Toyota Fortuner buatan Indonesia menjadi salah satu model mobil yang di ekspor ke berbagai negara. Toyota
Toyota Fortuner buatan Indonesia menjadi salah satu model mobil yang di ekspor ke berbagai negara. Toyota

3 Negara Tujuan Utama Ekspor Mobil Indonesia, Nomor 2 Jauh Juga

Ekawan Raharja • 17 Januari 2024 11:54
Jakarta: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat ada lebih dari 500 ribu unit kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) yang berhasil di ekspor sepanjang tahun 2023. Namun siapa sangka jika negara ini ternyata termasuk ke dalam 3 besar tujuan ekspor kendaraan hasil buatan anak bangsa.
 
Data Gaikindo periode Januari-Desember 2023 menunjukan ekspor mobil CBU buatan Indonesia mencapai 505.134 unit kendaraan. Catatan ini mengalami kenaikan 6,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yakni mencapai 473.602 unit kendaraan.
 
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, menyebutkan 3 negara terbesar tujuan ekspor kendaraan buatan Indonesia adalah Filipina, Meksiko, dan Vietnam. Namun yang cukup mengejutkan adalah Meksiko karena secara geografis tidak sedekat kedua negara yang disebutkan.

"Kenapa bisa Meksiko? karena ada beberapa brand yang diminati di sana, yakni model mobil 7-seater," ucap Kukuh Kumara saat presentasi di 'Memproyeksi Pasar Otomotif 2024' bersama Forwot pada Selasa (16/1/2024) di Cipete Jakarta Selatan.
 
Baca Juga:
Eksplorasi Kota Sejarah Ternate Lewat Terios 7 Wonders

Targetkan Ekspor 1 Juta Unit Kendaraan

Indonesia sudah memiliki rencana untuk menjadi eksportir kendaraan terbesar di dunia. Targetnya adalah bisa mengirimkan 1 juta unit kendaraan di tahun 2025.
 
"Dengan melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2023, mudah-mudahan bisa tembus satu juta unit untuk ekspor CBU mobil di tahun 2025," terangnya.
 
Salah satu cara untuk meningkatkan ekspor ini adalah dengan mengirimkan lebih banyak kendaraan ke pasar baru, termasuk Australia baru membuka keran ekspor kendaraan dari Indonesia.
 
"Indonesia dan Australia memiliki perjanjian perdagangan Indonesia-Australia-Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang bisa dimanfaatkan. Terlebih mereka sudah tidak memiliki pabrik kendaraan dan melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan kendaraan di dalam negeri."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan