Bicara soal elektrifikasi, tidak semua pabrikan punya strategi yang sama soal kendaraan yang ditenagai oleh baterai saja. Beberapa pabrikan bahkan masih konsen menghadirkan kendaraan keluarga dengan mengoptimalkan potensi teknologi kendaraan hybrid. Yaitu penggabungan antara mesin pembakaran dalam dengan motor listrik yang ditenagai oleh baterai.
Hal ini juga ditegaskan langsung oleh Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT SIS, Harold Donnel Tampubolon kepada Medcom.id. Meski demikian, Harold juga tak menepis jika Suzuki sudah punya jagoan mobil listrik yang beredar di India. Sayangnya untuk pasar otomotif Indonesia, Ia tak ingin berspekulasi tentang hal tersebut.
"Kalau untuk hal tersebut, Kami belum bisa berkomentar lebih lanjut, dikarenakan itu kendaraan listrik yang dikembangkan untuk India. Jadi, apabila akan dipamerkan di GIIAS 2023 itu akan dikabarkan kemudian. Pastinya kami masih menunggu koordinasi final dari prinsipal. Apalagi saat ini Suzuki memiliki bargaining position yang sangat baik. Itu lantaran konsumen Kami sangat besar dan melek teknologinya lagi tinggi-tingginya," ujar Harold di sela-sela sesi test drive New XL7 Hybrid beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Baru Belajar Naik Sepeda Motor? Ini Cara Mudahnya!
Ia juga menegaskan bahwa untuk saat ini, varian kendaraan hybrid mereka yaitu New XL7 Hybrid diterima dengan sangat baik oleh konsumen. Bukan hanya karena angka penjualannya langsung melejit setelah peluncuran di pertengahan Juni kemarin. Namun juga karena besarnya ambisi konsumen lantaran teknologi hybrid yang digunakan juga berperan untuk efisiensi energi dan berkontribusi terhadap lingkungan.
"Versi hybrid dari New XL7 ini memang dilihat sangat spesial, salah satu penyebabnya karena ada logo Hybrid di bagian belakang. Hal ini yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri dan membuat mobil ini terasa lebih menarik. Apalagi memang fitur-fiturnya lebih baik dari versi hybrid sebelumnya."
Masih masih ngegas di segmen kendaraan hybrid, namun Harold mengakui bahwa Suzuki sudah siap untuk kapasitas produksi di pabrik, meski harus memasukkan mobil listrik sebagai varian yang baru. "Kalau secara kapasitas, kami sudah siap (produksi EV). Ini Sangat memungkinkan, tinggal alih teknologi dan transfer knowledge. Sekaran kami kooridnasikan secara internal biar kami bisa menyesuikannya nanti."
Bicara soal elektrifikasi, tidak semua pabrikan punya strategi yang sama soal kendaraan yang ditenagai oleh baterai saja. Beberapa pabrikan bahkan masih konsen menghadirkan kendaraan keluarga dengan mengoptimalkan potensi teknologi kendaraan hybrid. Yaitu penggabungan antara mesin pembakaran dalam dengan motor listrik yang ditenagai oleh baterai.
Hal ini juga ditegaskan langsung oleh Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT SIS, Harold Donnel Tampubolon kepada Medcom.id. Meski demikian, Harold juga tak menepis jika Suzuki sudah punya jagoan mobil listrik yang beredar di India. Sayangnya untuk pasar otomotif Indonesia, Ia tak ingin berspekulasi tentang hal tersebut.
"Kalau untuk hal tersebut, Kami belum bisa berkomentar lebih lanjut, dikarenakan itu kendaraan listrik yang dikembangkan untuk India. Jadi, apabila akan dipamerkan di GIIAS 2023 itu akan dikabarkan kemudian. Pastinya kami masih menunggu koordinasi final dari prinsipal. Apalagi saat ini Suzuki memiliki bargaining position yang sangat baik. Itu lantaran konsumen Kami sangat besar dan melek teknologinya lagi tinggi-tingginya," ujar Harold di sela-sela sesi test drive New XL7 Hybrid beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Baru Belajar Naik Sepeda Motor? Ini Cara Mudahnya!
Ia juga menegaskan bahwa untuk saat ini, varian kendaraan hybrid mereka yaitu New XL7 Hybrid diterima dengan sangat baik oleh konsumen. Bukan hanya karena angka penjualannya langsung melejit setelah peluncuran di pertengahan Juni kemarin. Namun juga karena besarnya ambisi konsumen lantaran teknologi hybrid yang digunakan juga berperan untuk efisiensi energi dan berkontribusi terhadap lingkungan.
"Versi hybrid dari New XL7 ini memang dilihat sangat spesial, salah satu penyebabnya karena ada logo Hybrid di bagian belakang. Hal ini yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri dan membuat mobil ini terasa lebih menarik. Apalagi memang fitur-fiturnya lebih baik dari versi hybrid sebelumnya."
Masih masih ngegas di segmen kendaraan hybrid, namun Harold mengakui bahwa Suzuki sudah siap untuk kapasitas produksi di pabrik, meski harus memasukkan mobil listrik sebagai varian yang baru. "Kalau secara kapasitas, kami sudah siap (produksi EV). Ini Sangat memungkinkan, tinggal alih teknologi dan transfer knowledge. Sekaran kami kooridnasikan secara internal biar kami bisa menyesuikannya nanti."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)