Denpasar: Honda WR-V masuk ke segmen compact sport utility vehicle (SUV) dengan menawarkan sensasi berbeda dengan kompetitornya seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, atau Nissan Magnite. Mobil dengan logo H tegak ini menawarkan sensasi berkendara yang mengutamakan kenyamanan serta halus selama perjalanan.
Tim Medcom.id mendapatkan kesempatan untuk mencoba WR-V 1.5L RS with Honda Sensing di Bali. Mobil lewati berbagai kondisi jalanan, mulai dari pegunungan hingga pantai dengan total 3 orang penumpang di kabin.
Performa WR-V didukung oleh mesin L15ZF berukuran 1.500 cc yang mampu memuntahkan tenaga maksimum hingga 121 PS @ 6.600 rpm dengan torsi 145 Nm @ 4.300 rpm. Kemudian kehalusan proses hantaran tenaga ke roda didukung oleh Continuously Variable Transmission (CVT).
Tester driver merasakan bahwa mesin 4 silinder yang digunakan ini terasa minim getaran, berbeda karakteristik dengan mesin 3 silinder yang banyak dipakai oleh kompetitornya. Ketika pedal diinjak, terasa peningkatan tenaga secara halus perlahan. Kemudian kabin terasa senyap, tergolong kedap dari bising di luar, karena para insinyur Honda memasangkan banyak peredam di mobil
Sebagai perbandingan saja, Raize dan Rocky varian tertinggi menggunakan mesin 1.000 cc turbo 3 silinder. Tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 96,6 daya kuda @ 6.000 rpm dengan torsi mencapai 140 Nm @ 2.400 - 4.000 rpm.
Karakteristik mesin 3 silinder memiliki getaran yang lebih kuat karena mereka bekerja dengan mengandalkan 3 piston, berdasarkan pengalaman berkendara tester driver Medcom.id. Alhasil, sensasi berkendara yang ditawarkan lebih agresif dengan suara mesin serta knalpot yang berderu bulat. Belum lagi ketika pedal gas diinjak, tenaga terasa meningkat secara agresif dan menyalak, menawarkan sensasi berkendara yang lebih sporty.
Kemudian meski menggunakan mesin non-turbo, atau naturally aspirated, performa WR-V juga terasa bertenaga. Mesin yang digunakan, baik secara ukuran serta tenaga yang dihasilkan, sama dengan yang digunakan BR-V dengan ukuran lebih besar. Tentu saja ketika disematkan di mobil yang lebih kecil membuat weight to power ratio lebih bertenaga.
Large Project Leader Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd, Poychat Ua Arayaporn, menilai mesin yang digunakan ini sudah sesuai. Mengingat untuk sebuah mobil city SUV dibutuhkan sebuah performa yang kuat kala bermanuver di jalanan.
"City SUV, jadi sehari-hari dibutuhkan torsi bertenaga, salah satunya (untuk) overtake kendaraan lainnya. Kendaraan ini juga dikebangkan agar fun to drive, high output, dan efisiensi," ungkap Poychat.
Hasil test drive ini menunjukan WR-V bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang inginkan mobil compact SUV. Apabila inginkan sensasi berkendara yang sporty dan agresif bisa memilih Rocky atau Raize, sedangkan yang ingin berkendara lebih halus dan nyaman bisa memilih WR-V. Semua kembali lagi kepada pilihan kamu.
Denpasar: Honda WR-V masuk ke segmen compact sport utility vehicle (SUV) dengan menawarkan sensasi berbeda dengan kompetitornya seperti Toyota Raize, Daihatsu Rocky, atau Nissan Magnite. Mobil dengan logo H tegak ini menawarkan sensasi berkendara yang mengutamakan kenyamanan serta halus selama perjalanan.
Tim Medcom.id mendapatkan kesempatan untuk mencoba WR-V 1.5L RS with Honda Sensing di Bali. Mobil lewati berbagai kondisi jalanan, mulai dari pegunungan hingga pantai dengan total 3 orang penumpang di kabin.
Performa WR-V didukung oleh mesin L15ZF berukuran 1.500 cc yang mampu memuntahkan tenaga maksimum hingga 121 PS @ 6.600 rpm dengan torsi 145 Nm @ 4.300 rpm. Kemudian kehalusan proses hantaran tenaga ke roda didukung oleh Continuously Variable Transmission (CVT).
Tester driver merasakan bahwa mesin 4 silinder yang digunakan ini terasa minim getaran, berbeda karakteristik dengan mesin 3 silinder yang banyak dipakai oleh kompetitornya. Ketika pedal diinjak, terasa peningkatan tenaga secara halus perlahan. Kemudian kabin terasa senyap, tergolong kedap dari bising di luar, karena para insinyur Honda memasangkan banyak peredam di mobil
Sebagai perbandingan saja, Raize dan Rocky varian tertinggi menggunakan mesin 1.000 cc turbo 3 silinder. Tenaga yang dihasilkan bisa mencapai 96,6 daya kuda @ 6.000 rpm dengan torsi mencapai 140 Nm @ 2.400 - 4.000 rpm.
Karakteristik mesin 3 silinder memiliki getaran yang lebih kuat karena mereka bekerja dengan mengandalkan 3 piston, berdasarkan pengalaman berkendara tester driver Medcom.id. Alhasil, sensasi berkendara yang ditawarkan lebih agresif dengan suara mesin serta knalpot yang berderu bulat. Belum lagi ketika pedal gas diinjak, tenaga terasa meningkat secara agresif dan menyalak, menawarkan sensasi berkendara yang lebih sporty.
Kemudian meski menggunakan mesin non-turbo, atau naturally aspirated, performa WR-V juga terasa bertenaga. Mesin yang digunakan, baik secara ukuran serta tenaga yang dihasilkan, sama dengan yang digunakan BR-V dengan ukuran lebih besar. Tentu saja ketika disematkan di mobil yang lebih kecil membuat weight to power ratio lebih bertenaga.
Large Project Leader Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd, Poychat Ua Arayaporn, menilai mesin yang digunakan ini sudah sesuai. Mengingat untuk sebuah mobil city SUV dibutuhkan sebuah performa yang kuat kala bermanuver di jalanan.
"City SUV, jadi sehari-hari dibutuhkan torsi bertenaga, salah satunya (untuk) overtake kendaraan lainnya. Kendaraan ini juga dikebangkan agar fun to drive, high output, dan efisiensi," ungkap Poychat.
Hasil test drive ini menunjukan WR-V bisa menjadi alternatif bagi konsumen yang inginkan mobil compact SUV. Apabila inginkan sensasi berkendara yang sporty dan agresif bisa memilih Rocky atau Raize, sedangkan yang ingin berkendara lebih halus dan nyaman bisa memilih WR-V. Semua kembali lagi kepada pilihan kamu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)