Ubud: Krisis chip semikonduktor masih menjadi momok yang menghantui industri otomotif. Honda bahkan mengklaim permasalahan ini menghambat laju produksi, terutama mobil barunya yakni WR-V.
Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy, menyebutkan laju produksi WR-V masih tersendat karena krisis chip semikonduktor. Alhasil, merek asal Honda ini belum bisa memenuhi permintaan compact SUV di pasar dengan segara.
"Tahun ini kami hanya bisa wholesale untuk rangka produksi mobil tahun 2022 itu 1.700 uni. Untuk produksi di tahun depan juga sama, kira-kira masih 1.500 - 1.700 unit (per bulan) karena terkendala chip semikonduktor yang masih sangat belum stabil hingga sekarang," tutur Billy Senin (19-12-2022) di Ubud Bali.
Berdasarkan data yang dihimpun perusahaan, per 18 Desember 2022, pemesanan WR-V sudah mencapai 2.580 unit. Sehingga untuk sejumlah konsumen baru akan mendapatkan unitnya pada tahun depan.
"Pemesanan sudah mencapai sekitar 2.580 unit hingga tanggal 18 Desember 2022. Paling banyak dipesan 51 persen itu yang tipe RS CVT, 45 persen with Honda Sensing, 4 persen sisanya lainnya," rinci Billy.
"Tiap daerah akan berbeda indennya. Ada yang sudah inden juga untuk tahun depan, ada yang Januari hingga Februari," jelasnya.
Meski masih tersendat pasokan komponen dan produksi, Honda menargetkan pemesanan mencapai 30.000 unit di tahun depan. Ini berarti di targetkan per bulannya mencapai 2.500 unit.
WR-V memilih panggung perdananya secara global dari Indonesia pada November 2022, dan produksi perdananya dilakukan pada 1 Desember 2022. Mobil ini bermain di segmen compact SUV dan ditawarkan dengan harga mulai dari Rp271,9 juta hingga Rp309,9 juta (on the road DKI Jakarta).
Ubud: Krisis chip semikonduktor masih menjadi momok yang menghantui industri otomotif. Honda bahkan mengklaim permasalahan ini menghambat laju produksi, terutama mobil barunya yakni WR-V.
Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor, Yusak Billy, menyebutkan laju produksi WR-V masih tersendat karena krisis chip semikonduktor. Alhasil, merek asal Honda ini belum bisa memenuhi permintaan compact SUV di pasar dengan segara.
"Tahun ini kami hanya bisa wholesale untuk rangka produksi mobil tahun 2022 itu 1.700 uni. Untuk produksi di tahun depan juga sama, kira-kira masih 1.500 - 1.700 unit (per bulan) karena terkendala chip semikonduktor yang masih sangat belum stabil hingga sekarang," tutur Billy Senin (19-12-2022) di Ubud Bali.
Berdasarkan data yang dihimpun perusahaan, per 18 Desember 2022, pemesanan WR-V sudah mencapai 2.580 unit. Sehingga untuk sejumlah konsumen baru akan mendapatkan unitnya pada tahun depan.
"Pemesanan sudah mencapai sekitar 2.580 unit hingga tanggal 18 Desember 2022. Paling banyak dipesan 51 persen itu yang tipe RS CVT, 45 persen with Honda Sensing, 4 persen sisanya lainnya," rinci Billy.
"Tiap daerah akan berbeda indennya. Ada yang sudah inden juga untuk tahun depan, ada yang Januari hingga Februari," jelasnya.
Meski masih tersendat pasokan komponen dan produksi, Honda menargetkan pemesanan mencapai 30.000 unit di tahun depan. Ini berarti di targetkan per bulannya mencapai 2.500 unit.
WR-V memilih panggung perdananya secara global dari Indonesia pada November 2022, dan produksi perdananya dilakukan pada 1 Desember 2022. Mobil ini bermain di segmen compact SUV dan ditawarkan dengan harga mulai dari Rp271,9 juta hingga Rp309,9 juta (on the road DKI Jakarta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
