medcom.id, Jakarta: Tutupnya pabrik Chevrolet di Pondok Ungu, Bekasi disusul kabar kalau mereka akan hadir lagi namun dengan menggandeng brand asal Tiongkok, Wuling. Brand Tiongkok sendiri memang sudah tak asing lagi di Indonesia, bahkan sempat booming diawal tahun 2000an silam.
Pada waktu itu brand-brand asal Tiongkok banyak menjual sepeda motor dengan harga murah. Motor tipe bebek dijual dengan harga yang membuat brand asal Jepang pusing, sehingga ikut-ikutan menghadirkan sepeda motor harga terjangkau.
Brand-brand itu ada Sanex, Jialing, Tossa, Viva Motor, APP KTM, Viar, Minerva dan banyak lagi brand lainnya. Sayangnya layanan aftersales dan kualitas produk jadi alasan mereka tak terlalu diminati, selain harga yang murah.
Brand yang masih bertahan perlahan-lahan memperbaiki layanan aftersales. Lalu ada juga yang memperlebar pemasaran dengan merakit sepeda motor niaga, yang justru banyak diminati pelaku UKM seperti Viar, APP KTM, Tossa.
Lantas bagaimana dengan mobil asal Tiongkok? Dulu memang tak sebanyak dan tak sampai heboh seperti brand sepeda motor, tapi kini sebaliknya. Lihat saja brand kendaraan niaga seperti Shacman, FAW, Foton yang banyak melintas dijalan tol maupun jalan antar provinsi.
Sedangkan kendaraan penumpang, ada Geely, Chery hingga ZNA yang merupakan singkatan dari Zhengzhou Nissan Automobile. Semua brand ini masih aktif, walaupun dari sisi penjualan bagaikan langit dan bumi dengan brand asal Jepang.
Pasar otomotif nasional yang terhitung besar pun turut memancing Wuling dan Sokon, yang tak lama lagi akan memasuki pasar Indonesia. Tak tanggung-tanggung, mereka pun tengah membangun pabrik perakitannya sendiri, sebagai bukti keseriusan mereka.
Jadi jangan heran jika dalam waktu beberapa tahun mendatang, brand otomotif asal Tiongkok akan semakin banyak terlihat di jalanan.
medcom.id, Jakarta: Tutupnya pabrik Chevrolet di Pondok Ungu, Bekasi disusul kabar kalau mereka akan hadir lagi namun dengan menggandeng brand asal Tiongkok, Wuling.
Brand Tiongkok sendiri memang sudah tak asing lagi di Indonesia, bahkan sempat
booming diawal tahun 2000an silam.
Pada waktu itu
brand-brand asal Tiongkok banyak menjual sepeda motor dengan harga murah. Motor tipe bebek dijual dengan harga yang membuat
brand asal Jepang pusing, sehingga ikut-ikutan menghadirkan sepeda motor harga terjangkau.
Brand-brand itu ada Sanex, Jialing, Tossa, Viva Motor, APP KTM, Viar, Minerva dan banyak lagi
brand lainnya. Sayangnya layanan
aftersales dan kualitas produk jadi alasan mereka tak terlalu diminati, selain harga yang murah.
Brand yang masih bertahan perlahan-lahan memperbaiki layanan aftersales. Lalu ada juga yang memperlebar pemasaran dengan merakit sepeda motor niaga, yang justru banyak diminati pelaku UKM seperti Viar, APP KTM, Tossa.
Lantas bagaimana dengan mobil asal Tiongkok? Dulu memang tak sebanyak dan tak sampai heboh seperti brand sepeda motor, tapi kini sebaliknya. Lihat saja brand kendaraan niaga seperti Shacman, FAW, Foton yang banyak melintas dijalan tol maupun jalan antar provinsi.
Sedangkan kendaraan penumpang, ada Geely, Chery hingga ZNA yang merupakan singkatan dari Zhengzhou Nissan Automobile. Semua
brand ini masih aktif, walaupun dari sisi penjualan bagaikan langit dan bumi dengan
brand asal Jepang.
Pasar otomotif nasional yang terhitung besar pun turut memancing Wuling dan Sokon, yang tak lama lagi akan memasuki pasar Indonesia. Tak tanggung-tanggung, mereka pun tengah membangun pabrik perakitannya sendiri, sebagai bukti keseriusan mereka.
Jadi jangan heran jika dalam waktu beberapa tahun mendatang,
brand otomotif asal Tiongkok akan semakin banyak terlihat di jalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
