Jakarta: Produksi bahan bakar yang ramah lingkungan dan yang paling penting mengandung bahan yang merupakan energi terbarukan, mulai dirancang untuk Indonesia. Bahkan beberapa skema teknologi bahan bakar ramah lingkungan mulai digunakan, salah satunya adalah biodiesel.
Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menjelaskan penggunaan biodiesel merupakan keniscayaan untuk menghadapi keterbatasan energi fosil. Bukan hanya itu, kebijakan pemerintah memperluas B20 juga dapat menekan emisi dan menyelamatkan devis.
"Pngembangan EBT, termasuk B20, merupakan keniscayaan sebelum energi fosil habis. B20 awalnya hanya diwajibkan bagi PSO (Public Service Oigation), tapi sejak 1 sep 2018 diperluas bagi Non-PSO sehingga semua kendaraan, alat berat, PLN wajib mempergunakan B20," terangnya kepada Media Indonesia. Jumat (31/8)
Menurutnya, perluasan itu akan memberikan dampak positif, misalnya mengurangi impor BBM sehingga bisa memperbaiki defisit neraca pembayaran yang akan menguatkan rupiah. Selain itu, kebijakan ini juga akan memperbaiki harga CPO Sawit yang harganya lagi terpuruk sehingga menggairahkan bagi petani sawit
"Pemakaian B20 secara luas akan menekan kerusakan lingkungan karena B20 termasuk BBM ramah lingkungan," pungkasnya.
Sebelumnya, mobil-mobil bermesin diesel menggunakan bahan bakar solar dan pertamina dex yang merupakan versi tertinggi solar berkualitas dari Pertamina. Namun dengan adanya biodiesel, mobil-mobil tersebut kini bisa berkontribusi langsung untuk menjaga lingkungan melalui penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
Jakarta: Produksi bahan bakar yang ramah lingkungan dan yang paling penting mengandung bahan yang merupakan energi terbarukan, mulai dirancang untuk Indonesia. Bahkan beberapa skema teknologi bahan bakar ramah lingkungan mulai digunakan, salah satunya adalah biodiesel.
Pengamat energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi menjelaskan penggunaan biodiesel merupakan keniscayaan untuk menghadapi keterbatasan energi fosil. Bukan hanya itu, kebijakan pemerintah memperluas B20 juga dapat menekan emisi dan menyelamatkan devis.
"Pngembangan EBT, termasuk B20, merupakan keniscayaan sebelum energi fosil habis. B20 awalnya hanya diwajibkan bagi PSO (Public Service Oigation), tapi sejak 1 sep 2018 diperluas bagi Non-PSO sehingga semua kendaraan, alat berat, PLN wajib mempergunakan B20," terangnya kepada Media Indonesia. Jumat (31/8)

Menurutnya, perluasan itu akan memberikan dampak positif, misalnya mengurangi impor BBM sehingga bisa memperbaiki defisit neraca pembayaran yang akan menguatkan rupiah. Selain itu, kebijakan ini juga akan memperbaiki harga CPO Sawit yang harganya lagi terpuruk sehingga menggairahkan bagi petani sawit
"Pemakaian B20 secara luas akan menekan kerusakan lingkungan karena B20 termasuk BBM ramah lingkungan," pungkasnya.
Sebelumnya, mobil-mobil bermesin diesel menggunakan bahan bakar solar dan pertamina dex yang merupakan versi tertinggi solar berkualitas dari Pertamina. Namun dengan adanya biodiesel, mobil-mobil tersebut kini bisa berkontribusi langsung untuk menjaga lingkungan melalui penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)