Jakarta: Daihatsu merupakan salah satu produsen mobil yang memiliki pabrik cukup besar dan lengkap di Indonesia. Di sini selain melahirkan mobil-mobil merek Daihatsu dan Toyota, mereka juga melahirkan mobil dengan merek Mazda.
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menjelaskan untuk sekarang ini mereka memproduksi Mazda Bongo yang diperuntukan pasar komersial domestik di Jepang. Bongo ini lahir dengan mengambil basis yang sama dengan Gran Max namun di rebadge dengan logo Mazda.
"Proyek ekspor Bongo dimulai pada Juli lalu. Pada September ini kami akan mengekspor 430 unit Mazda Bongo ke Jepang. Bulan berikutnya, kami masih mengumpulkan data-data dari dealernya,” ujar Amelia melalui webinar yang dilakukan oleh Astra International.
Amelia bercerita perusahaan yang dipimpinnya ini sudah menembus ekspor pasar Jepang sejak beberapa belas tahun yang lalu. Ekspor ke Jepang ini juga menjadi pencapaian tersendiri bagi perakitan Indonesia karena di sana memiliki tuntutan standar dan kualitas produk tinggi, sehingga tidak mudah untuk bisa memenuhi segala persyaratannya.
"Semula banyak dealer meragukan kemampuan Daihatsu Indonesia memenuhi segala persyaratan ketat Jepang. Apa mungkin bisa dari Indonesia tapi nyatanya kami bisa."
Dengan ini, maka Gran Max memiliki portofolio yang cukup panjang untuk pasar ekspor. Selain diberi nama Mazda Bongo, mobil komersial ini juga diekspor sebagai Toyota Town Ace dan Lite Ace.
Memaksimalkan Kapasitas Produksi di Indonesia
Kehadiran Bongo yang lahir dari pabrik di Indonesia menjadi suntikan di tengah masa sulit sekarang ini. Amel memperkirakan volume produksi Daihatsu Indonesia tahun ini hanya 283 ribu unit, dan di bawah kapasitas normal pabrik yang ada di Tanah Air.
"Dampak turunnya, volume produksi Daihatsu turun 347 ribu unit hingga akhir tahun ini," ujar Amelia.
Jenama asal Jepang ini memiliki dua pabrik di lokasi yang berbeda. Pabrik pertama di Sunter, Jakarta Utara, dengan kapasitas produksi sekitar 310 ribu unit per tahun. Pabrik kedua (baru) di Karawang, Jawa Barat, dengan volume produksi 220 ribu unit.
Dari kedua pabrik ini lahir mobil-mobil Daihatsu Xenia, Terios, Sigra, Ayla, Gran Max, dan Luxio. Kemudian lahir mobil bermerek Toyota yakni Avanza, Rush, Calya, Agya, Town Ace, dan Lite Ace. Sedangkan terakhir lahir Mazda Bongo sebagai pelengkap.
Jakarta: Daihatsu merupakan salah satu produsen mobil yang memiliki pabrik cukup besar dan lengkap di Indonesia. Di sini selain melahirkan mobil-mobil merek Daihatsu dan Toyota, mereka juga melahirkan mobil dengan merek Mazda.
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, menjelaskan untuk sekarang ini mereka memproduksi Mazda Bongo yang diperuntukan pasar komersial domestik di Jepang. Bongo ini lahir dengan mengambil basis yang sama dengan Gran Max namun di rebadge dengan logo Mazda.
"Proyek ekspor Bongo dimulai pada Juli lalu. Pada September ini kami akan mengekspor 430 unit Mazda Bongo ke Jepang. Bulan berikutnya, kami masih mengumpulkan data-data dari dealernya,” ujar Amelia melalui webinar yang dilakukan oleh Astra International.
Amelia bercerita perusahaan yang dipimpinnya ini sudah menembus ekspor pasar Jepang sejak beberapa belas tahun yang lalu. Ekspor ke Jepang ini juga menjadi pencapaian tersendiri bagi perakitan Indonesia karena di sana memiliki tuntutan standar dan kualitas produk tinggi, sehingga tidak mudah untuk bisa memenuhi segala persyaratannya.
"Semula banyak dealer meragukan kemampuan Daihatsu Indonesia memenuhi segala persyaratan ketat Jepang. Apa mungkin bisa dari Indonesia tapi nyatanya kami bisa."
Dengan ini, maka Gran Max memiliki portofolio yang cukup panjang untuk pasar ekspor. Selain diberi nama Mazda Bongo, mobil komersial ini juga diekspor sebagai Toyota Town Ace dan Lite Ace.
Memaksimalkan Kapasitas Produksi di Indonesia
Kehadiran Bongo yang lahir dari pabrik di Indonesia menjadi suntikan di tengah masa sulit sekarang ini. Amel memperkirakan volume produksi Daihatsu Indonesia tahun ini hanya 283 ribu unit, dan di bawah kapasitas normal pabrik yang ada di Tanah Air.
"Dampak turunnya, volume produksi Daihatsu turun 347 ribu unit hingga akhir tahun ini," ujar Amelia.
Jenama asal Jepang ini memiliki dua pabrik di lokasi yang berbeda. Pabrik pertama di Sunter, Jakarta Utara, dengan kapasitas produksi sekitar 310 ribu unit per tahun. Pabrik kedua (baru) di Karawang, Jawa Barat, dengan volume produksi 220 ribu unit.
Dari kedua pabrik ini lahir mobil-mobil Daihatsu Xenia, Terios, Sigra, Ayla, Gran Max, dan Luxio. Kemudian lahir mobil bermerek Toyota yakni Avanza, Rush, Calya, Agya, Town Ace, dan Lite Ace. Sedangkan terakhir lahir Mazda Bongo sebagai pelengkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)