Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kiri) bersama Presiden & Co-Founder GOJEK Andre Soelistyo (kanan) didampingi Chief Executive Officer & Founder GOJEK Nadiem Makarim (kedua kanan) dan Direktur PT Astra International Tbk
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kiri) bersama Presiden & Co-Founder GOJEK Andre Soelistyo (kanan) didampingi Chief Executive Officer & Founder GOJEK Nadiem Makarim (kedua kanan) dan Direktur PT Astra International Tbk

Industri Otomotif

Bisnis Transportasi Menggiurkan, Gojek Dapat Suntikan USD100 Juta

Ekawan Raharja • 05 Maret 2019 16:16
Jakarta: Bisnis transportasi online di Indonesia semakin menggiurkan. Buktinya, Gojek kembali mendapatkan suntikan dana besar dari investornya yaitu PT Astra International Tbk. Jumlah yang mencapai USD100 juta itu, pun menjadi momen untuk meningkatkan ragam fitur atau kemudahan dalam mengakses sistem transportasi tersebut.
 
Astra dan Gojek umumkan kesepakatan pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk mendorong pengembangan bisnis ride hailing roda empat yang diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan layanan transportasi online pintu ke pintu bagi masyarakat. Sekaligus mengumumkan partisipasinya dalam tahap pertama pendanaan seri F Gojek dengan investasi sebesar USD100 juta. Totalnya kini mencapai USD250 juta.
 
“Pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi Astra untuk pendanaan seri F menunjukkan kepercayaan kami kepada Gojek sekaligus wujud nyata dari eksplorasi kerjasama kami untuk menciptakan sinergi dengan bisnis otomotif Astra. Kami berharap kerjasama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, melalui keterangan resminya.
 
Bisnis Transportasi Menggiurkan, Gojek Dapat Suntikan USD100 Juta
Pengemudi Go-Car juga sudah bisa tenang dengan adanya sertifikasi dari Dinas Perhubungan. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
 
Saat ini Indonesia tercatat memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi digital paling pesat di Asia Tenggara. Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 49 persen pada periode tahun 2015-2018, sektor ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 100 miliar tahun 2025 dari USD 27 miliar pada tahun 2018.
 
Kemitraan strategis yang terjalin antara Astra dan GOJEK diharapkan dapat memaksimalkan potensi Indonesia untuk terus menjadi pelopor ekonomi digital yang terdepan di kawasan Asia Tenggara.
 
“Potensi perekonomian digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, harus dimaksimalkan oleh para pelaku bisnis dengan menggabungkan kekuatan di masing-masing industri. Gabungan kekuatan Astra di bidang otomotif dan GOJEK di bidang teknologi melalui kerja sama ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber penghasilan, sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan,” sambung Chief Executive Officer dan Founder Gojek, Nadiem Makarim.
 
Perusahaan patungan tersebut pun berencana menyediakan ribuan unit armada dengan sistem pengelolaan operasional kendaraan yang didukung oleh Astra FMS (Fleet Management System) dan teknologi ride hailing pada aplikasi yang tenar dengan warna hijau itu. Khususnya layanan Go-Car.

Perusahaan ini akan memberikan kesempatan kepada mitra untuk memberikan layanan transportasi online pintu ke pintu dengan kualitas prima kepada pelanggan sekaligus meraih pendapatan yang layak melalui layanan Go-Car.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan