Jakarta: Dalam waktu dekat, harga mobil murah atau yang akrab dengan sebutan Low Cost Green Car (LCGC) bakal mengalami penyesuaian alias kenaikan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri seremoni ekspor perdana Kijang Innova Zenix Hybrid di Karawang, Jawa Barat.
"Saya umumkan di sini, penyesuaian harga LCGC sebesar 5 persen," ujar Agus Gumiwang, Selasa, 21 Februari 2022.
Penyesuaian 5 persen yang dimaksud Menperin artinya harga LCGC akan meningkat 5 persen. Meski demikian ia tidak sepakat dengan istilah 'menaikkan harga'.
"Bukan menaikkan harga, bahasa saya adalah penyesuaian harga LCGC," tegasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengembangan Produksi KBH2, harga acuan ditetap sebesar Rp95 juta.
Kemudian aturan tersebut direvisi dalam Permenperin Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, menjadi Rp135 juta.
Maka dengan penyesuaian 5 persen, maka harga acuan LCGC meningkat sekitar Rp6,7 juta dari yang tadinya Rp135 juta menjadi 141,7 juta.
Menperin mengatakan, penyesuaian harga tersebut dilakukan karena beberapa faktor, di antaranya terjadi kenaikan harga bahan baku dan ongkos logistik.
"Kita lihat harga bahan baku dan logistik harus ada penyesuaian. Adanya penyesuaian harga LCGC harapannya banyak produk industri otomotif melakukan inovasi," sebutnya.
"Penyesuaian harga harus dihitung betul, harus diperhitungkan daya beli juga inflasi, kenaikan persentase tak boleh dari angka inflasi. Harus tetap dijaga low cost dan green car," beber Menperin.
Respons Toyota
Direktur Operasional Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam turut menanggapi penyesuaian harga LCGC tersebut.
Menurut Bob, penyesuaian 5 persen masih dalam batas wajar mengingat adanya kenaikan bahan baku.
"Kalau dilihat dari kenaikan-kenaikan yang terjadi wajar. Karena beberapa tahun terakhir beberapa komponen (harganya) naik luar biasa. Komoditi naik, seperti karet naik, nikel naik, besi naik," kata Bob Azam.
Meski demikian, penyesuaian 5 persen juga diklaim tidak akan terlalu membebani konsumen yang menginginkan kendaraan LCGC.
Toyota sendiri merupakan salah satu pabrikan yang memiliki pangsa pasar besar di segmen LCGC lewat model Toyota Agya.
Selain Agya beberapa model yang ada di segmen LCGC antara lain Toyota Calya, Daihatsu Ayla, Sigra, serta Honda Brio Satya.
Jakarta: Dalam waktu dekat, harga mobil murah atau yang akrab dengan sebutan
Low Cost Green Car (
LCGC) bakal mengalami penyesuaian alias kenaikan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat menghadiri seremoni ekspor perdana Kijang Innova Zenix Hybrid di Karawang, Jawa Barat.
"Saya umumkan di sini, penyesuaian harga LCGC sebesar 5 persen," ujar Agus Gumiwang, Selasa, 21 Februari 2022.
Penyesuaian 5 persen yang dimaksud Menperin artinya harga LCGC akan meningkat 5 persen. Meski demikian ia tidak sepakat dengan istilah 'menaikkan harga'.
"Bukan menaikkan harga, bahasa saya adalah penyesuaian harga LCGC," tegasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2013 tentang Pengembangan Produksi KBH2, harga acuan ditetap sebesar Rp95 juta.
Kemudian aturan tersebut direvisi dalam Permenperin Nomor 36 Tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah, menjadi Rp135 juta.
Maka dengan penyesuaian 5 persen, maka harga acuan LCGC meningkat sekitar Rp6,7 juta dari yang tadinya Rp135 juta menjadi 141,7 juta.
Menperin mengatakan, penyesuaian harga tersebut dilakukan karena beberapa faktor, di antaranya terjadi kenaikan harga bahan baku dan ongkos logistik.
"Kita lihat harga bahan baku dan logistik harus ada penyesuaian. Adanya penyesuaian harga LCGC harapannya banyak produk industri otomotif melakukan inovasi," sebutnya.
"Penyesuaian harga harus dihitung betul, harus diperhitungkan daya beli juga inflasi, kenaikan persentase tak boleh dari angka inflasi. Harus tetap dijaga
low cost dan
green car," beber Menperin.
Respons Toyota
Direktur Operasional Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam turut menanggapi penyesuaian harga LCGC tersebut.
Menurut Bob, penyesuaian 5 persen masih dalam batas wajar mengingat adanya kenaikan bahan baku.
"Kalau dilihat dari kenaikan-kenaikan yang terjadi wajar. Karena beberapa tahun terakhir beberapa komponen (harganya) naik luar biasa. Komoditi naik, seperti karet naik, nikel naik, besi naik," kata Bob Azam.
Meski demikian, penyesuaian 5 persen juga diklaim tidak akan terlalu membebani konsumen yang menginginkan kendaraan LCGC.
Toyota sendiri merupakan salah satu pabrikan yang memiliki pangsa pasar besar di segmen LCGC lewat model Toyota Agya.
Selain Agya beberapa model yang ada di segmen LCGC antara lain Toyota Calya, Daihatsu Ayla, Sigra, serta Honda Brio Satya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)