Jakarta: Lebaran Idulfitri 1446 H tinggal menghitung bulan, dan dipastikan tradisi mudik sudah siap meramaikan jalanan. Oleh sebab itu, Enhancing Readiness for the Transition to Electric Vehicles in Indonesia (Entrev) meminta pemerintah untuk siap-siap menghadapi pemudik yang menggunakan mobil listrik menuju kampung halamannya.
National Project Manager Entrev, Boyke Lakaseru, menilai peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan mobil listrik sudah diprediksi sebelumnya. Peningkatan ini juga sejalan dengan penetrasi kendaraan listrik yang terus tumbuh di Indonesia.
“Artinya, kekhawatiran masyarakat terhadap perjalanan jarak jauh dengan mobil listrik kini semakin berkurang. Hal ini didukung oleh ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang semakin banyak, baik di rest area maupun di tempat wisata lainnya,” ungkap Boyke dikutip dari MediaIndonesia.com.
Namun, Boyke juga menyoroti pentingnya persiapan yang lebih matang untuk menyambut periode mudik Lebaran 2025. Salah satu hal utama yang harus ditingkatkan adalah jumlah SPKLU di sepanjang jalur mudik dan destinasi wisata.
“Selain jumlah SPKLU, penting juga memastikan keandalan teknologi pengisian daya serta sistem pengaturan antrian agar perjalanan para pengguna kendaraan listrik semakin nyaman,” tambah Boyke.
Lebih lanjut, Boyke menekankan bahwa keberhasilan periode mudik seperti Natal dan Tahun Baru tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektor yang solid.
“Setiap ada momen besar seperti mudik Nataru atau Lebaran, selalu ada koordinasi yang erat antara lembaga pemerintah, BUMN, swasta, dan komunitas. Kesiapan SPKLU, pengaturan lalu lintas, hingga dukungan teknis lainnya menjadi kunci utama kelancaran,” jelasnya.
Entrev menilai, fenomena ini menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dengan terus meningkatkan kolaborasi lintas sektor dan infrastruktur pendukung, diharapkan momen mudik Lebaran 2025 dapat menjadi bukti nyata kesiapan Indonesia dalam mendukung transisi energi dan gaya hidup berkelanjutan.
Jakarta: Lebaran
Idulfitri 1446 H tinggal menghitung bulan, dan dipastikan tradisi mudik sudah siap meramaikan jalanan. Oleh sebab itu, Enhancing Readiness for the Transition to
Electric Vehicles in Indonesia (Entrev) meminta pemerintah untuk siap-siap menghadapi pemudik yang menggunakan
mobil listrik menuju kampung halamannya.
National Project Manager Entrev, Boyke Lakaseru, menilai peningkatan jumlah pemudik yang menggunakan mobil listrik sudah diprediksi sebelumnya. Peningkatan ini juga sejalan dengan penetrasi kendaraan listrik yang terus tumbuh di Indonesia.
“Artinya, kekhawatiran masyarakat terhadap perjalanan jarak jauh dengan mobil listrik kini semakin berkurang. Hal ini didukung oleh ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang semakin banyak, baik di rest area maupun di tempat wisata lainnya,” ungkap Boyke dikutip dari MediaIndonesia.com.
Namun, Boyke juga menyoroti pentingnya persiapan yang lebih matang untuk menyambut periode mudik Lebaran 2025. Salah satu hal utama yang harus ditingkatkan adalah jumlah SPKLU di sepanjang jalur mudik dan destinasi wisata.
“Selain jumlah SPKLU, penting juga memastikan keandalan teknologi pengisian daya serta sistem pengaturan antrian agar perjalanan para pengguna kendaraan listrik semakin nyaman,” tambah Boyke.
Lebih lanjut, Boyke menekankan bahwa keberhasilan periode mudik seperti Natal dan Tahun Baru tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektor yang solid.
“Setiap ada momen besar seperti mudik Nataru atau Lebaran, selalu ada koordinasi yang erat antara lembaga pemerintah, BUMN, swasta, dan komunitas. Kesiapan SPKLU, pengaturan lalu lintas, hingga dukungan teknis lainnya menjadi kunci utama kelancaran,” jelasnya.
Entrev menilai, fenomena ini menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dengan terus meningkatkan kolaborasi lintas sektor dan infrastruktur pendukung, diharapkan momen mudik Lebaran 2025 dapat menjadi bukti nyata kesiapan Indonesia dalam mendukung transisi energi dan gaya hidup berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)