Jakarta: Mobil dengan fitur anti peluru biasanya identik dengan mobil kepresidenan atau kepala negara. Namun ternyata, mobil anti peluru juga bisa dibeli oleh orang-orang selain presiden.
Misalkan saja, BMW menawarkan mobil dengan fitur anti peluru dan diberi nama Security Vehicle. Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, menjelaskan masyarakat umum yang bukan petinggi negara bisa saja memesan mobil anti peluru.
"Kalau permintaan mungkin ada, tapi request tersebut hanya bisa diberikan oleh pihak-pihak tertentu. Jadi kita punya regulasi khusus misalnya pemerintahan, kepresidenan, selebriti, jadi hanya beberapa pihak tertentu yang bisa di-approve, dan itu akan melewati prosedur dulu, tidak untuk semua orang," kata Jodie di The Langham Jakarta.
Pabrikan asal Jerman tersebut sudah menawarkan label Security Vehicle untuk model Seri-7 dan X5. Bahkan baru-baru ini mereka juga menyematkan fitur anti peluru untuk mobil listrik i7.
Baca Juga:
Mantan Bos Toyota Kini Jadi COO Hyundai Indonesia
Rival dari Mercedes-Benz dan Audi tersebut memang sudah mengembangkan fitur anti peluru sejak tahun 1978 melalui Seri-7. Kemudian mereka menyematkan fitur ini untuk model X5.
Mobil dengan lapis baja ini sudah berstandar VR6 dan VR7. Layaknya benteng berjalan yang dibekali pelapis baja, mobil bisa memproteksi sopir dan penumpangnya dari ancaman senjata api hingga bom.
Kira-kira di Indonesia ada yang punya mobil lapis baja ini?
"di Indonesia ada (mobil Security Vehicle), kedutaan beberapa ada. Tapi memang tidak semua model, kita menyebutnya security vehicles, jadi kendaraan khusus seperti itu melalui diplomatic sales, jadi memang ada bagian sendiri di sales yang menangani penjualan itu," jawab Jodie.
Jakarta: Mobil dengan fitur anti peluru biasanya identik dengan mobil kepresidenan atau kepala negara. Namun ternyata, mobil anti peluru juga bisa dibeli oleh orang-orang selain presiden.
Misalkan saja, BMW menawarkan mobil dengan fitur anti peluru dan diberi nama Security Vehicle. Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'tania, menjelaskan masyarakat umum yang bukan petinggi negara bisa saja memesan mobil anti peluru.
"Kalau permintaan mungkin ada, tapi request tersebut hanya bisa diberikan oleh pihak-pihak tertentu. Jadi kita punya regulasi khusus misalnya pemerintahan, kepresidenan, selebriti, jadi hanya beberapa pihak tertentu yang bisa di-approve, dan itu akan melewati prosedur dulu, tidak untuk semua orang," kata Jodie di The Langham Jakarta.
Pabrikan asal Jerman tersebut sudah menawarkan label Security Vehicle untuk model Seri-7 dan X5. Bahkan baru-baru ini mereka juga menyematkan fitur anti peluru untuk mobil listrik i7.
Baca Juga:
Mantan Bos Toyota Kini Jadi COO Hyundai Indonesia
Rival dari Mercedes-Benz dan Audi tersebut memang sudah mengembangkan fitur anti peluru sejak tahun 1978 melalui Seri-7. Kemudian mereka menyematkan fitur ini untuk model X5.
Mobil dengan lapis baja ini sudah berstandar VR6 dan VR7. Layaknya benteng berjalan yang dibekali pelapis baja, mobil bisa memproteksi sopir dan penumpangnya dari ancaman senjata api hingga bom.
Kira-kira di Indonesia ada yang punya mobil lapis baja ini?
"di Indonesia ada (mobil Security Vehicle), kedutaan beberapa ada. Tapi memang tidak semua model, kita menyebutnya security vehicles, jadi kendaraan khusus seperti itu melalui diplomatic sales, jadi memang ada bagian sendiri di sales yang menangani penjualan itu," jawab Jodie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
