Booth Seres di IIMS 2025. PT Sokonindo Automobile
Booth Seres di IIMS 2025. PT Sokonindo Automobile

Populasi & Keamanan Charging Station Jadi Perhatian Semua Pihak

Ekawan Raharja • 24 Februari 2025 09:33
Jakarta: PT Sokonindo Automobile bersama Voltron menunjukan kolaborasi mereka untuk ekosistem kendaraan listrik Tanah Air. Mereka kini pun memperhatikan pentingnya perkembangan kendaraan listrik, infrastruktur pengisian daya, dan keamanan baterai bagi konsumen.
 
Head Sales & Marketing PT Sokonindo Automobile, Doni Putra Okten, menekankan pentingnya edukasi seiring dengan tren positif adopsi kendaraan listrik. Terlebih jumlah charging station yang terus meningkat dapat menjawab charging anxiety pemilik mobil listrik.
 
“Dengan teknologi keamanan yang selalu dikembangkan oleh DFSK dan SERES, semakin memberikan rasa aman bagi pengguna mobil listrik di Indonesia. Seiring bertambahnya populasi SPKLU seperti Voltron, kekhawatiran publik mengenai charging anxiety semakin berkurang, sehingga transisi ke kendaraan listrik menjadi lebih lancar dan menarik” tutur Doni di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

CEO & Founder PT Voltron Indonesia, Abdul Rahman Elly, menyebutkan salah satu aspek utama yang menjadi perhatian Voltron adalah keamanan pengisian daya, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem seperti hujan. Seluruh komponen dalam infrastruktur dirancang khusus untuk mencegah risiko korsleting listrik.
 
Baca Juga:
Ducati Boyong Model-model Ikonik di BCA Expo 2025

 
“Voltron berkomitmen mempercepat pengembangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia dengan menambah 1.000 SPKLU setelah berhasil membangun 600 stasiun. Voltron juga menekankan keamanan pengisian daya saat hujan, dengan komponen yang dirancang khusus untuk mencegah resiko korsleting, memberikan rasa aman bagi pengguna EV di segala kondisi,” ujar Abdul Rahman Elly.
 
Keamanan dalam pengisian daya kendaraan listrik menjadi faktor krusial dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik. Teknologi yang diterapkan oleh Voltron memastikan setiap stasiun pengisian dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih seperti isolasi listrik, proteksi arus lebih, serta sistem monitoring real-time untuk mencegah potensi bahaya selama pengisian daya.
 
Seorang Pakar Sustainable Mobility, Mahaendra Gofar, membandingkan penetrasi kendaraan listrik di Indonesia dengan perkembangan pesat yang telah terjadi di China. Voltron optimis dapat memperkecil kesenjangan tersebut dengan percepatan pembangunan infrastruktur SPKLU di Indonesia.
 
“Sebetulnya Indonesia ini masih dalam tahap awal pengembangan. Penetrasi EV baru mencapai sekitar 25 persen. Sementara di Cina, hingga tahun lalu saja sudah ada sekitar 3,5 juta titik charging publik yang tersebar di seluruh negeri," ungkap Mahaendra Gofar.
 
Baca Juga:
Marc Marquez Ultah, Ducati Kasih Kado Panigale V2 S

 
Kondisi ini menunjukkan meskipun Indonesia masih berada dalam tahap awal, pertumbuhan infrastruktur EV di Tanah Air terus meningkat. Dengan dukungan pemerintah dan inisiatif dari perusahaan seperti Voltron, diharapkan penetrasi EV dapat berkembang lebih pesat dalam beberapa tahun ke depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan