CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto (kiri) bersama Gita Wirjawan di booth VinFast GIIAS 2025. (foto: medcom.id)
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto (kiri) bersama Gita Wirjawan di booth VinFast GIIAS 2025. (foto: medcom.id)

GIIAS 2025

Soal Komitmen Investasi di Indonesia, VinFast Singgung Pabrik di Subang

Adri Prima • 02 Agustus 2025 14:10
Jakarta: VinFast Indonesia menggelar sesi diskusi bertema 'Investing in Impact - Catalyzing Indonesia’s Green Economy Through Policy & Private Sector Collaboration' di ajang GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang.
 
Diskusi Vin Talks kali ini menghadirkan pembicara dari tokoh pendidikan, pengusaha, dan pembawa acara podcast Endgame, Gita Wirjawan, bersama Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia.
 
Indonesia memasuki dekade penting transformasi hijau yang didukung oleh iklim investasi yang kuat. Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total investasi mencapai Rp1.766 triliun pada 2024, meningkat 20% dibanding tahun sebelumnya. Foreign Direct Investment (FDI) menyumbang lebih dari 52%, memperkuat integrasi Indonesia dalam rantai nilai global dan regional.

Menurut Gita Wirjawan, Indonesia berada di titik balik unik dengan bonus demografi yang dapat membantu negara naik kelas dalam dekade mendatang. Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, pendidikan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) harus menjadi prioritas agar generasi muda memiliki keterampilan esensial untuk inovasi dan ekonomi hijau. 
 
"Dengan stabilitas makroekonomi serta agenda dekarbonisasi, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan dunia pendidikan akan membuka jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan sekaligus mendorong fase kemajuan berikutnya bagi Indonesia," kata Gita.
 
Ia menambahkan, tantangan terbesar adalah mengintegrasikan agenda hijau ke kebijakan ekonomi nasional. Untuk mencapai Indonesia hijau, investasi modal sangat penting. 
"Namun, untuk menarik investasi ini, harus ada kepastian hukum bagi pelaku industri serta tenaga kerja yang terampil. Setelah dua faktor ini terpenuhi, modal akan datang dengan sendirinya," sambung Gita.
 
Baca juga:
Bertepatan dengan Momen GIIAS, VinFast Kini Berstatus Anggota Gaikindo

 
Sementara itu, CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto menjelaskan alasan VinFast memilih Indonesia setelah pasar Eropa, Amerika Serikat, dan India. Ia menjelaskan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi terbesar dan bonus demografi yang kuat. 
 
"Adopsi kendaraan listrik masih rendah, namun tahun ini menunjukkan pertumbuhan pesat, yang menandakan potensi dan peluang besar. Selain itu, pemerintah sangat berkomitmen pada kebijakan yang mendukung pelaku industri dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia," ujar Kariyanto.
 

Komitmen VinFast berinvestasi di Indonesia


Ambisi ekonomi hijau Indonesia tercermin dalam target 2 juta mobil listrik dan 12 juta sepeda motor listrik pada 2030. Menyadari peluang ini, VinFast berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif, yang mendorong aksesibilitas, mendukung industri lokal, dan memajukan keberlanjutan jangka panjang.
 
Mengenai investasi VinFast di Indonesia, Kariyanto menegaskan pihaknya tidak hanya membangun kendaraan listrik, tetapi juga membangun sebuah electric nation. VinFast berkomitmen pada investasi jangka panjang.
 
"Termasuk pabrik perakitan kendaraan listrik senilai USD 200 juta di Subang yang pada awalnya akan memproduksi 50.000 unit per tahun dan langsung mempekerjakan 1.000 pekerja, belum termasuk pemasok. Kami juga mengembangkan jaringan pengisian daya kendaraan listrik nasional dengan tujuan menjadikan mobilitas hijau terjangkau, andal, dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia," lanjut Kariyanto.
 
Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, VinFast telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk mitra bisnisnya, V-Green, untuk mengembangkan infrastruktur pengisian baterai yang tersebar di seluruh Indonesia.
 
VinFast juga berkolaborasi dengan mitra lokal dan internasional seperti Chargecore, ChargePoint, Amarta Group, dan CVS untuk memasang sekitar 63.000 titik pengisian daya hingga akhir 2025, dengan total investasi mencapai USD 300 juta. 
 
Untuk memperluas cakupan layanan, VinFast berencana beroperasi di 19 provinsi dan 41 kota pada 2026. Keseriusan VinFast di Indonesia juga dibuktikan dengan menjadi anggota resmi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan