Tim `Sapu Angin` ditantang juara Eropa dan Amerika. MTVN/Amaluddin
Tim `Sapu Angin` ditantang juara Eropa dan Amerika. MTVN/Amaluddin

Shell Eco Marathon

Tim Sapu Angin ITS Bakal Hadapi Juara Eropa dan Amerika

Amaluddin • 09 Maret 2016 09:08
medcom.id, Surabaya: Tim "Sapu Angin" ITS, Surabaya, Jawa Timur, mendapat tantangan bertanding melawan para juara dari benua Eropa dan Amerika dalam SEM Europe dan World Class Driver Competition di London, Juli 2016 mendatang. Tantangan itu datang setelah tim Sapu Angin ITS menang pada pertandingan di ajang Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2016 di Filipina, Minggu (6/3/2016) kemarin.
 
Tim Sapu Angin ITS pun kini sedang mempersiapkan diri untuk ajang serupa World Class Driver Competition di London. Mereka akan memenuhi tantangan juara-juara dari Eropa dan Amerika Serikat tersebut.
 
Dosen pembimbing tim Sapu Angin, Witantyo, mengatakan bahwa pertandingan di London mendatang itu akan di ikuti para juara di Eropa dan Amerika. Nantinya, kata dia, Indonesia bakal diwakili oleh tiga perguruan tinggi, masing-masing dengan kelas berbeda. Yakni ITS untuk mobil berbahan bakar diesel, Universitas Indonesia berbahan bakar bensin, dan Universitas Pendidikan Indonesia mobil listrik.

"Untuk itu, saat ini kami akan melakukan revisi di beberapa bagian kendaraan agar kesalahan-kesalahan kecil saat di Filipina kemarin tidak terulang lagi," ujar Witantyo,  dalam keterangan persnya, Selasa (8/3/2016).
 
Menurut dia, kemenangan tim Sapu Angin ITS di Filipiuna tidak semudah seperti yang dibayangkan. Sebab, kata dia, ada sedikit kesalaha yang kini menjadi pelajaran untuk perbaikan menghadapi pertandingan juara Eropa dan Amerika di Londong mendatang.
 
“Pertandingan di Filipina memberikan banyak pelajaran buat kami untuk menyiapkan diri lebih baik lagi, termasuk penggunaan jenis ban yang kemarin sempat menjadi bahan pertanyaan dari perwakilan Eropa,” ujarnya.  
 
Sementara itu, Ketua tim mahasiswa Sapu Angin ITS, Rizkiardi Wilis Prakoso, mengatakan bahwa kemenangannya dalam kejuaraan yang baru saja diikutinya di Filipina merupakan anugerah yang luar biasa. Selain ketat, tim peninjau dari Eropa dan Amerika Serikat hadir dalam ajang tersebut. 
 
“Ketika kendaraan kami diminta untuk mengulang dan mengganti ban, itu merupakan pukulan yang luar biasa. Hingga hari Minggu kami belum mencatatkan angka, karena ban yang kita gunakan dianggap ilegal,” cerita mahasiswa Teknik Mesin semester 8 ini.
 
Lebih parah lagi, kata dia, tim Sapu Angin sempat panik dan putus asa setelah ban mobil yang akan dilombakan diminta tim peninjau untuk diganti. Saat itu, kata dia, tim Sapu Angin hanya membawa dua ban serep. Sementara tim peninjau dari Eropa meminta untuk mengganti semua ban. “Untungnya tim dari ITB bersedia untuk meminjamkan ban cadangannya, dan baru pada hari terakhir Minggu sore kami bisa mencatatkan nilai hingga akhirnya kami menjadi pemenang,” pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan