Proses packing baterai oleh PT UABS Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Autogear.id/Alun Segoro
Proses packing baterai oleh PT UABS Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Autogear.id/Alun Segoro

PT UABS Indonesia Suplai Baterai untuk Xpeng

Ekawan Raharja • 10 Juli 2025 12:25
Cikarang: Indonesia dipandang sebagai pasar potensial untuk kendaraan listrik, yang membutuhkan tenaga baterai sebagai penggeraknya. Hal tersebut mendorong United Auto Battery System Co., Ltd, perusahaan baterai asal China, menggandeng sejumlah pihak untuk berkolaborasi menghasilkan pabrik battery pack bernama PT Unified Advanced Battery System (UABS) Indonesia. Kemudian secara resmi mengoperasikan pabrik battery pack pertama mereka di tanah air.
 
Kolaborasi besar tersebut melibatkan SAIC-CATL yang memiliki shareholding 67% (SAIC 51%-CATL 49%). Sementara 33% sisanya dimiliki oleh Kentjana Group, yang di Indonesia juga salah satunya menjadi distributor sepeda motor Benelli dan Keeway.
 
Dikatakan, CATL adalah merek baterai nomor satu di dunia, tidak hanya di China. Punya pangsa pasar sekitar setengah dari seluruh dunia. Sementara itu SAIC Group, merupakan merek kendaraan besar di China, memiliki lini produk mobil, bus, dan truk, dan Morris Garage (MG) menjadi salah satu mereknya.

Kesuksesan kerja sama dengan SAIC beserta merek MG nya tersebut tidak membuat PT UABS Indonesia selesai bermitra dengan pihak lain. Melainkan kembali menjalin kemitraan dengan merek kendaraan Xiaopeng Motors (Xpeng) yang bermarkas di Guangzhou, China. 
 
Baca Juga: Fakta di Balik Mahalnya Kaca Film V-Kool

PT UABS Indonesia mengundang perwakilan Xpeng Motors mengunjungi pabrik baterai mereka, dalam kegiatan Line Off Ceremony of Xpeng EV Battery, di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (8/7/2025) petang.
 
Dijelaskan General Manager PT UABS Indonesia, Joy Zheng, pertemuan tersebut juga membahas kemitraan strategis dengan produsen lokal di Indonesia, untuk meningkatkan efisiensi lokalisasi dan produksi. 
 
“Kemitraan ini, dengan dukungan tim teknik lokal yang matang dan kehadiran pasar, mendukung produksi model kendaraan baru, termasuk Xpeng G6 dan X9. Diskusi tersebut juga membahas biaya listrik yang lebih tinggi di Indonesia dibandingkan dengan Tiongkok, tetapi mencatat biaya perawatan dan mengemudi yang lebih rendah untuk kendaraan listrik (EV), yang membuatnya lebih popular,” tukasnya. 
 
Lanjut perempuan ini, diskusi juga terkait rencana masa depan, termasuk memperkenalkan EV untuk tingkat pemula, mengeksplorasi teknologi hybrid, serta pemanjang jangkauan jarak tempuh kendaraan.
 
Diketahui, pabrik seluas lebih kurang 5000 meter persegi ini berlokasi di kawasan industri Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Masih satu kompleks dengan fasilitas pabrik milik SAIC International Industrial Park.
 
Dikabarkan mengantongi nilai investasi sekitar 45 juta yuan, atau setara hampir Rp 100 miliar. Nilai TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dari baterai produksinya baru berkisar 10 persen. Namun bakal terus ditambah ke depannya, seperti bagian cell (cangkang) dan HV Harness-nya.
 
"Kami ingin menambah komponen lokal lainnya. Mungkin kami bisa menambah 10 persen lagi sehingga menjadi 20 persen. Lalu secara bertahap akan naik terus hingga 40 persen,” imbuh Joy.
 
Saat ini, PT UABS Indonesia sudah memproduksi tiga produk baterai, E1-51 kWh, E2-51 kWh, dan E2-64 kWh. Seluruh baterai produksi ini telah melewati sejumlah pengujian terpadu, demi memastikan kualitas dan keamanannya. (Autogear/Alun Segoro)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan