Jakarta: Kualitas mobil buatan Indonesia sudah tidak diragukan lagi, dan sudah menembus beragam pasar. Bahkan Tiongkok sebagai pasar otomotif terbesar dunia saat ini sudah bersiap menerima impor pikap asal Indonesia.
Yang menarik adalah pabrikan mobil Tiongkok ini mulai membidik pasar ekspor ASEAN, dengan kendaraan-kendaraan yang diproduksi dari Indonesia. Hal ini diklaim sejalan dengan nilai investasi yang dilakukan oleh DFSK untuk Indonesia yang mencapai 150 juta dolar. Termasuk pembangunan pabrik berteknologi industri 4.0 di Cikande, Serang, Banten.
Diketahui pabrik DFSK di Cikande merupakan pabrik kedua DFSK secara global yang berada di luar Tiongkong. Yang artinya pabrik di Indonesia akan menjadi basis ekspansi brand DFSK.
"DFSK masuk ke Indonesia melalui tiga langkah, berakar di Indonesia, ekspansi ke Asia Tenggara, dan didistribusikan ke seluruh dunia. Kami meyakini mampu memenuhi kebutuhan konsumen kami dengan kendaraan-kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas tinggi untuk memastikan kondisinya dalam kondisi optimal," ungkap Managing Director of Sales Centre of PT Sokonindo Automobile, Franz Wang melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/7/2019).
Menurut Franz, mobil komersial/niaga DFSK Super Cab adalah model pertama yang lebih dulu melakukan inisiasi ekspor sejak Desember 2011, ke Srilanka dan Thailand. Jenis unit Super Cab yang diekspor yaitu seri 1.5 L Gasoline dan 1.3 T Diesel.
Lebih lanjut Franz menambahkan, bahwa mulai 2019 negara tujuan ekspor DFSK berkembang ke Philipina dan Tiongkok, yang sebagian besar diekspor dalam bentuk completely knock down (CKD).
Tentang pemilihan pasar ekspor untuk memperkuat penjualan mereka, tentu menjadi strategi tersendiri. Mengingat persaingan di segmen pikap nasional cukup besar. All New Suzuki Carry Pick-up yang kini punya model baru, pun cukup agresif melakukan penjualan. Belum lagi pabrikan dari India seperti Tata Motors dengan Ace HT miliknya yang diklaim punya torsi terbesar. Tentu ini jadi tantangan besar pabrikan asal Tiongkok tersebut.
Jakarta: Kualitas mobil buatan Indonesia sudah tidak diragukan lagi, dan sudah menembus beragam pasar. Bahkan Tiongkok sebagai pasar otomotif terbesar dunia saat ini sudah bersiap menerima impor pikap asal Indonesia.
Yang menarik adalah pabrikan mobil Tiongkok ini mulai membidik pasar ekspor ASEAN, dengan kendaraan-kendaraan yang diproduksi dari Indonesia. Hal ini diklaim sejalan dengan nilai investasi yang dilakukan oleh DFSK untuk Indonesia yang mencapai 150 juta dolar. Termasuk pembangunan pabrik berteknologi industri 4.0 di Cikande, Serang, Banten.
Diketahui pabrik DFSK di Cikande merupakan pabrik kedua DFSK secara global yang berada di luar Tiongkong. Yang artinya pabrik di Indonesia akan menjadi basis ekspansi brand DFSK.
"DFSK masuk ke Indonesia melalui tiga langkah, berakar di Indonesia, ekspansi ke Asia Tenggara, dan didistribusikan ke seluruh dunia. Kami meyakini mampu memenuhi kebutuhan konsumen kami dengan kendaraan-kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas tinggi untuk memastikan kondisinya dalam kondisi optimal," ungkap Managing Director of Sales Centre of PT Sokonindo Automobile, Franz Wang melalui keterangan tertulisnya, Rabu (24/7/2019).
Menurut Franz, mobil komersial/niaga DFSK Super Cab adalah model pertama yang lebih dulu melakukan inisiasi ekspor sejak Desember 2011, ke Srilanka dan Thailand. Jenis unit Super Cab yang diekspor yaitu seri 1.5 L Gasoline dan 1.3 T Diesel.
Lebih lanjut Franz menambahkan, bahwa mulai 2019 negara tujuan ekspor DFSK berkembang ke Philipina dan Tiongkok, yang sebagian besar diekspor dalam bentuk completely knock down (CKD).
Tentang pemilihan pasar ekspor untuk memperkuat penjualan mereka, tentu menjadi strategi tersendiri. Mengingat persaingan di segmen pikap nasional cukup besar. All New Suzuki Carry Pick-up yang kini punya model baru, pun cukup agresif melakukan penjualan. Belum lagi pabrikan dari India seperti Tata Motors dengan Ace HT miliknya yang diklaim punya torsi terbesar. Tentu ini jadi tantangan besar pabrikan asal Tiongkok tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
