Jakarta: Harga jual bahan bakar Shell Super dengan Pertalite yang merupakan produk Pertamina, membuat perusahaan asing itu tak bisa berbuat banyak. Tak mau terus terpuru, mereka pun meluncurkan bahan bakar baru penantang Pertalite, yaitu Shell Regular.
Meski nilai oktannya setara dengan yang dimiliki Pertalite yaitu 90, namun formulasinya diniliai unik. Lantaran sudah menggunakan teknologi dynaflex yang diklaim mampu membuat efisiensi bahan bakar jauh lebih baik dari versi sebelumnya.
“Kehadiran bbm baru kami ini jadi bentuk komitmen kami memberikan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada lebih banyak pelanggan. BBM ini sudah disematkan teknologi terbaru yang meningkatkan efisiensi perjalanan dan membuat pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan,” ujar Direktur Retail PT Shell Indonesia, Wahyu Indrawanto melalui keterangan resminya.
Teknologi dynaflex dikembangkan melalui penelitian dan riset yang dilakukan selama lima tahun oleh para ilmuwan yang bekerja untuk perusahaan tersebut. Cara kerja teknologi ini adalah membantu menjaga mesin tetap bersih dan menghasilkan lapisan pelindung untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin.
Efeknya, efisiensi bahan bakar pun bisa dilakukan selama melakukan perjalan. Teknologi ini digunakan dalam seluruh bahan bakar bensin Shell di Indonesia sejak 2017.
Bahan bakar baru ini akan tersedia di 11 SPBU di wilayah Jakarta Timur, Tangerang dan Bekasi. Lokasi SPBU yang tersebar di tiga wilayah tersebut adalah Shell Ahmad Yani (Bekasi), Shell Noer Ali (Bekasi), Shell Jatibening (Bekasi), Shell Grand Wisata (Bekasi), Shell Cut Meutia (Bekasi), Shell Cikokol (Tangerang), Shell Otista (Tangerang), Shell Pondok Cabe (Tangerang), Shell Pemuda-1 (Jakarta Timur), Shell Pemuda-2 (Jakarta Timur) dan Shell Cipinang (Jakarta Timur).
Banderolnya adalah Rp8.400. Jika dibandingkan dengan Pertalite Rp7.600, harga ini tergolong masih tinggi. Namun jika efisiensinya benar-benar bekerja dan bisa lebih baik dari Pertalite, maka ini adalah alternatif bahan bakar yang bisa dicoba masyarakat Indonesia.
Jakarta: Harga jual bahan bakar Shell Super dengan Pertalite yang merupakan produk Pertamina, membuat perusahaan asing itu tak bisa berbuat banyak. Tak mau terus terpuru, mereka pun meluncurkan bahan bakar baru penantang Pertalite, yaitu Shell Regular.
Meski nilai oktannya setara dengan yang dimiliki Pertalite yaitu 90, namun formulasinya diniliai unik. Lantaran sudah menggunakan teknologi dynaflex yang diklaim mampu membuat efisiensi bahan bakar jauh lebih baik dari versi sebelumnya.
“Kehadiran bbm baru kami ini jadi bentuk komitmen kami memberikan produk dan layanan berkualitas tinggi kepada lebih banyak pelanggan. BBM ini sudah disematkan teknologi terbaru yang meningkatkan efisiensi perjalanan dan membuat pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan,” ujar Direktur Retail PT Shell Indonesia, Wahyu Indrawanto melalui keterangan resminya.
Teknologi dynaflex dikembangkan melalui penelitian dan riset yang dilakukan selama lima tahun oleh para ilmuwan yang bekerja untuk perusahaan tersebut. Cara kerja teknologi ini adalah membantu menjaga mesin tetap bersih dan menghasilkan lapisan pelindung untuk mengurangi gesekan antar komponen mesin.
Efeknya, efisiensi bahan bakar pun bisa dilakukan selama melakukan perjalan. Teknologi ini digunakan dalam seluruh bahan bakar bensin Shell di Indonesia sejak 2017.
Bahan bakar baru ini akan tersedia di 11 SPBU di wilayah Jakarta Timur, Tangerang dan Bekasi. Lokasi SPBU yang tersebar di tiga wilayah tersebut adalah Shell Ahmad Yani (Bekasi), Shell Noer Ali (Bekasi), Shell Jatibening (Bekasi), Shell Grand Wisata (Bekasi), Shell Cut Meutia (Bekasi), Shell Cikokol (Tangerang), Shell Otista (Tangerang), Shell Pondok Cabe (Tangerang), Shell Pemuda-1 (Jakarta Timur), Shell Pemuda-2 (Jakarta Timur) dan Shell Cipinang (Jakarta Timur).
Banderolnya adalah Rp8.400. Jika dibandingkan dengan Pertalite Rp7.600, harga ini tergolong masih tinggi. Namun jika efisiensinya benar-benar bekerja dan bisa lebih baik dari Pertalite, maka ini adalah alternatif bahan bakar yang bisa dicoba masyarakat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
