yang mereka perlukan. Kapasitas daya angkut besar merupakan prioritas karena kemampuan mengangkut dalam volume banyak bisa mengurangi kemungkinan frekuensi pengiriman lebih sering dari seharusnya.
Berikutnya adalah kebutuhan akan performa mesin prima untuk mengejar ketepatan waktu namun tetap hemat bahan bakar. Selanjutnya, durabilitas dan fleksibilitas saat menempuh jarak jauh dengan keberagaman rute ataupun kondisi jalan.
Di GJAW 2024, Carry dipresentasikan lengkap dengan contoh bisnis produk segar seperti bunga maupun buah-buahan. Pengusaha bunga sering dihadapkan pada tantangan menjaga kesegaran produk selama perjalanan. Bunga yang baru dipetik, misalnya, memerlukan kecepatan pengantaran sebelum layu. Kemudian hampir kebanyakan bunga tidak dapat ditumpuk sehingga membutuhkan area angkut luas agar tetap bisa membawa jumlah barang sesuai target dalam satu pengiriman.
“Kami ingin pengusaha, baik yang baru memulai maupun sudah berpengalaman bisa merasakan manfaat dari New Carry. Kendaraan ini dirancang untuk menjadi solusi transportasi efisien, andal, dan ekonomis. Sehingga, fokus usaha dapat dicurahkan kepada keperluan lain sebagai pengembangan bisnis,” tutup Harold.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
