Jakarta: Dalam perkembangan mengejutkan yang membuat pabrikan mobil Barat terkejut, produsen kendaraan listrik asal China telah melesat jauh ke depan, menghasilkan beberapa model paling canggih dan kompetitif di pasar global. Bagi CEO Ford Jim Farley dan CFO John Lawler, kenyataan ini menghantam keras saat mereka berkunjung ke China pada awal 2023, di mana mereka menyaksikan keunggulan teknologi pabrikan otomotif China.
Ford yang sudah memiliki kehadiran kuat di China selama bertahun-tahun, tak pernah menyangka perubahan besar yang akan mereka hadapi. Farley dan Lawler yang penasaran ingin menilai persaingan lokal, duduk di balik kemudi sebuah SUV listrik produksi Changan Automobile, mitra Ford dalam usaha patungan. Pengalaman tersebut membuat mereka terperangah.
"Jim, ini benar-benar berbeda dari sebelumnya," ujar Lawler dikutip dari Carscoops.
Ketika keduanya terkejut oleh kecanggihan dan desain kendaraan tersebut. "Mereka sudah lebih maju dari kita," lanjutnya.
Farley, yang masih terkejut, berbicara kepada anggota dewan Ford sekaligus mantan eksekutif Goldman Sachs, John Thornton, memperingatkan bahwa mobil listrik dari China adalah ancaman eksistensial, menurut laporan The Wall Street Journal. Model spesifik dari SUV Changan tersebut belum diungkapkan, namun cukup untuk mengguncang kepemimpinan Ford.
Meskipun tarif pada kendaraan listrik buatan China memberikan perlindungan sementara bagi Ford di beberapa pasar, pendekatan hati-hati perusahaan terhadap transisi EV semakin terlihat. Bahkan setelah menyaksikan sendiri kemajuan di China, Ford memperlambat beberapa rencana ambisiusnya.
Jakarta: Dalam perkembangan mengejutkan yang membuat pabrikan
mobil Barat terkejut, produsen
kendaraan listrik asal China telah melesat jauh ke depan, menghasilkan beberapa model paling canggih dan kompetitif di pasar global. Bagi CEO Ford Jim Farley dan CFO John Lawler, kenyataan ini menghantam keras saat mereka berkunjung ke China pada awal 2023, di mana mereka menyaksikan keunggulan teknologi pabrikan otomotif China.
Ford yang sudah memiliki kehadiran kuat di China selama bertahun-tahun, tak pernah menyangka perubahan besar yang akan mereka hadapi. Farley dan Lawler yang penasaran ingin menilai persaingan lokal, duduk di balik kemudi sebuah SUV listrik produksi Changan Automobile, mitra Ford dalam usaha patungan. Pengalaman tersebut membuat mereka terperangah.
"Jim, ini benar-benar berbeda dari sebelumnya," ujar Lawler dikutip dari Carscoops.
Ketika keduanya terkejut oleh kecanggihan dan desain kendaraan tersebut. "Mereka sudah lebih maju dari kita," lanjutnya.
Farley, yang masih terkejut, berbicara kepada anggota dewan Ford sekaligus mantan eksekutif Goldman Sachs, John Thornton, memperingatkan bahwa mobil listrik dari China adalah ancaman eksistensial, menurut laporan The Wall Street Journal. Model spesifik dari SUV Changan tersebut belum diungkapkan, namun cukup untuk mengguncang kepemimpinan Ford.
Meskipun tarif pada kendaraan listrik buatan China memberikan perlindungan sementara bagi Ford di beberapa pasar, pendekatan hati-hati perusahaan terhadap transisi EV semakin terlihat. Bahkan setelah menyaksikan sendiri kemajuan di China, Ford memperlambat beberapa rencana ambisiusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
