Jakarta: Mengendarai mobil di jalan tentu harus memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan tertib berkendara. Sayangnya, sebuah penelitian menyebutkan mengemudikan mobil mewah ternyata memicu orang untuk bertindak lebih kurang berhati-hati dan serampangan.
Profesor Psikologi University of Helsinki’s Swedish School of Social Science, Jan-Erik Lonngvist, bahkan melakukan sebuah studi ilmiah untuk membuktikan hal tersebut. Hasilnya menunjukan, pengemudi mobil mewah cenderung lebih agresif dan kerap melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Studi menunjukan bahwa pengguna jalan tersebut kerap melanggar batas kecepatan, melakukan teknik slipstream membuntuti pengguna jalan lainnya, tidak menyalakan lampu, hingga mengemudi agresif. Semua dilakukan demi ego untuk membuktikan kelelakian mereka dan menegaskan status mobil mewahnya.
Studi yang dilakukan dan kelakuannya ini berdasarkan asumsi kekayaan bisa merusak pola pikir seseorang, membentuk perilaku konsumtif, dan berperilaku tidak etis. Ditambahkan juga orang-orang yang menyukai mobil mewah adalah berkarakteristik narsisme dan ingin menonjolkan status sosial.
Jan Erik menilai pengemudi mobil mahal cenderung lebih rentan terhadap pelanggaran lalu lintas dan membuat mereka lebih sering memotong jalan pejalan kaki. Dikatakan juga pria pengemudi mobil mewah lebih ceroboh daripada yang wanita.
Kira-kira anda termasuk seperti itu?
Jakarta: Mengendarai mobil di jalan tentu harus memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dan tertib berkendara. Sayangnya, sebuah penelitian menyebutkan mengemudikan mobil mewah ternyata memicu orang untuk bertindak lebih kurang berhati-hati dan serampangan.
Profesor Psikologi University of Helsinki’s Swedish School of Social Science, Jan-Erik Lonngvist, bahkan melakukan sebuah studi ilmiah untuk membuktikan hal tersebut. Hasilnya menunjukan, pengemudi mobil mewah cenderung lebih agresif dan kerap melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Studi menunjukan bahwa pengguna jalan tersebut kerap melanggar batas kecepatan, melakukan teknik slipstream membuntuti pengguna jalan lainnya, tidak menyalakan lampu, hingga mengemudi agresif. Semua dilakukan demi ego untuk membuktikan kelelakian mereka dan menegaskan status mobil mewahnya.
Studi yang dilakukan dan kelakuannya ini berdasarkan asumsi kekayaan bisa merusak pola pikir seseorang, membentuk perilaku konsumtif, dan berperilaku tidak etis. Ditambahkan juga orang-orang yang menyukai mobil mewah adalah berkarakteristik narsisme dan ingin menonjolkan status sosial.
Jan Erik menilai pengemudi mobil mahal cenderung lebih rentan terhadap pelanggaran lalu lintas dan membuat mereka lebih sering memotong jalan pejalan kaki. Dikatakan juga pria pengemudi mobil mewah lebih ceroboh daripada yang wanita.
Kira-kira anda termasuk seperti itu?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)